Film ini mencoba mengikuti tren adaptasi modern dari cerita anak-anak yang sukses di box office dengan menggabungkan elemen animasi dan dunia nyata. Harold, yang diperankan oleh Zachary Levi, awalnya digambarkan sebagai karakter kartun yang hidup dalam dunia yang sepenuhnya digambar.
Namun, setelah Harold "ditinggalkan" oleh penciptanya, dia tiba-tiba masuk ke dunia nyata, dan film ini berubah menjadi sebuah komedi tentang karakter yang terjebak di dunia yang asing, sebuah formula yang sudah sering kita lihat dalam film-film seperti "Garfield" dan "Sonic the Hedgehog." Meskipun premis ini memiliki potensi, eksekusinya terasa sangat datar dan kurang menggugah.
Salah satu kelemahan utama film ini adalah pemilihan Zachary Levi sebagai Harold. Levi, yang sebelumnya dikenal berkat perannya sebagai superhero dengan jiwa anak-anak dalam "Shazam!", diharapkan dapat menghadirkan pesona yang sama dalam peran Harold.
Namun, perannya di sini terasa terlalu berlebihan dan tidak cocok dengan karakter Harold yang seharusnya polos dan penuh imajinasi. Dalam buku aslinya, Harold adalah anak kecil dengan kepolosan dan rasa ingin tahu yang mendalam, sementara dalam film ini, penampilan Levi terasa terlalu dewasa dan kehilangan unsur magis yang menjadi inti karakter Harold.
Selain itu, film ini juga memperkenalkan dua karakter pendukung yang tidak ada dalam buku aslinya: Moose, yang diperankan oleh Lil Rel Howery, dan Porcupine, yang diperankan oleh Tanya Reynolds.
Keduanya adalah teman Harold yang muncul dalam wujud manusia, dengan Moose sebagai karakter yang ceria dan Porcupine sebagai punk dengan mohawk ungu. Meskipun penampilan mereka energik dan menyegarkan, karakter-karakter ini tidak menambah nilai signifikan pada alur cerita dan terasa seperti tambahan yang dipaksakan untuk memenuhi kebutuhan formula film komedi keluarga.