Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
I Know What You Did Last Summer (2025).jpg
(Dok. Sony Pictures/I Know What You Did Last Summer (2025)

Intinya sih...

  • Sinopsis: Lima sahabat menyembunyikan kecelakaan fatal, namun diburu oleh pembunuh misterius yang tahu rahasia mereka.

  • Mudah dipahami: Cerita sederhana, tetapi penuh referensi dan kameo untuk penonton lama. Nasib karakter film sebelumnya menimbulkan pro dan kontra.

  • Uniknya film slasher: Menjaga keajaiban dan kebodohan khas genre slasher 90-an, dengan unsur-unsur yang membuat penonton tertawa dan terhibur.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

GENRE: Slasher, Thriller

ACTORS: Madelyn Cline, Chase Sui Wonders, Jonah Hauer-King

DIRECTOR: Jennifer Kaytin Robinson

RELEASE DATE: 16-7-2025

RATING: 3/5

Pada akhir 1990-an, genre slasher remaja sempat mengalami masa kejayaan dengan sejumlah judul ikonik, begitu kuat pengaruhnya, hingga kemudian menjadi bahan utama parodi dalam Scary Movie.

Salah satu judul yang paling diingat dari era itu? Tentu saja I Know What You Did Last Summer.

Kini, di tahun 2025, waralaba tersebut kembali hadir di layar lebar. Uniknya, meskipun menggunakan judul yang sama seperti film pertamanya, I Know What You Did Last Summer (2025) bukanlah remake. Film ini justru merupakan kelanjutan dari dua film layar lebar sebelumnya, bukan versi spin-off langsung ke video ataupun serial.

Seberapa seram, seberapa nostalgic, dan seberapa ‘slasher logic’ film ini?

Simak ulasan lengkap I Know What You Did Last Summer (2025) versi Duniaku.com berikut ini!

1. Sinopsis

(Dok. Sony Pictures/I Know What You Did Last Summer (2025)

Ketika lima sahabat secara tak sengaja menyebabkan kecelakaan mobil yang mematikan, mereka memilih untuk menutupi keterlibatan mereka dan membuat janji untuk menyimpan rahasia itu rapat-rapat, demi menghindari konsekuensinya. Namun setahun kemudian, masa lalu mereka kembali menghantui, dan mereka dipaksa menghadapi kenyataan mengerikan: seseorang tahu apa yang mereka lakukan musim panas lalu... dan siap membalas dendam.

Satu per satu mulai diburu oleh sosok pembunuh misterius, mereka menyadari bahwa kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi. Dalam upaya menyelamatkan diri, mereka pun mencari bantuan dari dua penyintas tragedi legendaris: Pembantaian Southport tahun 1997.

2. Seharusnya mudah dipahami bahkan oleh penonton baru, tapi penonton lama akan dapat hiburan ekstra

(Dok. Sony Pictures/I Know What You Did Last Summer (2025)

“Kalau saya belum pernah nonton I Know What You Did Last Summer atau I Still Know What You Did Last Summer, apakah saya akan mengerti film ini?”

Jawabannya: iya, tenang saja. Ceritanya tidak rumit. Premisnya cukup sederhana: sekelompok remaja melakukan kesalahan fatal, lalu setahun kemudian mereka diburu oleh sosok pembunuh misterius yang tahu apa yang mereka lakukan.

Bahkan jika kamu benar-benar asing dengan film-film sebelumnya, ketika pembunuhan mulai terjadi, kamu akan langsung menangkap pola khasnya, dan bisa ikut tegang atau seru-seruan mengikuti jalannya cerita.

Namun, seperti yang disebutkan dalam sinopsis resmi:

“Satu per satu mulai diburu oleh sosok pembunuh misterius, mereka menyadari bahwa kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi. Dalam upaya menyelamatkan diri, mereka pun mencari bantuan dari dua penyintas tragedi legendaris: Pembantaian Southport tahun 1997.”

Dua penyintas dari film pertama, Julie James (yang kembali diperankan memikat oleh Jennifer Love Hewitt) dan Ray Bronson (masih diperankan Freddie Prinze Jr.), turut mendapat sorotan penting di film ini. Kehadiran mereka bukan sekadar tempelan, tapi punya peran naratif yang cukup krusial.

