Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
Screenshot Tales of Xillia Remastered versi PS5. (Dok.  Bandai Namco Entertainment Asia/Tales of Xillia Remastered)
Screenshot Tales of Xillia Remastered versi PS5. (Dok. Bandai Namco Entertainment Asia/Tales of Xillia Remastered)

Intinya sih...

  • Sinopsis: Tales of Xillia menghadirkan dua tokoh utama, Milla dan Jude, dalam perjalanan epik melintasi dunia penuh warna untuk menghentikan kehancuran yang disebabkan oleh Kerajaan Rashugal.

  • Hal baru: Remastered hadir dengan peningkatan grafis, fitur auto-save, akses Grade Shop sejak awal permainan, dan implementasi berbagai DLC orisinal.

  • Jude atau Milla: Pilihan karakter utama akan mempengaruhi sudut pandang cerita dan pengalaman bermain, dengan rute Jude lebih mudah dipahami untuk pemain baru.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

GENRE: JRPG

PUBLISHER: Bandai Namco Entertainment Asia

DEVELOPER: DOKIDOKI GROOVEWORKS, Inc.

RELEASE DATE: 10 Oktober 2025

RATING: 3.5/5

Pernah ada masa di mana Tales of Xillia hanya bisa dimainkan di PlayStation 3, sebuah konsol yang kini sudah menjadi bagian nostalgia masa lalu.

Bagi kamu yang dulu sempat melewatkannya, kabar baiknya: Bandai Namco akhirnya menghadirkan Tales of Xillia (Remastered) untuk platform modern, PlayStation 5, Xbox Series X|S, Nintendo Switch, dan PC via Steam, yang dijadwalkan rilis pada 31 Oktober 2025.

Menariknya, Duniaku.com berkesempatan untuk mencicipi versi remasternya lebih awal, dan tentu saja kami langsung mengujinya untuk melihat sejauh apa peningkatan yang ditawarkan.

Bagaimana kesan pertama kami terhadap versi terbaru dari salah satu seri Tales paling dicintai ini?

Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

1. Sinopsis

Screenshot Tales of Xillia Remastered versi PS5. (Dok. Bandai Namco Entertainment Asia/Tales of Xillia Remastered)

Dalam Tales of Xillia, pemain dapat memilih salah satu dari dua tokoh utama: Jude Mathis, seorang mahasiswa kedokteran muda dari ibu kota, atau Milla Maxwell, sosok misterius yang ditemani empat roh perkasa.

Keduanya memulai perjalanan epik melintasi Rieze Maxia, dunia penuh warna di mana manusia dan roh hidup berdampingan dalam harmoni.

Namun, kedamaian itu mulai runtuh ketika Kerajaan Rashugal menggunakan sebuah perangkat misterius berkekuatan besar yang perlahan menguras mana dunia, esensi kehidupan itu sendiri.

Demi menghentikan kehancuran dan memulihkan keseimbangan, Milla dan Jude pun menempuh petualangan berani untuk menghancurkan perangkat tersebut dan menyelamatkan dunia mereka dari bencana.

2. Hal baru

Screenshot Tales of Xillia Remastered versi PS5. (Dok. Bandai Namco Entertainment Asia/Tales of Xillia Remastered)

Namanya juga remaster, tentu Tales of Xillia Remastered hadir dengan berbagai peningkatan dan fitur baru yang membuat pengalaman bermain terasa lebih nyaman.

Peningkatan paling terasa tentu ada pada aspek Quality-of-Life.

Selain grafis yang kini tampil lebih tajam dan halus, game ini juga akhirnya menghadirkan fitur auto-save. Ada beberapa momen dimana game sudah save progress bahkan tanpa kamu menggunakan save point atau quick save.

Fitur menarik lainnya adalah akses ke Grade Shop sejak awal permainan. (Dulunya ini hanya tersedia di New Game+).

Melalui sistem ini, kamu bisa mengaktifkan berbagai bonus seperti peningkatan jumlah EXP dan gald dari musuh, peningkatan peluang serangan kritikal, meningkatkan maksimum AC +1 sejak awal, dan banyak pengaturan lainnya. Walau tentu, bonus Grade Shop yang bersifat "inherit" jelas belum tersedia karena kamu bahkan belum memulai game-nya.

