Kocak, penuh aksi, dan mampu menyajikan banyak karakter dengan sangat baik, Thor: Ragnarok pasti akan disukai oleh fan Marvel Cinematic Universe!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Apakah film terbaru dari Marvel Cinematic Universe ini layak untuk ditonton? Baca saja review Thor: Ragnarok ini untuk pembahasannya!
[duniaku_baca_juga]
Sinopsis
Di
Thor: Ragnarok, Hela sang Dewi Kematian bangkit kembali. Ia lalu membuktikan kekuatannya jauh melampaui Thor, Loki, Heimdall, maupun seluruh pejuang Asgard yang tersisa. Masalah jadi semakin rumit karena sementara Hela mulai menguasai Asgard, Thor justru terlempar di planet Sakaar. Di sana, dia dijadikan budak gladiator. Mampukah dia, dibantu oleh beberapa wajah lama dan satu wajah baru, keluar dari sana dan mengatasi Hela?
Mampu Menyajikan Banyak Karakter Tanpa Masalah
Taika Waititi (kiri) dalam set Thor: Ragnarok. Sumber: IGN[/caption] [duniaku_adsense] Penulis sempat cemas begitu promosi
Thor: Ragnarok menampilkan banyak sekali karakter untuk ditampilkan. Ada Surtur, ada Skurge, ada Hela, ada Grandmaster, ada Valkyrie, lalu jangan lupakan juga tokoh-tokoh utama kita seperti Loki, Thor, Odin, dan Hulk. Mampukah penulis naskah dan sutradara Taika Waititi menyajikan mereka dengan porsi yang pas? Ternyata, ya, Waititi dan para penulis naskah film ini sukses melakukannya. [read_more id="340619"] Ada beberapa karakter yang memang rasanya hanya tampil begitu saja. (Warriors Three, misalnya). Tapi film ini mampu menyajikan sebagian besar tokohnya dengan oke. Bahkan, sekali lagi selain Warriors Three, ada sejumlah karakter yang walau tampil relatif sebentar tetap dapat terasa penting perannya. Penulis bahkan terkejut tokoh seperti Surtur dan Skurge, yang di promo kurang disorot, tetap mendapat kesempatan untuk memamerkan kebolehan mereka di momen vital film ini. Seperti apa? Kamu bisa lihat sendiri di bioskop.
Menawarkan Aksi Seru dan Komedi yang Sangat Kocak
Komedi jelas adalah unsur yang sangat disukai Marvel Studio. Mereka memastikan semua film mereka, segelap apapun, pasti memiliki momen humor untuk meringankan suasana.
Thor: Ragnarok pun memiliki banyak momen humor. Lelucon-lelucon yang disajikan pun lebih mengena ke penulis ketimbang lawakan dari
Homecoming. Bahkan rasanya
Ragnarok masih lebih unggul dari
Guardians of the Galaxy dari segi ini. Tentunya, ini mungkin akan membuat kamu-kamu yang berharap ingin melihat film gelap kecewa. Terutama kalau kamu sudah membayangkan plot penuh darah dan kematian karena judulnya, yang terinspirasi dari mitologi di mana hampir semua dewa Norse gugur. Tapi kalau kamu tidak keberatan dengan komedi, dan leluconnya pas dengan selera humormu, kamu akan benar-benar menikmati film ini.
Untuk aksi, bayangkan saja begini: tokoh utama film ini adalah salah satu anggota terkuat Avengers, yang dibantu oleh rekan Avengers yang tak kalah kuatnya pula. Terakhir kali mereka bersatu, Ultron jadi sama sekali tak terasa mengancam. Namun terseret dalam konflik Hela, Thor maupun Hulk sama-sama bisa mengerahkan kekuatan mereka untuk menghajar musuh-musuh yang mampu mengimbangi mereka. Banyak sekali momen pertarungan seru yang bisa mencuri perhatianmu di sini. Untuk variasi aksi, sebenarnya
Thor: Ragnarok mengingatkan penulis pada
Guardians of the Galaxy. Soalnya ada baku hantam di tanah, ada pertempuran dan kejar-kejaran dengan kapal antariksa, dan juga satu penjahat perkasa yang membuat penonton penasaran ingin melihat kekalahannya.
Si penjahat ini rasanya juga harus dibahas di review Thor: Ragnarok kali ini. Kamu bisa membaca lanjutan ulasannya di halaman kedua!
