(Dok. Square Enix/Final Fantasy VII Rebirth)
Cerita Final Fantasy VII Rebirth bagi saya menarik.
Namun yang patut diperhatikan: Final Fantasy VII Rebirth ini hanya bagian kedua dari proyek Final Fantasy VII Remake. Masih ada satu judul lagi yang akan rilis.
Bagian akhir kisah game ini bagi saya cukup epik, tapi memang terasa kisahnya belum sepenuhnya selesai. Masih ada konflik yang belum tuntas, dan masih ada sejumlah misteri yang jawabannya masih harus menunggu.
Cerita Final Fantasy VII Rebirth tentu saja tidak 100% mirip dengan cerita dari FFVII orisinal. Tidak mengherankan, mengingat situasi di Final Fantasy VII Remake saja sudah memberi petunjuk kalau petualangan Cloud kali ini tidak akan sama persis dengan yang di versi orisinal.
Tapi momen-momen yang masih mirip atau memang sama dengan Final Fantasy VII orisinal terasa lebih nonjok di sini, didukung dengan visual modern.
Yang bisa jadi masalah adalah... tergantung gaya main kamu, cerita di Final Fantasy VII Rebirth ini bisa terasa berkembang lambat.
Soalnya ada banyak hal yang bisa mendistraksi kamu dan menghabiskan berjam-jam sendiri. Di poin sebelumnya saya sudah menyorot mini game yang melimpah. Ada kasus saya menghabiskan puluhan menit, bahkan jam, untuk mendapat angka sempurna saat main mini game piano.
Ada juga mini game seperti Fort Condor untuk mendapatkan protorelic Junon, yang bagian terakhirnya cukup sulit diselesaikan tanpa panduan, hingga saya menghabiskan 2 jam sendiri untuk menemukan strategi yang tepat.
Lalu ada juga bagian eksplorasi. Jadi di Final Fantasy VII Rebirth ada area open world dengan beragam side quest dan aktivitas (mengaktifkan menara misalnya, ada juga aktivitas menghadapi monster tertentu).
Saya membutuhkan 36 jam untuk menamatkan Final Fantasy VII orisinal di PS1.
Di Final Fantasy VII Rebirth, pada 36 jam saya masih di awal-awal Chapter 9 (dari 14 chapter) karena di area-area awal saya berusaha menyelesaikan mini game dan aktivitas lain baru lanjut ke cerita utama.
Masalahnya, cerita Final Fantasy VII Rebirth ini mungkin dimulai dengan menarik, tapi bagi saya ceritanya sempat masuk ke bagian yang terasa biasa saja sebelum mulai memanas di sekitar Chapter 6 dan kian memanas di bab-bab selanjutnya dengan bangkitnya sejumlah pertanyaan.
Jadi kalau kamu mudah terdistraksi mini game dan aktivitas sampingan seperti saya, maka kamu mungkin akan mendapati situasi dimana butuh waktu hingga ceritanya terasa menarik... dan waktu itu bisa memakan puluhan jam.
Saya sampai merasa sedang menonton anime tertentu, dimana untuk melihat bagian cerita yang asyik saya harus melewati beragam filler dulu untuk sampai ke sana.