Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
MV5BYWIzOWQwYTItYjViNi00YWZiLWExMDUtZGNkNmEzOGRjMTExXkEyXkFqcGc@._V1_.jpg
Dok. Colombia Picture (Murder Report)

Intinya sih...

  • Ketegangan dalam Satu Ruangan

  • Pertarungan Ambisi dan Moral

  • Akting

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagaimana jika wawancara eksklusif yang kamu kejar berubah menjadi pengakuan pembunuh berantai? Itulah yang terjadi pada Seon-ju (Cho Yeo-jeong), seorang jurnalis ambisius yang ingin mengembalikan kariernya ke puncak. Saat ia menerima tawaran dari psikiater terkenal Young-hun (Jung Sung-il) untuk melakukan wawancara pribadi di sebuah kamar hotel, Seon-ju mengira ini hanyalah pekerjaan biasa. Tapi begitu pintu kamar tertutup, percakapan itu berubah menjadi duel psikologis antara dua jiwa yang sama-sama haus pengakuan.

Murder Report disutradarai oleh Cho Young-joon dan menjadi salah satu film Korea paling intens tahun 2025, tidak dengan adegan aksi besar, tapi lewat ketegangan verbal dan permainan emosi yang konstan.

Sinopsi Murder Report (2025)

Seon-ju, seorang reporter senior yang kariernya sedang meredup, menerima tawaran wawancara pribadi dari seorang psikiater terkenal bernama Young-hun. Di kamar hotel tertutup, wawancara itu berubah menjadi pengakuan mengejutkan: Young-hun adalah pembunuh berantai yang ingin kisahnya didengar. Ketegangan meningkat ketika batas antara jurnalis dan narasumber mulai kabur, dan Seon-ju menyadari bahwa ia mungkin sedang menjadi bagian dari laporan terakhirnya sendiri.

Murder Report
2025
4/5
Directed by Young-Jun Cho
ProducerN/A
WriterYoung-Jun Cho
Age RatingD 17+
GenreThriller, Drama, Psychological
Duration107 Minutes
Release Date24-11-2025
ThemeAmbisi, Moralitas, Manipulasi Psikologis
Production HouseColombia Pictures
Where to WatchCinema XXI
CastJung Sung-il, Cho Yeo-jeong

Trailer Murder Report (2025)

1. Ketegangan dalam Satu Ruangan

Dok. Colombia Picture (Murder Report)

Hampir seluruh film berlangsung di satu ruang hotel, menjadikannya seperti panggung teater tempat dua karakter saling menelanjangi pikiran. Young-hun, sang psikiater, mengaku telah membunuh banyak orang, dan setiap kata yang ia ucapkan terasa seperti jebakan bagi Seon-ju. Kamera bergerak lambat, jarang berpindah, dan membuat penonton ikut terjebak dalam rasa sesak yang sama.

Cho Young-joon dengan cermat menggunakan ruang sempit untuk menciptakan atmosfer yang mencekam. Tidak ada musik dramatis yang berlebihan, hanya suara napas, detik jam, dan tatapan dua orang yang saling mencoba membaca isi kepala satu sama lain. Jika kamu menyukai film seperti Silenced Interview atau The Guilty, Murder Report akan terasa familiar namun lebih gelap dan personal.

2. Pertarungan Ambisi dan Moral

Dok. Colombia Picture (Murder Report)

Kekuatan terbesar film ini ada pada temanya: ambisi dan moralitas. Seon-ju bukan sekadar jurnalis yang ingin tahu kebenaran. Dia juga ingin sensasi, headline besar, dan kebanggaan pribadi. Sementara Young-hun, si pembunuh, memanfaatkan kebutuhan itu sebagai alat untuk memanipulasi.

Hubungan keduanya berkembang seperti permainan catur: siapa yang sebenarnya mengendalikan siapa? Film ini perlahan menggeser simpati penonton. Ada saat kita merasa Seon-ju korban, tapi ada pula momen ketika ia tampak sama oportunistiknya dengan sang pembunuh. Inilah yang membuat Murder Report terasa begitu manusiawi, karena semua orang di dalamnya berdosa, hanya saja dengan cara yang berbeda.

Sebenarnya plot ini sering digunakan oleh novel detektif atau misteri, tetapi karena Murder Report menghadirkan eksekusi yang rapi, hasilnya film ini memiliki banyak breadcrumb yang bisa diikuti. Sebuah pemandangan yang jarang ada di novel detektif kelas kakap.

3. Akting, Sinematografi, dan Kesimpulan

Dok. Colombia Picture (Murder Report)

Cho Yeo-jeong (dikenal lewat Parasite) kembali membuktikan kualitasnya sebagai aktris yang mampu bermain di ranah psikologis. Gestur kecil, senyum terpaksa, hingga tatapan takut-tapi-penasaran membuat Seon-ju tampak nyata. Jung Sung-il (The Glory) tampil dingin dan penuh kontrol; ia mengubah keheningan menjadi senjata yang lebih menakutkan daripada darah.

Secara teknis, sinematografi Murder Report cenderung minimalis namun efektif. Pencahayaan lembut di awal perlahan berubah menjadi kontras keras, seolah ruang itu semakin menelan keduanya.

Pada akhirnya, Murder Report bukan tentang pembunuhan, tapi tentang bagaimana manusia memanfaatkan tragedi untuk keuntungan pribadi. Film ini mungkin terasa lambat bagi yang mencari ketegangan konvensional, tapi bagi penonton yang suka analisis psikologis, ini adalah pengalaman yang menggigit.

Editorial Team