ScreenX adalah inovasi auditorium bioskop yang memungkinkan penonton merasakan layar tidak hanya di depan, tetapi juga di sisi kanan dan kiri. Dengan format ini, pengalaman menonton menjadi lebih imersif, seolah-olah penonton berada di tengah-tengah adegan film.
Andy Kim, COO CGV Cinemas, menjelaskan bahwa ScreenX memberikan dimensi baru dalam menikmati film. Teknologi ini pertama kali dikembangkan di Korea Selatan pada 2011 dan kini telah tersebar di lebih dari 119 lokasi di lima negara, termasuk Indonesia. Meski menarik, implementasi teknologi ini membutuhkan film dengan format khusus atau penyuntingan tambahan.
Selain itu, format 270 derajat ini tidak akan selalu menyala sepanjang film. Layar yang ada di samping akan menyala di adegan-adegan tertentu yang memiliki format ScreenX. Beberapa adegan khusus ini biasanya memiliki obyek yang tidak terlalu mencolok di tepi layar sehingga bisa ditampilkan tanpa mengganggu konsentrasi dari layar utama. Walaupun begitu, beberapa adegan mengalami distorsi yang aneh, karena mereka melompat dari layar samping ke tengah.
Oh iya, bila kamu penderita Silinder, Anisometropia, atau Vertigo akut, kami tidak merekomendasikan untuk menonton film di ScreeX. Karena format film di ScreenX yang melebar dan memiliki distorsi, bisa menyebabkan mual, pusing, hingga muntah.