Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Titanfall 2 mungkin adalah salah satu game yang sudah lama ditunggu para penggemarnya, dan sekarang akhirnya game tersebut akhirnya rilis. Namun, ternyata game tersebut memiliki sebuah kesalahan fatal yang sangat mempengaruhi kesuksesannya. Apakah sebenarnya kesalahan tersebut? [read_more id="269680"] Menurut laporan dari market analyst Cowen & Company, game fps yang baru saja dirilis oleh EA tersebut ternyata diprediksi tidak akan mendapatkan penghasilan yang cukup baik pada awal kemunculannya. Perilisannya di musim liburan bukanlah satu-satunya alasan mengapa Titanfall 2 dapat gagal. Bersaing dengan game fps lainnya yang sudah sangat terkenal seperti Call of Duty mungkin dapat menjadi sebuah masalah besar, namun, keputusan EA mengeluarkan game ini dalam jangka waktu yang tidak begitu berbeda jauh dengan Battlefield 1, salah satu game terbesar EA yang baru-baru ini dirilis, memiliki potensi untuk menjadi sebuah masalah besar. [read_more id="273118"] Menurut laporan dari C&C, kesalahan paling fatal bagi Titanfall 2 adalah momen perilisannya yang membuat dirinya harus bersaing dengan franchise besar seperti Battlefield dan Call of Duty. Satu minggu sebelum Titanfall 2 dirilis, EA telah mengeluarkan Battlefield 1 dan minggu depan kita sudah dapat menikmati Call of Duty: Infinite Warfare, jadi jangan heran jika game umur dari game ini tidak akan lama. [read_more id="273120"] Walaupun Titanfall 2 dibuat oleh studio yang tidak diragukan lagi dan early reviewnya sangat bagus, masalahnya adalah keputusan EA yang memberikan game tersebut tanggal perilisan yang buruk. Argumen utama dari EA mungkin adalah kedua game yang telah mereka rilis dapat menarik dua kubu yang berbeda, namun, sebenarnya ini adalah sebuah kesalahan dalam strategi marketing mereka. Jika kita melihat gameplay dan temanya, maka saingan terbesar bagi Titanfall 2 adalah Call of Duty: Infinite Warfare. Banyak orang mungkin meragukan tema dalam game tersebut, namun, ada juga banyak yang masih berharap banyak kepada game terbaru buatan Infinity Ward tersebut. Laporan dari C&C yang juga ada dalam artikel Gamespot telah menjelaskan kalau EA telah mengambil langkah yang sangat berbahaya, dan dalam jangka panjang mereka dapat kehilangan banyak uang. Berikut kutipan dari laporan tersebut.
Kami menduga EA percaya jika mereka mengeluarkan dua buah game fps dalam waktu yang dekat dengan Call of Duty, mereka akan menguasai pasar dengan Titanfall 2 dan Battlefield 1. Namun, justru ini adalah sebuah langkah yang salah.
Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan prediksi penjualan
Titanfall 2 yang dianggap akan sangat jauh dari harapan publishernya. Namun, kita masih belum dapat mengetahui secara langsung apakah memang game tersebut akan sukses atau justru gagal pada tahun ini. Walaupun C&C merasa EA telah “melukai”
Titanfall 2 dengan memberikan jadwal perilisan yang salah, sepertinya memang inilah tujuan dari publisher tersebut.
Analisis seperti ini memang bagus untuk dijadikan pertimbangan, namun, kelihatannya yang paling menentukan adalah game fps mana yang menjadi pilihan para pemainnya dengan uang mereka. Siapakah menurutmu yang akan menang pada akhir tahun ini? Apakah
Titanfall 2 dengan setting futuristik mereka?
Battlefield 1 dengan suasana Perang Dunia Pertama? Atau justru
Call of Duty: Infinite Warfare dengan pertarungan luar angkasa? Berikan jawabanmu di komentar yah!