Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bagi para penggemar manga Shonen Jump, gim Jump Force pasti sedang kalian lirik habis-habisan saat ini. Namun, apakah gim ini benar-benar layak? Duniaku.net sudah berkesempatan bermain dan mencoba gim ini, karena itu, simak review Jump Force berikut ini ya bagi kamu yang juga ingin membeli gimnya, namun mungkin masih ragu-ragu. Catatan: Kami bermain dan memberikan review Jump Force untuk yang versi PlayStation 4. Untuk Xbox One dan PC seharusnya tak banyak perubahan, hanya berbeda di control saja.
Story
JUMP FORCE_20190212232101[/caption] Salah satu nilai jual dari gim
Jump Force adalah ceritanya, karena kenapa? (alasannya ada di poin berikutnya). Cerita dari
Jump Force sebenarnya terbilang "umum" dan digunakan di beberapa gim serupa yang memberikan tema
crossover, bedanya adalah interaksi tiap karakter. Para jagoan dari dunia Shonen Jump saling bekerja sama untuk mengalahkan Venom yang merusak dunia Shonen Jump dan dunia normal, beserta dengan para penjahat dari serial Shonen Jump tersebut, atau para pahlawan yang dihipnotis untuk menjadi jahat, terdengar biasa? Meskipun begitu, interaksi tiap karakter terasa menarik. Contohnya seperti pertemua Luffy dan Light Yagami dari
Death Note, dan
trivia-trivia menarik dari hubungan karakter beda dunia yang beragam ini menambah dinamis jalannya cerita.
Gameplay
Sumber: Twitter Bandai Namco[/caption] Kenapa cerita merupakan salah satu nilai jual? Alasannya karena
gameplay-nya terkesan sangat sederhana. Kamu memukul dengan tombol kotak, lompat dengan silang, menghindar dengan L1, merubah karakter dengan L2, lalu menggunakan
skill dengan R2 + segitiga, kotak, lingkaran, atau silang. Tak ada kombinasi seperti gim
fighting yang kita tahu beberapa diantaranya memiliki kombinasi serangan yang membingungkan.
Jump Force memang sepertinya ditujukan untuk penggemar Shonen Jump dan gim pertarungan
casual biasa.
Build Character
JUMP FORCE Beta test version 1_20181013110610[/caption] Kamu bisa menciptakan karakter orisinalmu sendiri di sini, pria maupun wanita. Selain penampilannya, kamu juga bisa menkombinasikan kostum, yang tentunya juga sama berasal dari dunia Shonen Jump. Sebagian penampilan fisik, seperti mata, hidung, bentuk wajah, dekorasi wajah, sampai rambut itu diambil dari karakter Shonen Jump, termasuk yang tak hadir di dalam gim, seperti ada rambut Kuzan (Aokiji) dan Shikamaru.
Main Bareng?
sumber: youtube.com (trailer resmi Jump Force)[/caption] Asiknya, di sini bisa banget main bareng, jadi bukan hanya gim yang kamu asik sendiri lalu temanmu hanya menonton. Tak harus
online juga, lho! Kamu memang bisa bertarung secara
online, atau bisa juga membentuk tim secara
online, namun
offline juga bisa. Jika kamu memiliki dua Dualshock PS4, maka kamu bisa bermain P1 vs P2. Tampilannya tidak
split screen, hanya berganti sudut pandang sesuai kondisi saja. Apakah membuat pusing? Sejauh ini penulis nyaman bermain melawan teman.
Kekurangan
sumber: youtube.com (trailer resmi Jump Force)[/caption] Tentu saja tak ada yang sempurna, dan kekurangan gim ini akan saya tunjukan dari sudut pandang saya dalam
review Jump Force ini. Kekurangan yang paling terasa adalah
Loading. Ya ampun
Loading-nya benar-benar terasa sangat lama, padahal sedang bermain
offline dan tak menggunakan koneksi internet. Ini pun bukan kaset BD melainkan
digital yang seharusnya semua data sudah tersimpan sempurna. Selain masalah
Loading, beberapa
cut scene di dalam gim juga terlihat sangat kaku dan terlihat lucu (dalam artian sesungguhnya), seperti Frieza dan Goku yang bertarung dengan ekspresi datar meskipun pengisi suara dan efek di sekitarnya sudah heboh.
Kesimpulan
Review Jump Force sampai di kesimpulan. Singkat saja, meskipun gaya bermain dan kekurangan tetap ada, namun apakah di dalam
review Jump Force ini saya bisa mengatakan bahwa gim ini menjadi pelepas dahaga penggemar Shonen Jump. Kita melihat interaksi para karakter beda dunia yang menarik, ditambah jurus-jurus bombastis dari serial masing-masing. Sangat saya rekomendasikan.
Penilaian: 7,8/10