Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kalian jangan percaya ketika ada yang mencatat Alien: Isolation sebagai game action-adventure. Atau, jika sudah pernah memainkan prekuelnya, Aliens: Colonial Marines, dan mengira akan mendapatkan gameplay first-person shooter yang sama, sarat aksi menembak. Seri game Alien ke-13 ini murni survival-horror -- dan kalian akan memaklumi kenapa Sega memaksakan game ini muncul di awal Oktober 2014 ini untuk Xbox 360, Xbox One, PlayStation 3, PlayStation 4, dan PC, yang pada kenyataannya begitu sempurna menjadi menu pembuka hiburan bertemakan Halloween. Meskipun game ini baru dirilis 7 Oktober besok, namun berbagai media sudah mendapatkan akses game tersebut dari awal hingga akhirnya. Respon mereka mayoritas sangat baik, dan memuji bagaimana developer The Creative Assembly mengalihkan game ini menjadi sebuah horor yang mencekam, dan memang murni permainan survival. Sepertinya mereka berhasil mendahului The Evil Within dengan medefinisikan kembali bagaimana seharusnya sebuah survival horror itu dibuat. Alien: Isolation ini terfokus pada jalan cerita karakter utama, yang masih berhubungan langsung dengan tokoh sentral versi film pertamanya yang eksis dari tahun 1979 silam. Kalian bakal mengendalikan Amanda Ripley, putri dari Ellen Ripley yang merupakan tokoh utama film Alien pertama besutan Ridley Scott. Nama Amanda sendiri sempat disebutkan dalam film tersebut, namun kini kita bisa mengenalinya lebih dekat. Game ini ber-setting 15 tahun setelah film tersebut (dan juga 42 tahun sebelum film keduanya, Aliens, yang ditayangkan pada tahun 1986), dimana Amanda mencoba untuk mencari ibunya yang hilang di sebuah stasiun luar angkasa. Amanda saat ini menjadi insinyur di Weyland-Yutani, dan mendapati sebuah rekaman penerbangan dari Nostromo, yang mengarah pada eksistensi ibunya. Dia pun pergi ke tempat dimana rekaman tersebut ditemukan, sebuah stasiun perdagangan yang telah dinonaktifkan bernama Sevastopol. Lokasinya sangat besar, dan lebih terlihat seperti kota dibandingkan Nostromo, pesawat luar angkasa terakhir yang digunakan ibunya. Banyak objective dalam game ini bakal memanfaatkan keahlian mesin Ripley, membuat karaktermu bergerak dari satu ruangan ke bagian lainnya untuk memulihkan bagian gelap dari station, menghidupkan kembali sistem keamanan, dan apapun yang menghalangimu untuk bisa mengaktifkan kembali keseluruhan stasiun ruang angasa tersebut. Semua tujuan permainan itu sebenarnya akan sangat mudah dilakukan ketika kalian bisa dengan bebasnya berjalan melali koridor. Namun keadaan berbeda ketika di sana ada makhluk mengerikan yang hampir tidak bisa dikalahkan dan kalian hanya bisa bersembunyi. Game layaknya mesin teror, yang dengan mudah membuat karaktermu tewas, hanya karena dia keluar dari tempat persembunyiannya dan berani berjalan di lorong atau ruangan yang awalnya dianggap aman. Dan seperti yang kami tuliskan sebelumnya, harapan terbesar kalian untuk selamat adalah terus memancau radar yang digunakan karakter. Alat ini bisa dibilang seperti pisau bermata dua, di satu sisi membantumu mendeteksi keberadaan Xenomorph, dilain sisi agak merugikan karena lampu pada alat ini akan berkedip-kedip dan mengeluarkan suara yang lumayan berisik ketika Xenomorph mendekat. Dengan nbegitu mudah (dan seringnya) karakter tewas karena alien tersebut, dijamin kalian bakal ketakutan sendiri ketika alat tersebut berbunyi makin cepat dan kencang, walaupun sebenarnya alien itu berada tidak satu lantai dengan karaktermu. Berhubungan dengan alat tersebut, kami juga suka bagaimana developer memberikan sedikit sentuhan efek bokeh, untuk membuat tracker itu terfokus ketika mata karakter terus memperhatikannya, semantara keadaan sekeliling menjadi kabur. Sebaliknya, tracker itu bisa kabur ketika fokus perhatian karakter beradia pada keadaaan sekelilingnya. Dan yang akan membuatmu lebih jengkel, seandainya berpikir dengan