Fitur ini cocok untuk pemain yang ingin menikmati ceritanya tanpa harus terlalu repot dengan grinding atau bagi yang ingin menyesuaikan tingkat tantangan sesuai preferensi mereka.

Berbagai DLC orisinal juga telah diimplementasikan dalam game ini. Terdapat berbagai konten seperti kostum karakter Tales of the series yang legendaris dan item pendukung petualangan, dan lain-lain. Jadi kalau dari segi konten, ini sudah tergolong komplet.

3. Jude atau Milla, pilihan awal yang bisa mempengaruhi kamu menikmati cerita

Screenshot Tales of Xillia Remastered versi PS5. (Dok. Bandai Namco Entertainment Asia/Tales of Xillia Remastered)

Seperti yang sempat disinggung di bagian awal, Tales of Xillia memberikan kebebasan untuk memilih protagonis utama sejak permulaan: Jude Mathis atau Milla Maxwell.

Keduanya memang akan bertualang bersama sepanjang kisah, namun karakter yang kamu pilih akan menjadi fokus utama sudut pandang cerita. Di berbagai momen (terutama saat mereka terpisah atau menjalani misi masing-masing) kamu hanya akan melihat peristiwa dari sisi karakter pilihanmu.

Dan di sinilah letak daya tariknya: cara kamu memahami dan merasakan cerita bisa berubah tergantung siapa yang kamu pilih di awal.

Jika kamu memilih Milla:

Banyak pemain mungkin tergoda untuk langsung memilih Milla, berkat desain karakternya yang elegan dan aura misteriusnya.

Namun sejak awal, kamu akan menyadari bahwa Milla bukan manusia biasa.

Cara bicaranya formal, tindakannya tegas tapi terkadang terasa asing, seolah dia sedang berusaha memahami dunia manusia.

Ceritanya pun dimulai dengan aksi infiltrasi cepat yang langsung menyeretnya ke jantung konspirasi Kerajaan Rashugal.

Rute Milla memberikan nuansa yang lebih epik dan serius, namun bagi pemain baru, ritmenya bisa terasa agak cepat dan misterius di awal karena banyak konteks yang belum dijelaskan.

Jika kamu memilih Jude:

Sebaliknya, Jude Mathis menawarkan perspektif yang lebih mudah diikuti. Sebagai mahasiswa kedokteran yang awalnya hanya ingin menemui dosennya, Jude perlahan terseret ke dalam konflik besar yang mengubah seluruh hidupnya. Dari sini, pemain dibawa mengenal dunia, karakter, dan ancaman besar yang mengintai secara bertahap dan terarah.

Rute Jude terasa seperti gateway ideal untuk memahami dunia Rieze Maxia, lengkap dengan penjelasan yang lebih runtut dan emosi yang lebih membumi.

Kalau ini adalah pertama kalinya kamu memainkan Tales of Xillia, disarankan untuk memulai dari rute Jude. Alurnya lebih mudah dipahami dan cocok untuk mengenal karakter satu per satu.

Setelah tamat, kamu bisa memainkan rute Milla di New Game+ untuk mendapatkan gambaran penuh dari peristiwa yang sama, kali ini dari sisi sang dewi roh yang misterius. Perpaduan keduanya menghadirkan pengalaman naratif yang lebih dalam dan saling melengkapi.

4. Gaya bertempur

Screenshot Tales of Xillia Remastered versi PS5. (Dok. Bandai Namco Entertainment Asia/Tales of Xillia Remastered)

Sistem tempur yang digunakan di Tales of Xillia disebut Dual Raid Linear Motion Battle System, varian dari Linear Motion Battle System khas seri Tales.

Pertarungan berlangsung secara real-time, di mana kamu bisa bebas menggabungkan serangan combo reguler dengan Artes (jurus spesial). Namun, setiap jurus memakan TP (Technical Points), sementara setiap gerakan beruntun mengonsumsi AC (Assault Counter). Begitu AC habis, karaktermu akan berhenti sejenak sebelum meter tersebut terisi kembali.

Jadi, pengelolaan AC jadi hal penting. Akan terasa lucu (dan menyebalkan) ketika kamu berniat menutup combo dengan serangan Artes kuat, tapi malah kehabisan AC di tengah jalan.

Xillia juga memperkenalkan fitur Link Mode, di mana kamu bisa menautkan karakter utama dengan salah satu anggota party.