Penjahat Perkasa yang Membuat Penasaran Mengikuti Kisahnya
[duniaku_baca_juga] Penulis merasa secara karakter Hela mirip dengan Ronan. Tokoh yang latar belakangnya disederhanakan untuk versi layar lebar, memiliki motivasi sederhana yang akan menyebabkan banyak sekali korban jiwa, dan juga luar biasa kuat. [read_more id="340857"] Tapi level kekuatan yang wanita ini tampilkan di film ini betul-betul luar biasa. Thor punya argumen untuk menjadi petarung terkuat di Avengers, namun Hela mampu mengunggulinya dalam duel. Karakter Hela ini memang terasa sangat unik. Di era modern ini memang sudah semakin banyak antagonis perempuan yang perkasa. Misalnya Gazelle dari
Kingsman atau Cipher dari
Fast and Furious. [duniaku_adsense] Tapi biasanya antagonis perempuan ini antara hanya asisten dari musuh utama (Faora dari
Man of Steel, Gazelle) atau musuh yang mengandalkan kelicikan dan sumber daya untuk merepotkan para pahlawan. (Cipher). Hela adalah
one woman army yang mampu bertarung dengan seluruh hero di film ini tanpa masalah. Dia juga adalah musuh utama dari
Ragnarok. Karenanya, ada kesan yang benar-benar
fresh dari tokoh yang satu ini. Meski, ya, harus diakui kalau penulis masih lebih suka latar belakang Hela versi komik. Keberadaan Hela sebagai musuh kuat yang bahkan bisa dibayangkan menghadapi seluruh Avengers, dan menang, ini membuat konflik
Ragnarok semakin asyik diikuti.
Bisakah Ditonton Anak-Anak?
Thor: Ragnarok bisa dibilang memiliki format yang mirip dengan film Marvel Cinematic Universe pada umumnya. Minim adegan sensual yang bisa membuat orang tua cemas, penuh humor yang bisa memastikan penonton segala usia tertawa, dan diisi dengan banyak aksi serta pertarungan seru. Namun patut diingat juga kalau ini tetap film
superhero. Konflik-konflik yang disajikan di sini diselesaikan dengan cara kekerasan. Selain itu, Hela juga menjatuhkan korban jiwa dengan jumlah banyak sepanjang film. Dia terang-terangan membunuh banyak tokoh di film ini, beberapa secara cukup eksplisit. Ada juga satu adegan kehilangan organ tubuh yang bisa bikin meringis. Mengesampingkan unsur kekerasan itu,
Thor: Ragnarok tidak memiliki unsur yang bisa membuat film ini mendapat rating dewasa.
Tidak Akan Mengubah Pikiran yang Membenci Film Marvel
Thor: Ragnarok adalah film yang solid. Namun, seperti yang bisa kamu petik dari ratusan kata sebelumnya, kamu mungkin akan menyadari kalau pada dasarnya film ini masih menyajikan unsur-unsur khas film Marvel. Termasuk penekanan pada humor. Kamu-kamu yang tidak suka film Marvel karena terlalu mengedepankan humor, kisah yang cenderung optimis, atau kurang eksplorasi penjahat ya tetap tidak akan menyukai film ini.
Ragnarok tidak benar-benar menyajikan hal yang baru dari sisi itu. Kalau untuk perbandingan dari tiga film Marvel Studio tahun ini sih,
Ragnarok masih terasa lebih epik dari
Guardians of the Galaxy 2 maupun
Spider-Man. Walau, yah, ending
Guardians of the Galaxy 2 masih jauh melampaui penutup dari film yang satu ini.
Kesimpulan
Kesimpulan review
Thor: Ragnarok ini sebenarnya sudah tercermin dari judul artikel ini.
Ragnarok adalah film yang terbangun lebih baik dari
Thor 1 dan - apalagi -
Thor: The Dark World. Semua tokoh juga disajikan dengan aktor dan aktris yang tepat. Cate Blanchett mampu menyajikan Hela sebagai sosok yang benar-benar menakutkan dan bisa dipercaya mampu mengungguli Thor dan semua pejuang Asgard dalam pertempuran. Sedangkan Jeff Goldblum mampu menampilkan tokoh Grandmaster yang eksentrik dan mencuri perhatian. Arahan sutradara Taika Waititi juga memberi peluang bagi Chris Hemsworth untuk menampilkan sisi komedinya dengan brilian. Siapa tahu
Ragnarok bisa memberi aktor macho ini jalan baru di Hollywood, setelah film-film non Marvel-nya sebelum ini kurang laris.