Penilaian Seri: Gannibal Season 2, Episode 1 hingga Episode 2

Berlatar di sebuah desa fiktif di Jepang, Gannibal Season 1 memperkenalkan Daigo Agawa, seorang petugas polisi yang baru direlokasi dan tiba di rumah barunya dalam keadaan hancur.

Dihantui rasa bersalah atas sebuah insiden tragis yang meninggalkan trauma mendalam bagi putrinya, Daigo mencoba memulai hidup baru. Awalnya, semuanya tampak menjanjikan bagi sang pendatang. Namun, serangkaian peristiwa mengkhawatirkan segera membawanya pada kenyataan mengerikan: ada sesuatu yang sangat salah dengan para penduduk desa dan keluarga Goto yang misterius.

Dalam lingkungan yang tidak bersahabat dan penuh ketegangan, musim pertama membawa penonton melalui perjalanan emosional yang mencekam hingga mencapai akhir cerita yang menegangkan.

Memasuki Gannibal Season 2, penonton akan diajak menggali lebih dalam rahasia-rahasia kelam desa tersebut. Pertanyaannya kini adalah: Mampukah Daigo melarikan diri dari situasi mustahil ini dan menyeret keluarga Goto yang jahat ke pengadilan?

(Dok. Disney+ Hotstar/Gannibal season 2)

Musim perdana Gannibal berakhir dengan ketegangan tinggi, meninggalkan sejumlah karakter dalam situasi yang menggantung.

Dua episode pembuka Gannibal Season 2 langsung melanjutkan konflik yang dialami para karakter tersebut. Sebagai serial psychothriller, tentu saja situasi para protagonis tidak serta-merta membaik. Justru, ketegangan semakin terasa sejak awal musim.

Kesan saya terhadap Episode 1 dan Episode 2 Gannibal Season 2 adalah: intens dan memikat. Konflik antara para protagonis dan keluarga Goto semakin memanas, menghadirkan beberapa adegan aksi seru. Salah satunya adalah adegan besar di Episode 2 yang terasa menegangkan, menarik, dan spektakuler—meski di sisi lain juga sedikit mengesalkan.

Penyajian yang padat membuat kedua episode ini terasa berlalu dengan cepat, sukses membangkitkan rasa penasaran akan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Yang menarik, justru Keisuke Goto dari keluarga Goto yang mengalami kemelut paling menonjol dalam dua episode ini. Perkembangannya terasa menjanjikan dan patut dinantikan.

Sementara itu, tantangan yang dihadapi Agawa bukannya mereda, malah semakin memanas, menjanjikan konflik yang lebih mendalam di episode-episode berikutnya.

Dua episode ini juga terasa mengungkap lebih banyak lore soal keluarga Goto dan kengerian mereka. 

Sama saja seperti Gannibal season 1, Gannibal season 2 bukan tontonan untuk anak-anak.

Pengungkapan mengenai kenyataan mengerikan di balik sejarah keluarga Goto, ditambah dengan banyaknya adegan berdarah yang brutal dan melimpah, memastikan bahwa seri ini lebih cocok untuk penonton dewasa yang siap menghadapi ketegangan dan kengerian yang ditawarkan.

Tapi kalau kamu cocok dengan unsur-unsur seperti itu, dan cukup umur, Gannibal bisa jadi tontonan kelam yang asyik. 

Dua episode pertama Gannibal Season 2 saya beri nilai 4 dari 5 bintang.

Sejak awal musim dua, seri ini tetap intens, padat, dan menghadirkan sejumlah pengungkapan menarik. Meskipun begitu, saya akan mengakui saya kurang sreg bagaimana pertempuran besar di episode 2 disajikan. 

Patut dinantikan bagaimana kisah Gannibal Season 2 akan berkembang. Sebagai musim terakhir, dua episode pembuka ini sudah memberi isyarat bahwa situasi hanya akan semakin memanas dan mungkin mencapai titik terburuk bagi semua protagonis sebelum klimaks tiba.

Apakah Agawa dan para protagonis dapat mengamankan good ending di tengah situasi yang penuh darah? Ataukah nuansa kelam dan genre psychothriller ini akan memastikan bahwa tidak ada jalan menuju akhir yang bahagia?

Mari kita nantikan bersama saat Gannibal Season 2 tayang eksklusif di Disney+ Hotstar mulai 19 Maret.

Bagaimana pendapatmu? Sampaikan di kolom komentar!