Avatar: The Last Airbender dikenang sebagai salah satu animasi barat terbaik karena seri ini sukses menyajikan berbagai hal. Mulai dari pertarungan seru, cerita yang epik, hingga berbagai momen yang mengaduk emosi.
Ada beberapa episode Avatar: The Last Airbender yang menggigit banget sedihnya. Apa saja?
Inilah tujuh episode tersedih di Avatar: The Last Airbender versi duniaku.com!
Saat Negara Api menyerang, target pertama mereka adalah Bangsa Pengembara Udara. Soalnya, berdasarkan siklus Avatar, setelah Roku maka Avatar berikutnya pasti dari Bangsa Pengembara Udara.
100 tahun berlalu. Sokka dan Katara sudah menduga pasti kunjungan ke Kuil Udara Selatan ini tidak akan berakhir bagus, tapi Aang masih bersemangat.
Melihat harapan Aang hancur setelah ia melihat tulang Gyatso benar-benar menonjok sanubari.
Sebelum episode ini juga Avatar: The Last Airbender tidak malu-malu menunjukkan kematian. Kita toh diperlihatkan tulang Gyatso.
Namun di episode ini, kita melihat bagaimana Yue mengorbankan diri.
Fisiknya bahkan dikonfirmasi mati, hal yang langka di animasi Amerika.
Tapi setidaknya, Yue masih hidup sebagai Roh Bulan dan kadang bahkan masih berinteraksi dengan Tim Avatar.
Episode 20 season 2 ini menohok penonton karena berbagai alasan.
Kita melihat bagaimana hasrat Zuko akhirnya membuat upayanya bertobat gagal, dan dia malah membantu Azula menyerang Katara dan Aang.
Kita juga melihat bagaimana Aang yang hendak mencapai Avatar State malah disengat Azula dan sepertinya mati.
Iroh ditangkap, dan Raja Bumi Kuei mengatakan kalau Kerajaan Bumi telah tumbang.
Episode ini bikin sedih sekaligus bikin penonton penasaran ingin lihat season 3.
Episode berkesan yang satu ini memperlihatkan kisah masa lalu Aang dan Zuko.
Dua-duanya bisa dibilang pahit.
Untuk Zuko, kita bisa melihat insiden yang menyebabkan ia mengalami luka di wajah dan terusir dari Negara Api.
Untuk Aang, kita bisa melihat bagaimana momen ia diumumkan dini sebagai seorang Avatar membuat ia dijauhi teman-temannya dan bahkan terancam akan dipaksa pisah dari Gyatso, satu-satunya biksu Bangsa Pengembara Udara yang masih memikirkan kebahagiaan Aang.
Tak hanya itu, kita juga diperlihatkan kekhawatiran Gyatso saat menyadari Aang hilang. Padahal saat itu, Gyatso ingin meyakinkan Aang kalau dia tak akan membiarkan para biksu merengut Aang.
Gyatso pun tampaknya mati tanpa menyadari Aang masih hidup.
Episode ini memperlihatkan kilas balik soal Zuko ditinggal ibunya yang baik hati, serta situasi absurd hidup Zuko kecil yang ditindas adiknya.
Itu saja sebenarnya sudah sedih.
Yang bikin makin menohok, episode ini pun tak berakhir bahagia. Karena dia terungkap sebagai orang dari Negara Api, penduduk Kerajaan Bumi yang ia selamatkan malah berbalik membenci dan mengusirnya.
Sejak episode 11 season 2, kita sudah melihat bagaimana hilangnya Appa membuat Aang sampai jadi lebih emosional dari biasanya.
Terus kita diperlihatkan secara penuh penderitaan Appa di episode 16.
Episode ini terasa sedih karena kita harus melihat perjuangan Appa. Hewan ini berusaha keras bertahan hidup dan menemui Aang lagi, namun ia justru mengalami penderitaan bertubi-tubi. Mulai dipaksa jadi binatang sirkus sampai ujung-ujungnya ditangkap Dai Li.
Ini jadi salah satu episode tersedih di seri Avatar: The Last Airbender karena berbagai faktor.
Segmen Iroh ini sudah terasa mengguncang hati karena ceritanya adalah soal Iroh mengenang kematian putranya, Lu Ten.
Tapi episode ini kemudian ditutup pula dengan tulisan "Mengenang Mako." Mako Iwamatsu adalah pengisi suara Iroh. Dedikasi menyentuh di episode yang sedih ini bikin pukulan emosionalnya jadi ganda.
Itulah tujuh episode tersedih di Avatar: The Last Airbender versi duniaku.com. Gimana menurut kamu? Adakah episode lain yang harusnya masuk daftar ini?
Sampaikan di kolom komentar!
Artikel pertama terbit tanggal 1 Juni 2020 dirilis ulang tanggal 12 Maret 2024.