Dalam kondisi ini, partner-mu akan mendukung dengan partner skill unik, serta memungkinkan Linked Artes, serangan kombinasi spesial yang hanya bisa dilakukan oleh pasangan karakter tertentu.

Setiap pasangan punya efek dan gaya berbeda, sehingga memilih partner yang tepat bisa menjadi kunci kemenangan.

Kalau penjelasan ini mulai terdengar rumit... yah, memang lebih mudah dipahami saat kamu memainkannya langsung.

Sistem ini memiliki banyak lapisan, mulai dari pengaturan skill, timing, hingga kombinasi partner, tapi begitu kamu mulai memahaminya, chaining combo jadi salah satu sensasi paling seru dalam game ini.

Selain itu, ada total enam karakter playable di Tales of Xillia.

Empat karakter aktif bisa kamu bawa ke medan tempur, sementara dua sisanya bisa disimpan sebagai cadangan dan di-switch secara real-time jika mereka dibutuhkan, memastikan kamu tidak “terjebak” dengan karakter yang kurang cocok.

Masing-masing karakter punya gaya bertarung yang benar-benar berbeda. Bahkan dua karakter utama saja, Jude dan Milla, sudah terasa kontras:

  • Jude bertarung dengan bela diri tangan kosong, cepat, mengalir, dan sempurna untuk pemain yang suka sistem berbasis combo.

  • Milla, sebaliknya, mengandalkan pedang dan kekuatan elemental.

Secara pribadi, saya merasa Jude adalah karakter yang paling “pas” untuk memahami sistem pertarungan ini, gaya serangannya mengalir seperti karakter game fighting sejati.

Oh tapi jangan hanya sibuk menyusun combo.

Sistem block dan dodge di Xillia ini bisa terasa agak... kurang dibanding game yang lebih modern, terutama kalau kamu mengincar timing yang sempurna untuk memanfaatkan benefit dari skill tertentu. Tapi minimal tahu kapan harus block dan dodge akan membantumu di pertempuran sulit, terutama melawan sejumlah boss. Beberapa boss dahsyat di game ini bisa mengejutkanmu dibanding musuh biasa.

Secara keseluruhan, sistem tempur Tales of Xillia adalah salah satu kekuatan utamanya, cepat, responsif, dan penuh sinergi antar karakter. Begitu kamu terbiasa, setiap pertarungan akan terasa seperti pertunjukan aksi yang elegan dan memuaskan

5. Kualitas cerita

Screenshot Tales of Xillia Remastered versi PS5. (Dok. Bandai Namco Entertainment Asia/Tales of Xillia Remastered)

Seperti kebanyakan seri Tales lainnya, Tales of Xillia sangat menekankan pada interaksi antar karakter.

Jangan lewatkan percakapan- percakapan kecil (skit) yang muncul selama perjalanan, karena justru di situlah daya tarik utamanya.

Dalam durasi permainan sekitar 40 jam, kekuatan terbesar game ini bukan hanya pada konflik utamanya, tapi pada bagaimana enam karakter utama bertemu, berinteraksi, dan membangun hubungan sambil menghadapi berbagai gejolak dalam cerita.

Setiap karakter memiliki latar belakang dan twist-nya sendiri. Tokoh utama kita, baik Jude maupun Milla, sama-sama melalui pergulatan emosional yang berat, sementara rekan-rekan yang bergabung dalam party juga tidak sesederhana yang terlihat pada awalnya, beberapa menyimpan masa lalu kelam, agenda pribadi, atau motivasi tersembunyi yang baru terungkap seiring waktu.

Memang harus diakui, bagian awal Tales of Xillia bisa terasa agak lambat.

Meskipun premisnya langsung menarik (Jude dan Milla menjadi buronan setelah insiden besar di laboratorium Rashugal) sense of urgency-nya tidak selalu tersampaikan dengan kuat.
Beberapa jam pertama terasa seperti fase “pemanasan”, di mana cerita lebih fokus memperkenalkan dunia dan karakter satu per satu, sementara kita selain beberapa momen cerita tidak benar-benar merasa diburu-buru atau dikejar.

Namun begitu konflik utama mulai terbuka dan para karakter menghadapi twist dan bahkan tragedi, ketika gambaran penuh plot terbuka, semua interaksi yang telah dibangun sebelumnya benar-benar membuahkan hasil.

Hubungan antar tokoh terasa alami dan emosional, sehingga setiap gejolak mereka terasa lebih bermakna.

