Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebelum membaca review ini lebih jauh, penulis perlu meneginformasikan satu hal. Game ini adalah versi remastered dari Ni No Kuni: Wrath of the White Witch yang pertama kali hadir di PS3 tahun 2013 lalu.
Sesuai dengan judulnya, Ni No Kuni: Wrath of the White Witch Remastered ini hanya merupakan versi dengan grafis HD yang lebih cantik, dengan tetap mempertahankan konten dan gameplay yang sama persis. Tidak ada tambahan konten gameplay apapun, jadi mungkin akan kurang menarik bagi kamu yang sebelumnya sudah pernah memainkan atau menamatkan versi PS3-nya dulu.
Review ini ditulis khusus bagi gamer yang baru mengenal Ni No Kuni, baik dari game keduanya yang rilis tahun lalu ataupun yang bahkan baru mendengar judulnya. Jadi, seperti apa sih Ni No Kuni: Wrath of the White Witch Remastered (selanjutnya disingkat dengan Ni No Kuni) ini?
1. Kisah mengharukan dengan bumbu fantasi
Alkisah di sebuah kota bernama Motorville, hidup seorang anak bernama Oliver bersama dengan ibunya, Allie. Suatu ketika saat bermain bersama temannya Philip, Oliver tercebur ke sungai dan tidak bisa menyelamatkan diri. Beruntung pada saat itu ada ibunya yang tengah mencarinya karena tidak pamit saat keluar rumah, sehingga nyawa Oliver akhirnya diselamatkan oleh ibunya yang tidak segan-segan untuk langsung terjun ke sungai.
Namun sayang, setelah menyelamatkan Oliver, Allie terkena serangan jantung dan akhirnya meninggal dunia. Di tengah kesedihan Oliver, air matanya menetes ke sebuah boneka peninggalan ibunya. Secara ajaib, boneka tersebut berubah menjadi peri Drippy yang datang dari dunia lain.
Drippy menceritakan bahwa di dunianya, ada seorang penyihir jahat bernama Shadar yang mengambil alih. Drippy mengatakan bahwa Allie memiliki soulmate (seseorang yang terhubung) di dunianya, yang merupakan Great Sage Alicia yang tengah ditangkap oleh Shadar. Jika Oliver bersedia membantu Drippy untuk menyelamatkan Alicia, maka ada kemungkinan Allie pun bisa terselamatkan kembali.
Dan petualangan Oliver dan Drippy untuk menyelamatkan Alicia dan ibunya Allie pun dimulai.
2. Animasi memanjakan mata ala Ghibli
Seperti yang sudah saya sebutkan di judul, nuansa Studio Ghibli benar-benar terasa dalam game ini. Ni No Kuni tampak seperti mengawinkan dua nuansa berbeda, animasi-animasi cutscene ala film-film Ghibli seperti Ponyo, dengan visual saat gameplay ala game-game Level 5 seperti seri Professor Layton.
Perkawinan tersebut menghasilkan sebuah visual yang memanjakan mata. Kamu tidak hanya memainkan sebuah RPG, melainkan juga menikmati kisah dongeng fantasi ala Ghibli. Bahkan jika kamu memang benar-benar penggemar Ghibli dan jarang bermain game, tersedia pilihan tingkat kesulitan Easy sehingga kamu bisa menikmati kisah di game dengan lebih optimal, tanpa diganggu dengan sering restart game karena tewas saat melawan musuh.
Versi remastered kali ini fokus kepada perbaikan visual. Dengan menggunakan PlayStation Pro, visual 4K 60 FPS bisa kamu dapatkan. Dipadu dengan voice acting yang cukup oke untuk bahasa Jepang (untuk bahasa Inggris sih sedang-sedang saja, tidak istimewa) dan musik buatan komposer kawakan Ghibli, Joe Hisaishi, Ni No Kuni bakal memberikan pengalaman berbeda dalam memainkan sebuah RPG.
Sayang penulis menemukan sedikit glitch. Saat karakter berjalan, kadang kala kamu akan melihat kaki karakter utamamu tampak "bertumpuk". Tapi hal tersebut sangat minor dan tidak akan mengganggu pengalaman bermainmu.
Baca Juga: 5 Alasan Kamu Wajib Mencicipi Ni No Kuni 2: Revenant Kingdom!
3. Sistem pertarungan kombinasi RPG barat dan timur
Sistem pertarungan game ini menggunakan kombinasi antara strategi turn based ala RPG timur, dan penuh aksi ala RPG barat. Tidak ada random encounter di sini, jadi musuh terlihat di peta dan akan menghampirimu jika kamu berada dalam jarak pandang mereka. Saat bertemu musuh, barulah kamu akan masuk ke layar pertarungannya.
