Dibandingkan dengan tiga film sebelumnya, film Thor: Love and Thunder dianggap sebagai salah satu yang kurang oke sebagai sebuah film, tentu selain The Dark World.
Ada beberapa alasan yang membuat film Thor: Love and Thunder banyak dapat kritikan negatif, apa saja itu?
Komedi itu masalah selera, tapi kalau soal "kebanyakan komedi", rasanya itu memang jadi masalahnya.
Di film Thor: Love and Thunder, Taika Waititi seakan ingin memasukan unsur komedi di semua kesempatan jika bisa.
Tentu komedi bukan masalahnya (seandainya lucu), yang jadi masalah adalah komedinya kebanyakan.
Gorr The God Butcher dikenal sebagai makhluk yang berkelana untuk membunuh para dewa dan dewi dari berbagai galaksi.
Namun, kengerian Gorr ini hanya diceritakan, bukan ditunjukan. Dia hanya diceritakan membunuh banyak dewa, tapi tak diperlihatkan.
Ironisnya, hanya dewa Rapu di awal film yang diperlihatkan dibunuh oleh Gorr, selebihnya tak diperlihatkan di depan kamera, hanya diceritakan atau cuplikan setelahnya saja.
Tentu lebih baik "menunjukan" kalau Gorr itu karakter berbahaya dibanding "menceritakan"-nya. Ini jadi kurang oke karena Christian Bale yang justru sangat menarik di film ini.
Banyak juga yang memberikan kritik negatif dari film ini berkaitan dari ceritanya dan juga plot atau alur ceritanya yang kurang menarik.
Sepanjang film, banyak yang berkomentar kalau film ini bingung mau dibawa kemana dari segi cerita, lalu banyak momen yang terlalu cepat perkembangannya.
Ditambah poin 1 yang kebanyakan komedinya, jelas para penonton jadi makin kurang nyaman menyaksikan ceritanya.
Nah kalau menurutmu sendiri, apakah film Thor: Love and Thunder itu memang kurang menarik dan layak dapat kritik negatif? Tulis di kolom komentar, ya.
Artikel pertama terbit tanggal 30 Maret 2023 dirilis ulang tanggal 6 April 2024.