Asal-Usul Kampung Durian Runtuh Upin Ipin dan Faktanya!

Setiap wilayah, termasuk lingkup kecil seperti desa, sudah pasti harus memiliki sosok pemimpin yang bertanggung jawab penuh atas keseluruhan urusan yang ada di daerah tersebut. Begitu pula halnya dengan Kampung Durian Runtuh yang dikepalai oleh Tok Dalang.

Tok Dalang tak hanya dihormati sebagai tetua kampung, tetapi juga karena peran pentingnya sebagai Kepala Desa. Karakter bernama lengkap Senin bin Khamis ini terbukti telah berperan aktif dalam upaya pembangunan Kampung Durian Runtuh.

Kewajiban Tok Dalang sebagai pemimpin mencakup banyak hal. Dialah yang menggerakkan warga setempat agar ikut serta dalam berbagai kegiatan sosial yang memerlukan kerja sama.

Saat bulan Ramadan, Tok Dalang bertanggung jawab untuk mengumpulkan zakat fitrah dari penduduk beragam Islam, lalu selanjutnya mendata warga yang dianggap layak menerima zakat tersebut.

Tanpa adanya sosok ketua seperti Tok Dalang, akan sulit bagi Kampung Durian Runtuh untuk berkembang. Hasilnya, hubungan bermasyarakat pun bisa terkendala, sebab tak semua orang memiliki inisiatif dan bersedia melakukan tugas besar seperti itu secara sukarela.

Tentu saja, ada alasan khusus kenapa kampung ini disebut Kampung Durian Runtuh, dan hal itu memang ada kaitannya dengan buah yang kulitnya berduri tersebut.

Seperti yang Tok Dalang ceritakan kepada Upin dan Ipin di episode "Raja Buah", dahulu, ada pohon durian yang tumbuh di kebunnya dan sangat sulit untuk berbuah. Namun, sekalinya pohon itu berbuah, sudah dipastikan rasanya sangat lezat.

Masalahnya, pohon tersebut selalu menghasilkan satu buah durian saja. Alhasil, durian itu akan menjadi bahan rebutan penduduk setempat yang ingin merasakan kelezatannya.

Tok Dalang risau setiap kali menyaksikan keributan warga akibat sebuah durian. Akhirnya, dia memutuskan untuk menebang pohon durian tersebut. Karena kejadian ini, kampung setempat pun diberi nama Kampung Durian Runtuh.

Keputusan Tok Dalang saat itu mencerminkan bahwa dirinya punya kemampuan untuk mengambil langkah bijak demi kedamaian bersama. Jadi, tak heran jika ia dipercaya untuk menjadi Kepala Desa dari masa ke masa.

Kampung Durian Runtuh adalah tempat yang nyaman untuk ditinggali. Jika tak ada warga yang berulah seperti Abang Roy, kampung tersebut akan menjadi wilayah yang asri dan sehat, cocok dijadikan tempat tinggal masa tua bagi orang-orang seperti Tok Dalang dan Opah.

Hal yang lebih penting lagi, desa ini dilengkapi dengan fasilitas umum yang sangat lengkap sehingga warga yang tinggal di sana tak perlu pergi ke kota untuk kepentingan tertentu seperti bersekolah atau beribadah.

Kampung Durian Runtuh mempunyai Tadika Mesra bagi anak-anak yang ingin menempuh pendidikan pra-sekolah, ada masjid untuk penduduk beragam muslim menunaikan ibadah secara berjamaah, ada balai yang bisa dipakai untuk pertemuan masyarakat, bazar Ramadan, pasar malam, hingga toko kelontong yang sangat lengkap.

Selain itu, ada juga lapangan luas serta pondok dan taman bermain yang biasa dipakai Upin, Ipin, dan anak-anak sebayanya bermain bersama-sama.

Kampung Durian Runtuh digambarkan sebagai desa yang tenteram. Di sana, ada banyak kebun buah milik warga yang selalu berbuah lebat, ada hutan yang masih asri, serta sungai yang airnya begitu jernih.

Dengan pesona alam yang ditawarkan, tak heran jika Kampung Durian Runtuh menjadi salah satu destinasi wisata yang dituju para turis, baik domestik maupun mancanegara.

Di episode "Pokok Seribu Guna", diceritakan bahwa Kampung Durian Runtuh saat itu sedang kedatangan turis asing yang tampaknya berasal dari negara Barat. Mereka berkunjung ke kebun kelapa milik Tok Dalang dan membeli beberapa cendera mata yang dijual dan dibuat sendiri oleh Mail, Upin, dan Ipin.

Untuk memfasilitasi para wisatawan, Tok Dalang mengambil peluang dengan mendirikan homestay yang dinamai Inap Desa Tok Dalang. Dengan begitu, para pelancong tak perlu bingung soal tempat tinggal selama berlibur di sana.

Bagaimana cara agar orang-orang bisa datang atau meninggalkan Kampung Durian Runtuh?

Seperti yang disorot sedikit dalam film Geng: Pengembaraan Bermula, Kampung Durian Runtuh ini tampaknya berada di daerah yang agak terpelosok, sebab sopir bus yang ditumpangi Abang Badrol dan Lim saat itu berkata bahwa teknisi yang akan memperbaiki ban bus mereka akan tiba pada keesokan harinya.

Memang, hanya ada satu jalur yang terhubung langsung ke desa ini. Untuk keluar dan masuk ke kawasan Kampung Durian Runtuh, orang-orang perlu melalui jalan besar di Batu Lima. Tak ada jalur lain selain itu.

Kampung Durian Runtuh adalah latar fiksi yang diciptakan khusus sebagai latar utama Upin & Ipin. Namun, ada beberapa adegan yang mengungkap perkiraan lokasi desa ini di kehidupan nyata.

Misalnya, menurut episode "Hapuskan Virus!", Kampung Durian Runtuh kemungkinan berada di Negeri Perak. Pasalnya, episode tersebut sempat menyoroti bendera Negeri Perak yang berkibar di halaman Klinik Kesehatan Kampung Durian Runtuh.

Sementara itu, berdasarkan film Upin & Ipin: Keris Siamang Tunggal, Kampung Durian Runtuh diperkirakan terletak di Negeri Selangor. Kesimpulan ini didapat sesuai kode pos desa yang diperlihatkan lewat salah satu momen dalam film itu, yakni 42610.

Beberapa waktu lalu, sempat tersebar informasi tentang rencana pembangunan taman interaktif Upin & Ipin di Kota Cyberjaya, Selangor. Dalam rancangannya, taman itu akan dibuat semirip mungkin dengan Kampung Durian Runtuh, misalnya dengan dibangunnya rumah Opah, bahkan kedai makan Uncle Muthu.

Namun, sampai hari ini belum ada berita terbaru apakah taman rekreasi interaktif tersebut sudah rampung. Mestinya, sesuai target, taman Upin & Ipin akan selesai sekitar tahun 2024 dan 2025.

Nah, itulah beberapa fakta Kampung Durian Runtuh, desa sederhana yang jadi latar utama dalam animasi Upin & Ipin. Bagaimana menurutmu?

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku