Eve Maccaro kehilangan keluarganya akibat ulah kultus The Chancellor
Ia berlatih keras di pusat pelatihan Ruska Roma dan berhasil lolos dari hukuman usai bertarung di hotel
Kontrak pertamanya adalah melindungi putri kolega Ruska Roma, dan berhasil menghabisi The Chancellor
Eve Maccaro yang sempat muncul di John Wick 3 akhirnya debut sebagai protagonis utama di spin-off yang berjudul Ballerina. Di sini, ia menunjukkan kalau dirinya memiliki potensi yang tak kalah hebat dengan John Wick sendiri setelah melewati pelatihan keras di Ruska Roma.
Apa saja fakta menarik Eve Macarro dari Ballerina? Berikut pembahasannya!
Pada awalnya, Eve hidup bahagia dengan sang ayah yang bernama Javier Macarro. Namun semuanya berubah saat sekelompok pembunuh menyerbu kediaman mereka.
Di situlah, Javier menyuruh putrinya bersembunyi sementara ia sendiri melawan pasukan tersebut. Namun karena perbedaan jumlah dan persenjataan, pria tersebut akhirnya berhasil dibekuk dan dibawa ke hadapan pria yang diketahui bernama The Chancellor. Dari percakapan mereka, terungkap kalau Javier dianggap melakukan dosa menurut The Chancellor sehingga istrinya harus menanggung hukumannya dan mati dieksekusi. Namun karena kesalahan Eve yang sempat berteriak, Javier sempat memberontak dan akhirnya berhasil membawa putrinya itu keluar.
Sayangnya, Javier sempat tertembak sebelum bisa keluar dan akhirnya harus menghembuskan nafas terakhirnya.
Selang beberapa tahun kemudian, Eve sendiri tanpa sengaja kembali berjumpa dengan ajudan The Chancellor yang ternyata adalah saudarinya sendiri, Lena. Sayangnya, perintah sang kanselir membuat pasukan kultus itu berakhir menghabisi satu-satunya kerabat Eve yang tersisa.
Usai kehilangan keluarganya, Eve akhirnya dipungut oleh Winston dan dibawa ke Ruska Roma.
The Director yang bisa memahami rasa sakit dan duka pada Eve akhirnya paham kalau anak ini memiliki potensi yang setara dengan John Wick. Tanpa ragu, ia pun menjadikan anak Javier itu sebagai salah satu anak asuhnya untuk dibesarkan sebagai pembunuh berdarah dingin.
Eve sendiri tanpa takut mulai mengikuti semua jenis pelatihan, mulai dari tarian balet yang sering berakhir membuat kakinya terluka, bela diri, tinju, sampai menembak dan simulasi perang.
Ia bahkan berhasil lolos dari pelatihan terakhir di mana ia harus merakit pistol dan menghabisi seniornya sebelum dirinya yang kena tembak.
Setelah dianggap layak, akhirnya Eve mendapat tugas pertama agar diakui secara resmi oleh Ruska Roma.
Ia diharuskan melindungi seorang putri kolega Ruska Roma yang bernama Katla Park di sebuah tempat hiburan malam dari ancaman penculikan dari pesaing ayahnya. Masalahnya, Eve harus melaksanakan tugas tersebut dengan berbekal pistol dengan peluru karet.
Sesuai informasi Ruska Roma, para penculik kiriman rival ayah Katla akhirnya muncul dan berniat membawa gadis tersebut. Untungnya, Eve muncul tepat waktu dan berhasil mengamankannya.
Berkat keberhasilan misi tersebut, Eve akhirnya mendapat tato Ruska Roma sebagai bentuk pengakuan resmi dari organisasinya tersebut.
Seperti yang kita tahu, pertarungan di area hotel The Continental merupakan salah satu hal paling tabu bagi para pembunuh. JIka sampai ketahuan, para pelaku akan langsung dieksekusi langsung oleh pihak hotel sendiri seperti yang terjadi para Perkins di sekuel pertama film John Wick.
Eve sendiri hampir terkena hukuman tersebut karena ia sempat terlibat dengan penyerbuan pasukan kultus The Chancellor. Namun untungnya, ia berdalih kalau dirinya cuma datang untuk berbincang dengan Daniel Pine soal lokasi kultus The Chancellor dan pertarungan yang ia lakukan sekedar membela diri dan pengguna kamar hotel.
Berkat itu, ia lolos dari tembakan para eksekutor yang menghabisi dua pembunuh lain yang terlibat dalam kejadia tersebut.
Setelah berhasil mendapatkan perkiraan lokasi The Chancellor dari Frank yang tokonya habis diacak-acak pasukan kultus, Eve langsung bergerak ke tempat tersebut.
Di situlah, ia harus terlibat berbagai pertempuran berdarah baik dari pasukan The Chancellor, para warga desa tempat kekuasaan pria tersebut, dan John Wick. Bahkan dalam pertempurannya, Eve bahkan belum sanggup mengimbangi Baba Yaga tersebut.
Untungnya, John justru berbaik hati memberi waktu pada Eve untuk menuntaskan misinya sebelum tengah malam. Jika sampai lewat, Baba Yaga itu akan kembali ke tugas lamanya: menghentikan Eve hidup atau mati sesuai perintah The Director.
Singkat cerita, Eve akhirnya berhasil mengejar The Chancellor yang kala itu tengah melarikan diri dengan putri Daniel Pine dan menembak mati pria tua tersebut.
Usai berhasil membalaskan dendamnya, Eve akhirnya kembali ke rutinitas lamanya.
Ia sendiri diperlihatkan tengah menikmati pertunjukan balet sampai sebuah hal buruk terjadi. Sebuah kontrak atas nama dirinya telah dilabeli dengan angka 5 juta dolar sebagai hadiahnya.
Mengetahui dirinya sudah jadi incaran para pembunuh yang tergiur dengan hadiah uang tersebut, Eve langsung buru-buru cabut dari tempat tersebut sebelum keributan meletus.
Yah, untungnya posisi Eve sendiri belum terhitung excommunicado sehingga ia masih mengamankan dirinya di area hotel.
Karakter Eve sendiri diperankan oleh Ana de Armas.
Ana sendiri berpengalaman membintangi berbagai film seperti Blade Runner 2049, Yesterday, Knives Out, The Gray Man, dan Eden.
Ia sendiri pernah menerima nominasi untuk Penghargaan Golden Globe untuk Aktris Terbaik – Film Komedi atau Musikal. Bukan cuma itu saja, ia pernah menjadi orang Kuba pertama yang berhasil menerima nominasi untuk Academy Award untuk Aktris Terbaik.
Itulah daftar fakta menarik Eve Macarro dari Ballerina.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku