Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
Upin Ipin dan Clair Obscur.jpg
Upin and Ipin Universe. (Dok. Streamline Studios, Les Copaque/Upin and Ipin Universe)

Intinya sih...

  • Clair Obscur: Expedition 33 - Rp499.000

  • Split Fiction - Rp569.000

  • Blue Prince - Rp245.999

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pada 17 Juli 2025, Upin & Ipin Universe resmi meluncur di berbagai platform, termasuk Steam.

Namun yang langsung menyita perhatian bukan hanya gameplay-nya, tapi juga harganya: Rp654.452 di Steam. Sebuah angka yang langsung memantik diskusi di kalangan netizen, karena ini sudah masuk kategori harga game AAA.

Memang sejak awal game ini digadang-gadang sebagai proyek ambisius: open world dengan dunia yang luas dan karakter ikonik dari semesta Upin dan Ipin. Tapi tetap saja, bagi banyak orang, harganya cukup mengejutkan. Terutama karena... pasar utama game ini adalah wilayah Asia Tenggara.

Apalagi, jika dibandingkan dengan beberapa game keren lain yang rilis di tahun yang sama, harga Upin & Ipin Universe tergolong tinggi.

Untuk menilai seberapa "premium" harga tersebut, saya memakai dua aturan sederhana:

  1. Harga dari game lain yang dibandingkan adalah harga asli (non-diskon).

  2. Game pembanding harus rilis di tahun 2025 juga, jadi bukan membandingkan dengan game lawas seperti Skyrim atau The Witcher 3.

  3. Yang saya bandingkan sekali lagi adalah harga di Steam, karena di platform seperti PSN harganya bisa beda.

Lalu, game-game apa saja yang ternyata dibanderol lebih murah dari Upin & Ipin Universe meskipun tak kalah menarik? Berikut lima contohnya!

1. Clair Obscur: Expedition 33 - Rp499.000

Clair Obscur: Expedition 33 (dok. Sandfall Interactive)

Pembaca setia Duniaku.com pasti sudah tak asing dengan Clair Obscur: Expedition 33, salah satu kandidat kuat Game of the Year 2025 versi kami.

Game ini adalah RPG turn-based yang nyaris sempurna. Perpaduan visual yang menawan, musik yang megah, karakterisasi yang kuat, serta cerita dan gameplay yang segar menjadikannya salah satu pengalaman bermain paling mengesankan tahun ini.

Menariknya, harga Clair Obscur: Expedition 33 di Steam, dalam kondisi non-diskon, masih lebih murah sekitar Rp150 ribu dibanding Upin & Ipin Universe.

Padahal dari sisi kualitas produksi, game ini jelas bersaing di tingkat global.

2. Split Fiction - Rp569.000

Split Fiction (dok. Hazelight Studios)

Josef Fares dan Hazelight Studios kembali membuktikan kehebatannya dalam menciptakan pengalaman co-op yang luar biasa. Setelah kesuksesan A Way Out dan kemenangan besar lewat It Takes Two, mereka kembali hadir di 2025 lewat Split Fiction, dan hasilnya kembali memikat.

Dengan gaya khas Hazelight, Split Fiction menyuguhkan narasi yang unik, gameplay berbasis kerja sama yang inovatif, serta momen emosional yang dibalut dengan humor dan kejutan.

Tak heran, game ini mendapatkan predikat Overwhelmingly Positive dari lebih dari 54.000 ulasan di Steam. Bukti nyata bahwa kreativitas mereka belum habis.

Harganya? Rp569.000. Masih lebih murah dibanding Upin & Ipin Universe.

Meski begitu, seperti game Hazelight lainnya, Split Fiction paling ideal dimainkan berdua. Artinya, kamu akan mendapatkan pengalaman terbaik jika bermain bersama teman, karena dinamika dua karakter di game ini benar-benar menjadi sorotan utama.

3. Blue Prince - Rp245.999

cuplikan Blue Prince (dok. Raw Fury/Blue Prince)

Tak banyak yang menyangka Blue Prince akan menjadi salah satu kejutan terbesar di tahun 2025. Game indie garapan Dogubomb dan diterbitkan oleh Raw Fury ini langsung mencuri perhatian begitu rilis, dan bahkan berhasil menyaingi nama-nama besar seperti Split Fiction dalam daftar game dengan ulasan terbaik tahun ini.

Blue Prince adalah game puzzle-adventure dengan elemen roguelike, di mana pemain menjelajahi manor misterius bernama Mt. Holly. Setiap ruangan dibangun berdasarkan kartu yang kamu pilih, dan setiap langkah jadi keputusan penting. Tujuannya: menemukan Room 46, ruangan rahasia yang hanya bisa dijangkau dengan strategi dan keberuntungan.

Dengan ulasan "Overwhelmingly Positive" dan rating tinggi dari berbagai media, Blue Prince dipuji karena desain level yang cerdas, atmosfer misterius, dan narasi tersembunyi yang mendorong pemain untuk mencatat dan menghubungkan petunjuk.

