Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Like a Dragon: Ishin! akan rilis resmi 22 Februari 2023.
Duniaku.com mendapat kesempatan untuk memainkan game ini lebih cepat untuk review.
Versi yang saya coba ini adalah versi Steam.
Gimana kualitasnya? Simak di bawah ini!
1. Sinopsis game
Tokoh utama cerita ini adalah Sakamoto Ryoma, yang di awal adalah seorang goshi atau samurai peringkat rendah.
Setelah setahun latihan pedang di Edo, dia kembali ke kampung halamannya ya itu Tosa.
Dalam kepulangannya ke Tosa, Ryoma mendapati Tosa yang masih belum berubah. Wilayah itu masih dikuasai dengan sistem kasta yang sangat menindas.
Ryoma juga bertemu kembali dengan sosok yang dia kenal. Satu adalah Yoshida Toyo, sosok yang membesarkan anak-anak yang kehilangan keluarga atau saudara mereka karena sistem kasta di Tosa. Salah satu anak yang dibesarkan Toyo adalah Ryoma.
Ryoma juga bertemu kembali dengan "saudara"-nya yaitu Takechi Hanpeita, sosok yang tumbuh besar bersamanya.
Ketika Ryoma, Takechi, dan Toyo mendiskusikan rencana masa depan di Kastel Kochi, seorang pria bertopeng muncul dan membunuh Toyo. Ryoma kemudian disangka sebagai pembunuhnya.
Untuk mencari siapa pembunuh Toyo, Ryoma meninggalkan Toma untuk memburu si pria bertopeng.
Ryoma menyadari kalau pria bertopeng pembunuh Toyo menggunakan teknik Tennen Rishin. Para pengguna teknik itu berkumpul di satu organisasi bernama Shinsengumi.
Ryoma meninggalkan namanya, menggunakan nama Saito Hajime, dan menginfilitrasi Shinsengumi.
Bisakah dia menemukan pembunuh Toyo?
Baca Juga: Combat Demo untuk Like a Dragon: Ishin! Tersedia untuk Dicoba Gratis
2. Cerita yang sangat memikat
Bagi saya pribadi, cerita di game ini memikat.
Uniknya, ini bukan hanya berlaku untuk cerita utamanya. Bahkan misi sampingannya pun menarik.
Cerita utamanya sebenarnya serius dan bisa terasa kelam, karena banyaknya intrik yang terjadi. Namun ada juga momen-momen bahkan di cerita utama yang bisa terasa menghangatkan hati, atau terasa kocak.
Kalau misi sampingan, kebanyakan ceritanya mungkin lebih ke kocak atau ringan. Tapi kadang ada juga misi sampingan yang berkembang ke arah unik, hingga ceritanya jadi menghangatkan hati atau bahkan terasa mengharukan.
Statistik saya di game menyebutkan kalau saya sudah mengerjakan 93% substory. Saya mengerjakan semua itu bukan karena mengincar hadiah. Saya bahkan kadang tidak memperhatikan apa yang diberikan oleh orang-orang di substory. Keunikan cerita dari misi-misi sampingan itu yang membuat saya mencari dan menyelesaikan begitu banyak.
Nah, karena kualitas cerita Like a Dragon: Ishin! yang menarik, saya merekomendasikan untuk jangan skip cerita-cerita dan dialog di game ini kecuali kamu memang sudah tahu dan sudah main sebelumnya.
Memang walau kamu skip cerita, Like a Dragon: Ishin! masih punya banyak hal menarik dan gameplay-nya solid.
Tapi kalau kamu skip cerita, kamu akan kelewatan salah satu bagian kuat game ini.
3. Banyak hal yang bisa dilakukan di game
Banyak hal yang bisa dilakukan di game ini.
Beneran banyak.
Selain adanya misi-misi sampingan, kamu bisa memancing, bertani, masak, karaoke, membantu menyajikan udon, menari... dan ini rasanya belum semua minigame yang tersedia.
Saya pernah menghabiskan tiga jam tidak melanjutkan cerita. Saya hanya memancing, kemudian mengurus ladang, memasak, menyelesaikan misi sampingan.
Dari sisi konten sih, Like a Dragon: Ishin! benar-benar juara.
4. Pertempuran yang menarik
Like a Dragon: Ishin memiliki empat gaya bertarung berbeda.
Ada Swordsman, dimana Ryoma akan fokus menggunakan pedang. Serangan-serangan pedang dalam gaya ini kuat.
Ada Gunman, dimana Ryoma fokus menggunakan pistol.
Ada Wild Dancer, dimana Ryoma menggunakan pistol dan pedang sekaligus, dan Ryoma bisa bergerak bagai menari untuk menghindari serangan musuh.
Lalu jangan lupakan Brawler, dimana Ryoma bertarung dengan tangan kosong.