Kamu bisa memberikan perintah kepada Oliver atau para familiar (akan dibahas di bagian selanjutnya) mulai dari menyerang, bertahan, menggunakan spell hingga menggunakan item. Sembari bertarung, kamu juga bisa bergerak bebas di arena pertarungan untuk menghindari serangan normal musuh. Di saat-saat tertentu saat bertarung, kamu bisa menyembuhkan HP dan MP-mu dengan mengambil orb yang berjatuhan dari musuh.
Sistem pertarungan di game ini terasa cukup cepat, sehingga kamu juga dituntut cepat untuk menentukan familiar mana yang kamu gunakan untuk bertarung atau kapan harus berpindah kontrol kembali ke Oliver untuk menggunakan item. Di beberapa saat tertentu, terkadang musuh juga bisa dalam keadaan stagger, sehingga memberikan kesempatan kepadamu untuk menyerang dengan damage yang lebih besar.
Menarik melihat bagaimana Level 5 menggabungkan dua elemen dari dua belahan dunia RPG berbeda ini. Hasilnya, Ni No Kuni pun laris bukan hanya di Jepang, tapi juga menarik di mata gamer barat.
4. Familiar yang memberikan variasi dalam pertarungan
Selama petualangan, kamu akan dibantu dengan makhluk-makhluk yang disebut dengan familiar. Kamu bisa mengumpulkan familiar-familiar ini untuk bergabung ke dalam party-mu. Saat bertarung, familiar akan saling berbagi HP dan MP denganmu, sehingga jika dia tewas, maka permainanmu pun juga akan game over.
Masing-masing familiar memiliki energi saat bertarung. Saat energi satu familiar habis, kamu harus memanggil familiar lain atau kembali mengendalikan Oliver sampai energi familiar tersebut terisi kembali. Sama seperti Oliver, kamu juga bisa memberi familiar ini equipment untuk memperkuat mereka.
Familiar ini menjadikan sistem pertarungan di Ni No Kuni lebih bervariasi. Masing-masing familiar memiliki elemen yang bisa memberikan keuntungan melawan musuh yang memiliki elemen berlawanan.
Oiya, masing-masing familiar bisa kamu beri nama. Dan bagi seorang yang suka bingung memberi nama karakter seperti penulis, fitur pemberian nama otomatis (tapi bisa diganti) di game ini cukup membantu. Hehe.
5. Kisah yang ringan, cocok untuk semua umur
Dibandingkan dengan sekuelnya, Ni No Kuni: Wrath of the White Witch ini lebih bersahabat untuk semua usia. Kisahnya yang ringan, interaksi antar karakter anak-anak, kehadiran peri, serta dunia fantasi layaknya dongeng bisa membuat anak berusia 10 tahun ke atas cukup cocok untuk memainkannya.
Plotnya sih cukup umum, perjuangan sisi baik melawan sisi jahat Namun salut pada Level 5 dan Studio Ghibli, plot yang umum tersebut dikemas cukup menarik dengan premis yang cukup mengharukan.
Karena kisahnya yang ringan, jadinya beberapa bagian game terasa cukup linear. Beberapa hal yang kamu lakukan akan tertulis jelas di dialog antar karakter, sehingga cukup sedikit ruang untuk melakukan improvisasi. Tapi jangan sedih dulu. Bagi kamu yang hobi mencari tantangan tambahan, banyak tersedia side quest yang bisa kamu lakukan dengan reward yang cukup menguntungkan.
6. Wajib dimainkan
Ni No Kuni adalah sebuah masterpiece, salah satu RPG terbaik -paling tidak dalam satu dekade terakhir. Perkawinan antara RPG khas Level 5 dengan salah satu studio animasi papan atas, sistem pertarungan menggabungkan elemen timur dan barat yang adiktif, hingga voice acting dan musik dari Joe Hisaishi yang cukup mumpuni membuat game ini wajib dimainkan para penggemar RPG maupun fans berat Ghibli.
Hanya disayangkan seperti yang saya sebutkan di awal, versi remastered ini tanpa konten tambahan apapun sehingga mungkin akan kurang menarik bagi kamu yang sebelumnya sudah pernah menamatkannya. Selain itu plot yang cukup umum dan ringan mungkin kurang menarik bagi gamer dewasa yang sudah terbiasa mengonsumsi game atau film dengan plot yang mewah.
Ni No Kuni: Wrath of the White Witch Remastered ini sudah tersedia di PS4, Nintendo Switch (hanya porting dari versi PS3, bukan remastered) dan PC.
Baca Juga: Review Code Vein: Imut Seperti Anime, "Menyiksa" Seperti Dark Souls!