Drama The Murky Stream (dok. Disney+/The Murky Stream)
Rilis pertama The Murky Stream langsung menghadirkan tiga episode, dan memang episodenya sebaiknya dinikmati secara beruntun.
Minimal, saya sarankan kamu menonton dua episode The Murky Stream baru mengambil kesimpulan mau lanjut atau tidak.
Soalnya ada satu hal yang harus saya akui: drama ini bisa terasa lambat.
Seberapa lambat? Episode 1 berdurasi sekitar 60 menit. Selain memperkenalkan sejumlah karakter penting, terutama Si Yool, dan menyoroti kebusukan sistem di area sekitar sungai, jika direnungkan, satu jam ini sebenarnya lebih terasa sebagai build-up.
Akhir episode 1 pun menggantung, mengalir mulus ke episode 2. Seakan-akan, jika tidak ada batasan durasi, dua episode ini bisa disajikan sebagai satu kesatuan. Titik ledakan amarah Si Yool terhadap ketidakadilan, yang perlahan mendidih sepanjang episode 1, baru mulai terbayar di awal episode 2.
Dan baru di episode 2 ini juga saya rasa kamu akan mendapat gambaran awal yang lebih lengkap untuk tiga karakter utama: Si Yool, Choi Eun, dan Jeong Cheon.
Karena itu, pembahasan episode ini pun sulit disajikan hanya satu bagian. Episode 2 baru benar-benar mulai membawa plot, sementara episode 1 berfungsi sebagai build-up panjang untuk menegaskan betapa kacau dan busuknya latar tempat ini.
Yang menarik, bahkan ketika Si Yool mulai agresif dan menggunakan kekuatan fisiknya untuk menuntut upah yang menjadi haknya, setelah tiga hari tanpa makan, menyaksikan kematian pekerja tua, dan pekerja lain bunuh diri, kita tetap dihadapkan pada situasi kebusukan sistemik di tepi sungai.