Kamu akan menghadapi banyak pertarungan di game ini, dan memahami serta dengan bebas berganti-ganti antara empat gaya ini akan membantumu meraih kemenangan.
Gaya favorit saya sih tadinya adalah Wild Dancer, karena memungkinkan saya menghindari serangan-serangan musuh dengan mudah. Tapi ketika saya kemudian dapat beberapa kartu karakter yang cocok, di akhir game saya hampir tidak berpindah dari gaya Swordsman karena serangannya jadi luar biasa dahsyat.
Oh, dan soal kartu ini...
Like a Dragon: Ishin! punya sistem namanya Trooper Cards. Kartu-kartu ini sebenarnya adalah anak buah Ryoma di Shinsengumi.
Ada banyak wajah familier di kartu-kartu ini.
Nah, semua kartu ini memiliki kekuatan-kekuatan khusus yang bisa kamu gunakan, mulai dari buff, penyembuhan, atau bahkan serangan spesial.
Ryoma bisa menyusun satu grup, dengan salah satunya kamu beri peran sebagai Corporal. Kartu-kartu ini biasanya memiliki efek khusus yang hanya jalan kalau kamu beri mereka peran sebagai Corporal.
Masing-masing grup ini terhubung dengan salah satu gaya bertarung Ryoma. Pada gambar yang memperlihatkan Nishitani di atas, cek bahwa di samping setiap grup ada simbol senjata. Nah, simbol itu menandakan kartu-kartu itu terhubung ke gaya Wild Dancer, Swordsman, Gunman, atau Brawler.
Jadi kalau kamu menempatkan Trooper Card yang tepat ke gaya bertarung yang tepat, kamu akan merasakan Ryoma semakin dahsyat saja.
Saya dengar kalau di Ryu ga Gotoku: Ishin! versi orisinal, Trooper Card ini hanya bisa digunakan di Battle Dungeon. Tapi di versi yang baru ini, Trooper Card bisa kamu gunakan bahkan di cerita utama.
Kalau kamu memilih menggunakan Trooper Card, kartu-kartu ini bisa mempermudah pertarungan.
5. Durasi permainan
Saya menamatkan playthrough Like a Dragon: Ishin! pertama saya dalam 38 jam.
Gaya main saya adalah:
-Benar-benar tidak skip dialog dan adegan cerita utama.
-Mengerjakan sekitar 93% substories, jadi banyak yang dikerjakan tapi tidak semua.
-Belum memperoleh semua pelatihan dari guru-guru yang tersedia untuk pistol dan pedang.
-Membuang cukup banyak waktu untuk memancing, mengurus ladang, dan memasak.
-Masih ada sejumlah kegiatan sampingan yang belum saya lakukan.
Jadi meskipun kamu gak menyelesaikan 100% segala sesuatu yang disajikan game ini, Like a Dragon: Ishin! tetap memiliki durasi yang panjang!
6. Kalau kamu main di PC, disarankan pakai gamepad
"Real Samurai Use a Gamepad." Atau, "Samurai Sejati Pakai Gamepad." Itulah pesan yang akan kamu temukan bila memainkan Like a Dragon: Ishin versi Steam.
Memakai gamepad memang beneran akan mempermudah kamu, terutama karena Like a Dragon: Ishin ini game aksi, dimana kamu harus sering menghadapi musuh.
Menggunakan gamepad juga akan sangat mempermudah dalam mengatasi sejumlah minigame serta bagian quick time event di pertarungan. (Untuk yang tidak tahu, itu bagian dimana kamu harus menekan tombol yang tepat di saat yang tepat secara cepat).
Kalau kamu tetap ngotot untuk main pakai keyboard, apakah bisa?
Sebenarnya bisa. Saya bahkan sudah mencoba main pakai keyboard juga dan tetap dapat menyelesaikan banyak pertarungan di Battle Dungeon.
Tapi ya... tetap direkomendasikan pakai gamepad.
7. Kesimpulan
Saya akan memberi Like a Dragon: Ishin! nilai 4,5 dari 5 bintang.
Sebagai orang yang selalu mencoba menikmati cerita dari game yang saya mainkan, plot game ini berhasil memikat saya. Bahkan bukan hanya plot utama, plot misi sampingan pun biasanya bisa menarik perhatian saya, hingga saya mengerjakan misi-misi itu bukan karena saya butuh hadiahnya tapi penasaran apa yang akan terjadi.
Game ini juga penuh sekali dengan konten. Di luar cerita utama, kamu akan disuguhi hal seperti karaoke, memancing, mengurus ladang, dan bahkan minigame seperti membantu menyajikan udon.
Game ini benar-benar worth it untuk dibeli. Terutama kalau kamu bisa bahasa Inggris, sehingga kamu dapat memahami setiap dialog dan cerita yang disajikan.
Nah itu review saya soal Like a Dragon: Ishin!
Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: Like A Dragon Ishin Perkenalkan Sistem dan Kemampuan Trooper Cards!