Karena itulah, Tales of Xillia jelas tidak cocok untuk pemain yang cenderung melewati cerita atau dialog antar karakter.

Kekuatan utamanya memang terletak pada narasi dan dinamika hubungan antar tokoh, bukan pada aksi nonstop.

Dan jika kamu termasuk pemain yang mudah bosan dengan tempo awal yang pelan, mungkin butuh sedikit kesabaran sebelum cerita benar-benar “meledak”.

Tapi bagi yang menikmati cerita karakter-driven dan dialog penuh emosi, Tales of Xillia akan memberikan pengalaman yang hangat, menyentuh, dan bahkan reflektif.

6. Bagaimana dengan visual?

Screenshot Tales of Xillia Remastered versi PS5. (Dok. Bandai Namco Entertainment Asia/Tales of Xillia Remastered)

Sebagai versi remaster, Tales of Xillia (Remastered) jelas mendapatkan sentuhan pemolesan visual.

Model karakter kini tampil lebih tajam, pencahayaan terasa lebih bersih, dan sejumlah wilayah terlihat lebih vivid dibandingkan versi PS3-nya.

Beberapa area yang sudah memukau di versi aslinya kini tampak lebih hidup dan berwarna.

Namun tetap harus diakui, meski peningkatannya terasa, akar PS3-nya masih terlihat jelas.

Pemain yang terbiasa dengan visual generasi modern mungkin ya akan merasa ini tetap "grafis PS3 tapi dipoles sedikit." Yang memang itulah situasinya.

7. Kesan akhir saya

Screenshot Tales of Xillia Remastered versi PS5. (Dok. Bandai Namco Entertainment Asia/Tales of Xillia Remastered)

Bagi para penggemar JRPG yang sempat melewatkan Tales of Xillia di era PS3, versi Remastered ini akhirnya memberi kesempatan untuk menikmatinya secara resmi dan lebih nyaman.

Berbagai peningkatan Quality of Life dan perbaikan visual membuat game ini lebih mudah diakses oleh pemain generasi sekarang.

Tambahan DLC orisinal dari versi PS3 tersedia sejak awal, termasuk kostum karakter ikonik dari seri Tales lain, hingga item pendukung petualangan, turut memberikan nilai tambah yang tidak kecil, terutama bagi pemain yang ingin merasakan konten penuh tanpa perlu unduhan tambahan.

Namun tentu saja, beberapa keterbatasan yang melekat sejak versi aslinya masih tetap terasa.

Hal-hal seperti reaksi karakter terhadap pengkhianatan tertentu di dalam party, aksi beberapa karakter yang terasa bodoh, atau tempo cerita yang cenderung lambat di awal, masih menjadi bagian dari pengalaman yang sama.

Itu semua tidak bisa diselesaikan hanya lewat peningkatan QoL atau pemolesan grafis.

Di sisi lain, sistem pertarungannya tetap menjadi sorotan utama

Bahkan lebih dari satu dekade setelah rilis orisinalnya, Dual Raid Linear Motion Battle System-nya masih terasa cepat, padat, dan menyenangkan.

Keenam karakter yang bisa dimainkan juga menghadirkan gaya bertarung yang benar-benar berbeda, sebuah pencapaian yang membuat pertarungan di Tales of Xillia tetap segar hingga kini.

Dari sisi cerita, meski saya punya beberapa catatan soal pacing dan keputusan karakter, penokohan dan dinamika antar enam tokoh utama tetap menjadi daya tarik tersendiri. Hubungan mereka dibangun dengan perlahan tapi konsisten, dan ketika cerita mulai mencapai puncaknya, payoff-nya benar-benar terasa. Kamu hanya perlu sedikit kesabaran untuk sampai ke bagian yang “juicy” itu.

Secara keseluruhan, Tales of Xillia Remastered adalah remaster yang solid untuk sebuah JRPG klasik.

Bagi penggemar lama, ini kesempatan bernostalgia dengan kualitas lebih baik; bagi pemain baru, ini adalah pintu masuk yang hangat ke salah satu kisah paling manusiawi dalam waralaba Tales.

Bagaimana menurut kamu?

Apakah kamu sempat main versi PS3-nya dulu, atau baru akan mencoba untuk pertama kali?

Ceritakan pendapatmu di kolom komentar!

Editorial Team