Yang mengejutkan? Harganya. Dengan kualitas dan sambutan gamers sekelas kandidat Game of the Year, Blue Prince dibanderol hanya Rp245.999 di Steam, jauh lebih murah dibanding Upin & Ipin Universe. Sebuah hidden gem yang membuktikan bahwa harga bukan selalu penentu kualitas.

4. Elden Ring: Nightreign - Rp399.000

Screenshot Elden Ring: Nightreign. Screenshot diambil oleh Fahrul Nurullah di PS5. (Dok. FromSoftware/Elden Ring: Nightreign)

Elden Ring: Nightreign hadir sebagai spin-off yang dirancang khusus untuk pengalaman co-op. Dalam petualangan tiga hari tiga malam di dunia yang terus berubah, kamu bisa bermain solo atau bersama dua pemain lain. Tugasmu: menjelajahi map yang luas, mengumpulkan senjata dan sumber daya, menaikkan level karakter, dan bertahan hidup hingga menghadapi boss final yang brutal di hari terakhir.

Daya tarik utamanya adalah mobilitas yang jauh lebih dinamis. Karakter kini bisa melompat bebas dari tempat tinggi, memanjat tebing, dan bergerak lebih lincah dibanding seri Soulsborne sebelumnya.

Namun, tak semua pemain merasa puas. Meski gameplay-nya seru, sebagian fans menganggap harga Rp399.000 masih agak tinggi. Kritik utamanya adalah penggunaan ulang banyak musuh dari Elden Ring dan Dark Souls, serta konten yang terasa cukup cepat habis setelah semua boss ditaklukkan. Karena itu, ada yang menilai Nightreign lebih cocok disebut sebagai “DLC berdurasi panjang dari Elden Ring” ketimbang game mandiri.

Meski begitu, kalau kamu memang menikmati gameplay loop Souls-like dengan fokus pada survival co-op, Nightreign tetap sangat menghibur.

Dan yang pasti: harganya masih lebih murah dari Upin & Ipin Universe.

5. PEAK – Rp69.999

Peak (dok. Landfall)

Kalau ada satu game yang benar-benar meledak tanpa banyak promosi di awal, maka itu adalah PEAK. Game ini awalnya dikembangkan sebagai proyek kecil oleh tim gabungan Aggro Crab dan Landfall Games, tapi kemudian tumbuh jadi fenomena global dengan jutaan pemain.

PEAK adalah game co-op climbing survival yang bisa dimainkan hingga empat orang. Kamu dan timmu harus mendaki gunung raksasa yang berubah-ubah setiap harinya. Peta dan tantangannya selalu baru berkat sistem prosedural. Sepanjang pendakian, kamu harus mengumpulkan makanan, perlengkapan panjat, dan mengatur stamina agar tidak kehabisan tenaga di tengah jalur berbahaya.

Review-nya sangat positif, dengan lebih dari 49 ribu ulasan dan rating “Very Positive” di Steam.

Yang bikin tercengang? Harganya hanya Rp69.999.

Ya, game dengan nilai replay tinggi dan basis pemain aktif yang besar ini justru jadi salah satu game termurah dalam daftar ini, dan tetap terasa sangat “worth it”.

Untuk kamu yang suka tantangan, teamwork, dan momen seru bersama teman, PEAK adalah pilihan tepat. Dan tentu saja: jauh lebih murah daripada Upin & Ipin Universe.

Harga 600ribuan untuk game memang sedang jadi perdebatan

Upin and Ipin Universe. (Dok. Streamline Studios, Les Copaque/Upin and Ipin Universe)

Upin & Ipin Universe hadir di momen yang cukup unik, di tengah perbincangan hangat soal harga game modern yang kian melambung.

Sebelumnya, Mario Kart World sempat memicu kontroversi karena dibanderol dengan MSRP $80. Bahkan di pasar Barat sekalipun, harga $60, apalagi $80, sudah dianggap memberatkan oleh banyak gamer kasual.

Menariknya, tahun 2025 justru memperlihatkan tren sebaliknya: sejumlah game berkualitas Game of the Year justru dijual di bawah standar harga AAA. Sebut saja Clair Obscur: Expedition 33, Split Fiction, Blue Prince, hingga PEAK, semuanya menawarkan pengalaman bermain luar biasa dengan harga $50 ke bawah.

Di tengah tren harga yang lebih bersahabat itu, Upin & Ipin Universe justru meluncur dengan harga setara game AAA global. Tentu ini memunculkan pertanyaan: apakah harganya sepadan dengan nilai yang ditawarkan?

Kalau menurut kamu, gimana?

Apakah harga tinggi wajar untuk game dari properti Asia Tenggara yang naik kelas, atau seharusnya lebih adaptif terhadap pasar?

Tulis pendapatmu di kolom komentar!

Editorial Team