mempelajari pola kemunculan makhluk buas tersebut, titik dimana dia menyergapmu, dan apa pemicunya, kalian sepertinya buang-buang waktu. Karena developer membuat AI Alien dalam game ini begitu cerdasnya. Alien, atau disebut Xenomorph tersebut tidak bisa diprediksi, dan dia tidak akan muncul di satu tempat untuk kedua kalinya ketika misalnya, kalian berusaha memicu kemunculannya, atau berapa lama dia tidak akan berpaling ketika kalian menyelinap di belakangnya di ruangan yang sama. Untungnya kalian bisa mengetahui ketika alien tersebut menyadari kehadiranmu dengan adanya efek-efek suara yang terdengar. Jadi kalian bisa segera memutuskan apa yang harus dilakukan ketika bunyi efek suara tersebut menandakan jika alien-nya memang sudah sangat dekat denganmu. Kalian juga bisa meningkatkan kesempatran selamat karakter dengan mengumpulkan blueprint, sisa-sisa perlengkapan yang dibuang, atau rongsokan di sekitar Sevastopol untuk membangun sebuah peralatan baru. Seperti noisemaker, yang berguna sementara mengalihkan perhatian alien, sedangkan smoke bomb mampu mengganggu pandangannya. Dan jika berpikir seperti Colonial Marines dimana kalian dengan mudah menembakkan senjata, bisa melakukan itu di sini (memang ada senjata di sini), maka itu sama saja bunuh diri. Satu-satunya alien yang kamu lawan tidak mempan serangan tersebut, dan justru akan menyerang kalian. Masih lebih baik menggunakan pemancar api, karena justru membuat alien itu sedikit takut padamu. Memainkan game ini juga bisa membuat kalian cepat frustasi, apalagi dengan save point yang hanya bisa mencatat progress kalian secara manual melalui sebuah telepon darurat (ya, tidak ada sistem checkpoint di sini). Ditambah lagi dengan game ini yang memang menuntut kalian untuk bergerak perlahan dengan penuh kehati-hatian, waktu yang lama untuk bersembunyi, dan ketika kesabaran habis dan salah menentukan langkah saja, Alien bisa tiba-tiba mendekat dan menewaskan karakter. Sekali dua kali mungkin tidak masalah, namun ketika sering, dan sudah jauh langkah diambil untuk hanya kembali tewas oleh Alien yang sangat tidak bisa diprediksi kemunculannya dan bagaimana dia bisa menyadari keberadaanmu, akan mudah membuat kalian frustasi, dan mungkin juga bosan ketika harus mengulangi kembali melalui proses yang sama (yang bisa selamat, atau jika malang, Alien kembali muncul dan menewaskan karakter). Keseluruhan game ini sangat mendebarkan, mengasyikkan, dan memiliki unsur stealth yang sangat dalam. Alien: Isolation layak menjadi game alien terbaik, sekaligus juga berhasil mendefinisikan seperti apa seharusnya sebuah survival horror itu dibuat. Bukan seperti tipikal game action yang memudahkan kalian memuntahkan ratusan peluru ke badan zombie, dan hanya karena ada makhluk undead di sana maka dengan mudah mendapatkan label horor. Sedangkan game ini hanya butuh satu musuh, dengan pola yang tidak bisa diprediksi, hampir tidak bisa mati, berhasil memberi rasa takut yang dalam dari awal permainan, rasa frustasi yang sangat besar apabila tewas hanya sedikit melakukan kesalahan, serta di pertengahan permainan dengan terbukanya mode Survivor (baca di sini: Alien: Isolation #HowWillYouSurvive Bakal Membuat Oktober Makin Seram) rasa mecekam menjadi makin dalam karena kalian juga dipacu melawan waktu. Kalian juga bisa membaca impresi Alien: Isolation ini melalui media lainnya. Berikut reviews Round-up untuk game tersebut:
- IGN 5.9/10
- GameSpot 6/10
- Polygon 6.5/10
- Eurogamer 8/10
- Game Informer 7.75/10
- Kotaku YES
- CVG 8/10
- Videogamer 9/10
- Destructoid 8.5/10
- Joystiq 4/5
- PC Gamer 93/100
- OXM 9/10
- The Escapist 4.5/5
- EGM 8/10
- GamesBeat 83/100
- GamesRadar 4.5/5
- TheSixthAxis 9/10
- Play Magazine 90/100 -
- GamesTM 9/10
- Shacknews 8/10
- Digital Spy 4/5
- GameFront 92/100
- AusGamers 8.5/10
- GameTrailers 7.4/10
- NowGamer 9/10
- GameZone 7/10
- Metro 7/10
- The Guardian 5/5
- The Games Cabin 7.4/10
- God is a Geek 9/10