Selain itu, film ini juga diisi dengan referensi ke film I Know What You Did Last Summer (1997), bahkan I Still Know What You Did Last Summer (1998), lengkap dengan kameo menyenangkan yang membuat penonton lama tersenyum puas.

Semua elemen nostalgia ini jelas akan lebih terasa menggugah bagi penonton lama. Buat saya pribadi, ini justru jadi nilai plus yang cukup signifikan.

Meski begitu, nasib karakter tertentu dari film sebelumnya bisa menimbulkan pro dan kontra. Ada yang mungkin menerima pendekatan ini dengan lapang dada, tapi tidak menutup kemungkinan juga ada fans yang bakal merasa kecewa.

3. Uniknya masih menyajikan keajaiban dan kebodohan khas film slasher 90-an

(Dok. Sony Pictures/I Know What You Did Last Summer (2025)

Sebagai seseorang yang pernah mengalami era keemasan film slasher seperti Scream dan I Know What You Did Last Summer lewat VCD atau tayangan di TV lokal dan kabel, saya cukup takjub menyaksikan bagaimana film ini masih mempertahankan berbagai “keajaiban klasik”, atau kalau mau jujur, kebodohan khas, yang jadi ciri khas genre slasher era 90-an.

Misalnya:

-Karakter yang berhasil menjatuhkan killer dalam baku hantam... tapi tidak menyelesaikan dengan "finishing blow"? Masih ada.

-Sang pembunuh yang jelas-jelas manusia biasa, tapi terasa begitu tangguh dan bahkan kadang muncul dan menghilang seolah-olah bisa teleportasi? Yep, tetap hadir.

-Meski sudah tahu ada pembunuh mengincar mereka, karakter masih saja nekat bergerak sendirian di tempat sepi? Tentu saja.

-Dan meski sudah hidup di era ponsel pintar, komunikasi masih bisa gagal hanya karena... ponsel low-bat di saat paling krusial.

Saya rasa, unsur-unsur seperti ini mungkin akan membuat sebagian penonton merasa frustrasi atau mencibir.

Tapi buat saya pribadi?

Saya sudah datang dengan ekspektasi yang tepat. Ini adalah film slasher, genre yang sejak dulu dikenal lebih mengedepankan ketegangan dan kesenangan guilty pleasure ketimbang logika sempurna. Saya tahu betul film-film sebelumnya juga menyajikan kekonyolan serupa. Dan mungkin karena itu, ketika kebodohan-kebodohan klasik ini muncul lagi, saya justru tertawa, bukan karena lelucon, tapi karena ini adalah bagian dari pesona film seperti ini.

Sebagai penonton lama, itu semacam hiburan tambahan: nostalgia atas absurditas yang justru kita rindukan.

4. Tentang karakter

(Dok. Sony Pictures/I Know What You Did Last Summer (2025)

Salah satu hal yang membuat I Know What You Did Last Summer, baik versi 1997 maupun 2025, menarik adalah bagaimana penonton bisa merasa maklum bahwa para protagonis diburu. Berbeda dengan film seperti Friday the 13th, di mana para remaja kadang hanya menjadi korban karena kebetulan berada di tempat yang salah, remaja dalam film ini memang punya andil langsung dalam tragedi yang terjadi.

Entah sebagai penyebab utama kecelakaan, atau sebagai orang yang sebenarnya ingin bertanggung jawab tapi akhirnya ikut bungkam demi solidaritas atau ketakutan. Apapun niat awalnya, mereka tetap berkontribusi dalam menutupi sebuah kesalahan fatal.

Secara jujur, kalau sang pembunuh hanya menargetkan para protagonis utama, saya mungkin akan sepenuhnya mendukung aksinya. Dan mungkin karena itu, naskah film ini membuat si pembunuh juga memburu orang-orang di sekitar mereka, yang tidak terlibat langsung dalam kecelakaan, ada yang karena sosok itu mencoba membantu ada yang tampaknya dibunuh hanya untuk menyiksa batin para protagonis. Ini semacam cara penulis untuk membuat para tokoh utama tetap sedikit lebih simpatik, agar penonton tidak sepenuhnya berpihak pada sang killer.

