Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
The Night Eats the World adalah sebuah film zombie yang mencengangkan bagi penontonnya. Setiap orang yang penulis lihat sehabis menonton film ini di bioskop setidaknya bertanya-tanya tentang apa sebenarnya isi film tersebut. Maka dari itu, tentu wajib kalau penulis memberikan impresi lengkap tentang film ini, dong! The Night Eats the World adalah film horor karya sutradara Dominique Rocher yang diangkat dari novel berjudul sama karya Pit Agarmen. Film ini dijadwalkan untuk tayang luas pada tanggal 27 Februari. Tapi tentunya kamu pasti penasaran dulu akan satu hal sebelum mulai membaca review ini: ceritanya gimana, sih? Seorang lelaki datang untuk menjemput kaset-kasetnya yang tertinggal di pesta teman perempuannya. Lelaki itu, Sam tidak tahan dengan kebisingan pesta tersebut pun tertidur setelah mengunci ruangan tempatnya menjemput kaset itu, dan tahu-tahu seluruh dunia di luar kamarnya sudah menjadi neraka. Meskipun katanya ini film zombie, justru di sini kamu diajak buat jauh lebih fokus dengan hidup Sam yang luar biasa kesepian. Sepanjang film kamu hanya diberikan sudut pandang Sam seorang dalam melihat segala hal, yang tentunya bakal berbuah plot twist yang menarik dan logis mendekati penghujung film. Memang, zombie di dalamnya juga tidak kalah menyeramkan, apalagi kalau gerombolan zombie tersebut bisa lari semua. Tapi kamu bakal lebih khawatir lagi kalau Sam kalah dengan stres yang ia alami sepanjang hidup sendirian itu. Akting Anders Danielsen Lie sebagai Sam tentu luar biasa penting dalam film yang hampir 90% isinya dia seorang. Kabar baiknya, aktingnya luar biasa, kabar buruknya, film ini belum tentu sesuai dengan penonton yang lebih luas akibat temanya tentang kesendirian dan fokusnya yang mendalam ke topik alternatif ketimbang menyuguhkan adegan tembak-tembakan seru dan menegangkan. Malah, dibanding ketemuan sama zombie, kita malah lebih gemetar kalau tiba-tiba dia lompat dari jendela tanpa permisi! Dengan tema yang sudah lama nggak dibahas semenjak film I Am Legend, film yang satu ini mungkin akan terasa asing bagi penonton-penonton baru film zombie, tapi justru kalau kamu orangnya sabar, film ini dijamin akan membuat matamu menempel terus mencari harapan bagi Sam di setiap sisi kamera. Pengarahan Dominique Rocher, akting Sam, dan sinematografi Jordane Chouzenoux sekaligus sepinya nuansa musik David Gubitsch membuat film ini menyita perhatian kita dari keributan di luar pikiran Sam sampai akhir. Dan hal itu yang patut dipuji. Dengan segala hal positif, dan pengarahan tema yang seolah tidak punya tujuan, film ini kita berikan nilai 7/10 akibat kesulitannya dalam mengungkapkan pesan di dalam film ini. Apa pendapatmu tentang impresi akan film tersebut? Bagikan pendapatmu melalui kolom komentar di bawah ini!