The Void dalam alam bawah sadar Bob (dok. Marvel Studios/Thunderbolts*)
Ini adalah kutipan ucapan Pearson soal ide awal mengenai John Walker, "The idea was that part of Val's manipulation was that she had told him that his serum was wearing off, and she was doing these medications to keep him going. In reality, he was a time bomb; a Hulk kind of thing."
Berhubung John Walker direncanakan menjadi punching villain, saya asumsikan medikasi berlebihan akan membuat John menjadi semacam Hulk yang harus dihadapi bersama oleh Thunderbolts.
Masalahnya? Film Captain America: Brave New World juga sudah memperlihatkan Red Hulk sebagai ancaman besar, yang pada akhirnya berhasil diredakan bukan dengan kekuatan, tapi dengan kata-kata dan empati dari Sam Wilson. Kalau Thunderbolts juga menutup cerita dengan melawan “versi Hulk lain” dan kemudian mengatasi semuanya lewat dialog emosional… rasanya terlalu repetitif, bukan?
Karena itu, memilih Sentry dan Void sebagai ancaman utama memberi warna yang berbeda dan lebih segar. Void bukan hanya ancaman fisik, tapi juga representasi kegelapan batin dan trauma. Cocok sekali dengan konflik internal Yelena yang merasa hampa, dan Bob sendiri yang bergulat dengan identitasnya sebagai Sentry dan Void. Akhir cerita pun lebih bermakna, bukan hanya tentang menyelamatkan kota, tapi tentang menghadapi luka batin dan menyembuhkan diri.
Selain itu, perubahan ini justru memberi John Walker ruang untuk berkembang sebagai karakter. Dari sosok yang dulu dibenci di The Falcon and The Winter Soldier, kini banyak fans mulai menyukai versinya yang tetap keras kepala dan sarkastik, tapi juga menunjukkan sisi heroik ketika dibutuhkan. Bahkan itu memang cocok dengan karakterisasinya di episode akhir The Falcon and The Winter Soldier.
Jadi, menurut saya ini keputusan yang sangat tepat, baik dari sisi tema, narasi, maupun perkembangan karakter.
Gimana menurutmu? Apakah kamu setuju John Walker tetap jadi hero, dan Sentry jadi pilihan villain yang lebih kuat secara emosional? Yuk, diskusi di kolom komentar!