Namun begitu, saya tetap memberi apresiasi pada pengolahan karakter utama di film ini. Salah satu yang paling menonjol adalah Danica Richards, yang diperankan dengan kuat oleh Chase Sui Wonders.

Apa yang membuat Danica menarik? Ia bukan karakter sempurna, ia memiliki kekonyolan, sisi impulsif, dan keputusan-keputusan yang bisa dipertanyakan. Tapi justru karena sifat-sifat itu, dan karena ia tidak sepenuhnya buruk, ia terasa lebih manusiawi dan relatable. Sosok yang—meskipun menyebalkan di awal akhirnya lambat laun mencuri perhatian dan simpati.

Saya bahkan merasa Danica layak mendapatkan salah satu momen terbaik dalam film ini: sebuah pertemuan mengejutkan dengan salah satu kameo paling menarik yang akan membuat penonton lama bersorak.

5. Peringatan: ini film slasher

(Dok. Sony Pictures/I Know What You Did Last Summer (2025)

Sebelum masuk ke kesimpulan, ada satu hal yang perlu ditegaskan: ini adalah film slasher.

Artinya, kamu akan disuguhi sejumlah adegan kekerasan yang cukup sadis, dengan sang pembunuh, Fisherman, menggunakan perlengkapan seperti kait dan alat-alat memancing sebagai senjata utama untuk memburu para protagonis dan orang-orang yang dekat dengan mereka.

Tapi di sisi lain, sebagai film slasher, ini juga bukan tontonan yang menuntut pemikiran mendalam. Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, film ini penuh dengan “keajaiban” dan kebodohan logis khas slasher klasik, dari killer manusia biasa yang terasa seperti punya kekuatan super, hingga karakter yang tetap saja jalan sendiri di tempat mencurigakan meski tahu ada pembunuh berkeliaran.

Uniknya, film ini juga menyelipkan beberapa momen komedi, baik dalam bentuk humor biasa maupun dark comedy, yang membuat ketegangannya terasa tidak terlalu berat, dan justru menjadikannya tontonan yang cukup ringan untuk dinikmati, selama kamu tahu apa yang kamu harapkan dari genre ini.

Namun, itu juga berarti: jika kamu tidak nyaman dengan gore, kekerasan visual, atau adegan pembunuhan brutal, film ini jelas bukan untukmu.

6. Kesimpulan?

(Dok. Sony Pictures/I Know What You Did Last Summer (2025)

Saya memberikan I Know What You Did Last Summer (2025) nilai 3 dari 5 bintang.

Apakah ini film yang istimewa? Sejujurnya, tidak. Karena itu pula saya merasa skor 3 adalah nilai yang paling adil untuk menggambarkan pengalaman menontonnya.

Tapi apakah film ini buruk? Tidak juga, selama kamu masuk dengan ekspektasi yang tepat.

Film ini adalah sajian slasher ringan yang cukup seru, apalagi kalau kamu memang mencari tontonan di mana sekelompok remaja diburu oleh pembunuh brutal dengan metode yang kreatif (dan kadang absurd). Judul ini tidak mencoba menjadi horor yang revolusioner, dan justru nyaman menjadi apa adanya: nostalgia berdarah dengan bumbu kekonyolan.

Dan dalam konteks rilis film besar bulan ini, setelah kita disuguhi Jurassic World: Rebirth, Superman, dan bahkan akan disambut Fantastic Four minggu depan, I Know What You Did Last Summer (2025) terasa seperti side dish yang ringan tapi tetap menggugah. Cocok untuk kamu yang ingin jeda sejenak dari film-film blockbuster penuh efek dan skala besar, dan ingin kembali menikmati tegangnya lorong gelap dan logika slasher yang kadang bikin geleng-geleng kepala.

Tapi tentu saja, itu hanya pendapat saya.

Kalau menurut kamu gimana?

Tulis pendapatmu di kolom komentar dan mari kita bahas bareng!

Editorial Team