(Dok. Television Broadcasts Limited (TVB)/The Return of the Condor Heroes 1983)
Salah satu alasan mengapa Yang Guo menjadi pendekar yang begitu perkasa adalah kombinasi berbagai teknik bela diri dari sejumlah guru legendaris yang pernah mengajarinya.
Perjalanan Yang Guo dalam mempelajari ilmu bela diri dimulai dari ibunya sendiri, Mu Nianci. Namun, kematian Mu Nianci ketika Yang Guo masih berusia 11 tahun membuat teknik yang diajarkan tidak sepenuhnya terserap dengan baik. Penguasaan lebih matang terhadap teknik ini baru diperoleh Yang Guo setelah bertemu Hong Qigong, salah satu guru Mu Nianci.
Sepanjang perjalanannya, Yang Guo menerima berbagai ajaran yang memperkaya kemampuannya:
Ilmu Kodok Sakti – Dia mempelajarinya dari Ouyang Feng, seorang pendekar yang dikenal karena teknik bela diri yang eksentrik namun mematikan.
Ilmu Pedang Dugu Qiubai – Setelah kehilangan tangan kanannya akibat Guo Fu, Yang Guo yang terluka diselamatkan oleh seekor rajawali besar. Rajawali ini dulunya adalah rekan dari Dugu Qiubai, pendekar pedang yang dahsyat. Melalui rajawali tersebut, Yang Guo menemukan pedang Dugu Qiubai dan mulai mempelajari teknik pedang legendaris itu meski ia hanya punya satu tangan.
Ilmu Bela Diri dari Xiaolongnü dan Ilmu 9 Yin – Selama hidup bersama di Makam Kuno, Yang Guo menerima berbagai teknik dari Xiaolongnü. Mereka juga menemukan ukiran Ilmu 9 Yin yang menjadi dasar pengembangan ilmu mereka.
Tongkat Pemukul Anjing – Teknik ini diajarkan oleh Hong Qigong, dan merupakan salah satu ilmu bela diri terkuat yang pernah dia pelajari.
Tapak Kerinduan yang Memuncak – Teknik ini dianggap sebagai puncak dari kemampuan Yang Guo. Terinspirasi dari penderitaan dan kerinduan selama 16 tahun terpisah dari Xiaolongnü, teknik ini menjadi simbol penyatuan seluruh ilmu yang pernah dipelajarinya dengan kekuatan emosional yang mendalam.
Kombinasi dari berbagai teknik ini membuat Yang Guo bukan hanya pendekar yang kuat secara fisik, tetapi juga memiliki kedalaman emosional yang menjadi sumber kekuatannya.