Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
MV5BZDU0YTZiMGQtNzMxMC00YWYzLTg3ZWMtNWY0MGIwOTY0YjM4XkEyXkFqcGc@._V1_.jpg
Dok. Disney (Freakier Friday)

Intinya sih...

  • Cerita dimulai dari kehidupan Anna dan Tess yang telah berubah, dengan twist body swap massal yang melibatkan generasi baru.

  • Reuni Lindsay Lohan dan Jamie Lee Curtis menunjukkan chemistry yang tak pernah pudar, dengan adegan komedi fisik yang menghibur.

  • Freakier Friday mampu berdiri sendiri sebagai film mandiri, dengan kilas balik manis dan humor yang menghibur.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

GENRE: Komedi

ACTORS: Jamie Lee Curtis, Lindsay Lohan, Julia Butters

DIRECTOR: Nisha Ganatra

RELEASE DATE: 6 Agustus 2025

RATING: 3/5

Setelah lebih dari dua dekade, Freaky Friday kembali hadir dalam wujud sekuel bertajuk Freakier Friday. Disutradarai oleh Nisha Ganatra dan dibintangi oleh Lindsay Lohan serta Jamie Lee Curtis, film ini sukses membangkitkan memori generasi 2000-an sambil menawarkan twist yang menyegarkan. Dengan sentuhan komedi, drama keluarga, dan sedikit bumbu fantasi, Freakier Friday menjadi contoh sempurna bagaimana “legacy sequel” bisa bekerja dengan apik asal ditangani dengan baik dan dipenuhi banyak humor.

1. Body Swap Kembali dengan Dinamika Baru

Dok. Disney (Freakier Friday)

Cerita Freakier Friday dimulai dari titik di mana hidup telah banyak berubah. Anna (Lohan), si mantan punk rebel kini menjadi ibu tunggal yang serius dan penuh jargon terapi. Sementara itu, ibunya, Tess (Curtis), kini sibuk menjadi nenek dari Harper (Julia Butters), seorang remaja cerdas namun penuh emosi. Masalah dimulai saat Anna hendak menikah dengan Eric (Manny Jacinto), seorang chef yang membawa serta putrinya, Lily (Sophia Hammons), ke dalam keluarga yang belum benar-benar utuh.

Ketegangan meningkat, hingga seorang cenayang over-achiever (diperankan kocak oleh Vanessa Bayer) memicu terjadinya “body swap” massal. Bukan hanya Anna dan Tess yang bertukar tubuh, tapi juga Harper dan Lily! Dari sini, Freakier Friday membelah kisahnya menjadi dua jalur: yang tua belajar jadi muda, dan yang muda belajar jadi dewasa, dengan cara yang sangat lucu sekaligus menyentuh.

2. Chemistry yang Tak Pernah Pudar

Dok. Disney (Freakier Friday)

Tidak ada yang menyangkal bahwa kekuatan utama film ini adalah reuninya Lindsay Lohan dan Jamie Lee Curtis. Mereka kembali menunjukkan kelas akting komedi mereka, kali ini dengan dinamika yang lebih kaya. Tidak lagi hanya ibu dan anak yang bertengkar, kini mereka berhadapan sebagai “calon mertua” yang terjebak dalam tubuh remaja.

Salah satu adegan terbaik datang saat mereka berdua mencoba menggagalkan pernikahan dengan mengunjungi Jake (Chad Michael Murray), cinta lama Anna. Adegan ini membuktikan bahwa Lohan masih jago dalam komedi fisik, sementara Curtis tetap bisa menyeimbangkan antara konyol dan rapuh. Keduanya benar-benar bersinar.

3. Kilas Balik yang Manis, Tapi Tetap Berdiri Sendiri

Dok. Disney (Freakier Friday)

Walau sarat dengan nostalgia, dari kemunculan cameo karakter lama hingga reuni band Pink Slip yang legendaris—Freakier Friday tetap mampu berdiri sebagai film mandiri. Julia Butters dan Sophia Hammons tidak hanya sebagai pelengkap, tapi tampil kuat sebagai generasi baru yang mewarisi dinamika body swap dengan cara yang segar.

Nisha Ganatra mengarahkan film dengan tempo cepat khas komedi remaja era 2000-an, tapi tidak lupa memberi ruang pada momen-momen emosional. Walau ada beberapa humor yang terasa lebih kartun dibanding film pertama, penonton generasi lama kemungkinan besar akan memaafkannya karena film ini tahu caranya membuat kita tertawa dan terharu di saat bersamaan.

4. Sebuah Sekuel yang Penuh Energi dan Tawa

Dok. Disney (Freakier Friday)

Freakier Friday adalah contoh ideal bagaimana sekuel dari film legendaris seharusnya dibuat: penuh hormat pada materi lama, namun cukup berani untuk menggali konflik baru. Ia lucu tanpa memaksa, manis tanpa jadi cengeng, dan menghibur tanpa kehilangan arah.

Apakah ini film terbaik tahun ini? Mungkin tidak. Tapi apakah ini film yang paling menyenangkan untuk ditonton bersama keluarga atau teman lama sambil bernostalgia? Jawabannya: ya, tanpa ragu.

3 dari 5 bintang!

Editorial Team