TUTUP

Gamescom 2013: Bersama Sony, The Chinese Room Hadirkan "Everybody’s Gone to the Rapture" Eksklusif Untuk PS4

Sony memanfaatkan Gamescom 2013 untuk mengkonfirmasikan beberapa game baru PlayStation 4. Salah satunya adalah Everybody’s Gone to the Rapture, game adventure dengan sudut pandang first-person, dengan fokus pada penyampaian cerita.

Sony memanfaatkan Gamescom 2013 untuk mengkonfirmasikan beberapa game baru untuk PlayStation 4. Salah satunya adalah Everybody’s Gone to the Rapture, game adventure dengan sudut pandang first-person yang dikembangkan oleh The Chinese Room, dan dianggap menjadi penerus spiritual Dear Esther, game bergenre sama dari tahun 2012 lalu untuk Windows dan Mac, yang banyak mendapat pujian karena keseluruhan permainan yang terfokus pada cerita, dari awal dan akhir hanya narasi yang sarat melibatkan emosi, sambil kita menikmati artwork gamenya. Karena untuk PC mungkin kita tidak familar dengan gamenya. Namun untuk kelas konsol, keseluruhan kita bisa menyamakan gameplay-nya seperti ICO. Everybody’s Gone to the Rapture akan meneruskan konsep yang sama, mengambil setting dunia open world, penjelahan sederhana dengan tampilan first-person, dan terfokus pada penyampaian cerita. Awalnya game indie ini hanya dikembangkan untuk PC Windows saja, dan distribusi masih sama melalui Steam. Namun melalui langkah Pub Fund yang digalakkan Sony sejak 2011 lalu, makin banyak developer indie yang mereka mereka menemukan platform terbaik di PlayStation 4, dan game ini pun akhirnya beralih dengan status mendukung konsol terbaru Sony ketika dirilis 15 November mendatang. Jika Dear Esther hanya mengajak kita menikmati narasi melalui telinga seorang wanita bernama Ester yang diucapkan oleh narator (yang diduga hantu suaminya) di tengah pulau tak berpenghuni, maka dalam Everybody's Gone to the Rapture akan ada lebih banyak karakter. Enam karakter (disebutkan sebagai ilmuwan) tersebut memiliki / menceritakan ceritanya sendiri, dan setiap cerita mereka akan berhubungan dengan peristiwa penting yang terjadi di dunia dimana setting game diambil (kenapa terjadi kiamat), serta akan berevolusi seiring permainan berjalan. Settingnya sendiri berada di di sebuah desa bernama Shropshire sepanjang masa akhir dunia (Note: Shropspire sendiri menjadi nama sebuah wilayah di West Midlands, Inggris). Seiriang berinteraksi dengan obyek, tempat, dan orang yang kamu temui, potongan cerita akan terbuka. Jika dalam Dear Esther progress permainan sebatas mendengar narasi dan interaksi dengan obyek sekitarnya juga minim, maka dalam game yang dibangun oleh engine CryEngine 3 ini memungkinkan karater lebih leluasa memanipulasi obyek, bisa membuka atau menutup pintu, bahkan karaktermu mampu mempengaruhi terjadinya sebuah event yang sedang terjadi.

Everybody's Gone to the Rapture | #PlayStationGC