8 Karakter Komik Marvel yang Kekuatannya Melampaui Galactus

• Diciptakan oleh Stan Lee dan Marie Severin, The Living Tribunal pertama kali muncul dalam Strange Tales #157 (1967). Entitas ini bukan hanya lebih kuat dari Galactus, tetapi juga berfungsi sebagai penjaga keseimbangan multiverse Marvel.

Dengan tiga wajah yang mewakili keadilan, balas dendam, dan kebutuhan, ia memiliki otoritas absolut dalam menentukan nasib realitas di seluruh jagat Marvel. Dalam beberapa cerita, The Living Tribunal bahkan mampu menahan atau menghapus entitas seperti Eternity dan Infinity, yang keduanya sudah berada jauh di atas Galactus.

Beyonder pertama kali diperkenalkan dalam Secret Wars #1 (1984), diciptakan oleh Jim Shooter dan Mike Zeck. Awalnya, ia digambarkan sebagai entitas dari dimensi lain yang begitu kuat hingga seluruh Marvel Universe terlihat tidak lebih dari setetes air di lautan baginya.

Ia memiliki kemampuan untuk mengubah realitas sesuka hati, menciptakan dan menghancurkan dunia dengan sekejap. Dalam Secret Wars, ia menculik para pahlawan dan penjahat Marvel untuk bertarung dalam Battleworld, sebuah arena pertempuran yang ia ciptakan. Bahkan Galactus sendiri tidak mampu menandingi kekuatannya dan dikalahkan dengan mudah oleh Beyonder.

Sebagai makhluk tertinggi dalam Marvel Universe, The One Above All pertama kali muncul dalam Thor #1 (2004) karya Mark Waid dan Mike Wieringo. Ia merupakan pencipta segalanya, termasuk entitas kosmik seperti The Living Tribunal, Eternity, dan Galactus sendiri.

Tidak ada batasan atas kekuatannya, karena ia adalah manifestasi dari segala sesuatu yang ada di Marvel Universe. The One Above All sering dianggap sebagai representasi dari pencipta komik Marvel itu sendiri, seperti Stan Lee dan Jack Kirby, yang menggambarkan bahwa di atas semua kekuatan di Marvel, ada satu entitas yang tidak bisa dikalahkan.

Eternity pertama kali diperkenalkan dalam Strange Tales #138 (1965) oleh Stan Lee dan Steve Ditko. Ia bukanlah makhluk biasa, melainkan personifikasi dari seluruh waktu dan keberadaan di Marvel Universe.

Jika Galactus hanya makhluk yang membutuhkan planet untuk bertahan hidup, maka Eternity adalah eksistensi itu sendiri, menjadikannya jauh lebih unggul dalam hierarki kekuatan kosmik. Ia sering menjadi saksi atau pemain kunci dalam konflik besar yang melibatkan keseimbangan realitas, dan dalam banyak kesempatan, kekuatannya tak dapat dijangkau oleh entitas seperti Galactus.

Thanos sudah terkenal sebagai salah satu penjahat paling berbahaya di Marvel, tetapi saat ia memperoleh The Heart of the Universe dalam komik Marvel: The End (2003) karya Jim Starlin, kekuatannya meningkat ke tingkat yang bahkan jauh melampaui The Living Tribunal.

Dengan artefak ini, Thanos dapat mengendalikan realitas sepenuhnya dan menandingi semua makhluk di Marvel Universe, termasuk entitas kosmik seperti Eternity dan Infinity. Dalam cerita ini, ia bahkan mampu menyerap seluruh Marvel Universe, menjadikannya sebagai ancaman yang lebih besar daripada Galactus dalam kondisi apa pun.

Diciptakan oleh Stan Lee dan Jack Kirby, Franklin Richards pertama kali muncul dalam Fantastic Four Annual #6 (1968). Sebagai anak dari Reed Richards (Mister Fantastic) dan Sue Storm (Invisible Woman), Franklin adalah mutan dengan kekuatan manipulasi realitas yang tak terbatas.

Sejak kecil, ia sudah menunjukkan kemampuan yang luar biasa, bahkan pernah menciptakan seluruh alam semesta alternatif. Dalam beberapa cerita, Galactus sendiri mengakui bahwa Franklin memiliki potensi untuk menjadi lebih kuat darinya. Salah satu bukti konkret adalah saat Franklin berhasil menghidupkan kembali Galactus yang telah mati dan menjadikannya sebagai pelayannya.

Owen Reece, alias Molecule Man, diperkenalkan dalam Fantastic Four #20 (1963) oleh Stan Lee dan Jack Kirby. Pada awalnya, ia hanya digambarkan sebagai ilmuwan yang terkena kecelakaan dan memperoleh kekuatan untuk mengendalikan molekul.

Namun, seiring berjalannya waktu, kekuatannya berkembang hingga ke tingkat yang nyaris tanpa batas. Molecule Man bisa mengubah struktur realitas itu sendiri, membuatnya lebih berbahaya daripada Galactus. Dalam event Secret Wars (2015), ia bahkan memainkan peran penting dalam rekonstruksi multiverse setelah kehancuran besar-besaran.

Phoenix Force pertama kali diperkenalkan dalam X-Men #101 (1976) oleh Chris Claremont dan Dave Cockrum. Entitas ini adalah kekuatan kosmik yang melambangkan kebangkitan dan kehancuran, dan ketika berinkarnasi ke dalam inang seperti Jean Grey, kekuatannya menjadi tak terhingga. Phoenix Force tidak hanya mampu menghancurkan planet, tetapi juga mengendalikan kehidupan dan kematian dalam skala galaksi. Galactus, meskipun sangat kuat, tidak memiliki kontrol absolut atas realitas seperti yang dimiliki Phoenix Force.

Meskipun Galactus sering dianggap sebagai ancaman terbesar di Marvel Universe, daftar ini menunjukkan bahwa masih ada banyak karakter yang jauh lebih kuat darinya. Mulai dari entitas yang menjaga keseimbangan multiverse seperti The Living Tribunal, hingga makhluk yang dapat menciptakan dan menghancurkan realitas seperti Franklin Richards dan Beyonder, Galactus bukanlah puncak dari hierarki kekuatan Marvel.

Apakah ada karakter lain yang menurutmu bisa mengalahkan Galactus? Bagikan pendapatmu di kolom komentar!