Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
Dhalsim Street Fighter. (Dok. Paramount Pictures, Capcom/Street Fighter)
Dhalsim Street Fighter. (Dok. Paramount Pictures, Capcom/Street Fighter)

Intinya sih...

  • Vidyut Jammwal, pemeran Dhalsim

  • Alexander Volkanovski, pemeran Joe

  • Cody Rhodes, pemeran Guile

  • Andrew Koji, pemeran Ryu

  • Curtis "50 Cent" Jackson, pemeran Balrog

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Salah satu hal paling menarik dari proses casting Street Fighter adalah pendekatannya yang terasa lebih serius soal fisik dan kemampuan bertarung.

Tidak sedikit aktor yang dipilih ternyata memang memiliki latar belakang bela diri, seni gerak, atau pengalaman performance fisik intens, bukan sekadar modal wajah atau popularitas.

Ini jadi sinyal positif, terutama mengingat Street Fighter adalah franchise yang identitasnya sangat bergantung pada gerakan tubuh, jurus khas, dan duel jarak dekat.

Lalu, siapa saja aktor Street Fighter 2026 yang memang punya bekal bela diri atau kemampuan fisik mumpuni?

Simak daftarnya di bawah ini!

1. Vidyut Jammwal, pemeran Dhalsim

Dhalsim Street Fighter. (Dok. Paramount Pictures, Capcom/Street Fighter)

Vidyut Jammwal memang dikenal luas sebagai praktisi Kalaripayattu, seni bela diri kuno dari Kerala, India.

Dari sisi visual, Vidyut sudah ditata cukup mendekati Dhalsim. Kepala botak dan face paint khas Dhalsim tetap dipertahankan, sementara satu detail yang dihilangkan adalah kalung tengkorak. Keputusan ini terasa masuk akal, mengingat Dhalsim sering digambarkan sebagai sosok meditatif dan cinta damai, kalung tengkorak memang tidak selalu selaras dengan interpretasi tersebut.

Yang jadi pertanyaan menarik: apakah Vidyut akan membawa elemen Kalaripayattu ke dalam gaya bertarung Dhalsim?

Jika iya, ini bisa membuat Dhalsim terasa lebih organik, spiritual, dan berbeda secara gerakan dibanding petarung lain, tanpa harus sepenuhnya bergantung pada efek visual semata.

2. Alexander Volkanovski, pemeran Joe

Joe Street Fighter. (Dok. Paramount Pictures, Capcom/Street Fighter)

Pilihan casting yang satu ini cukup menarik. Joe, karakter dari Street Fighter pertama yang akhirnya akan debut live-action layar lebar di Street Fighter, diperankan oleh Alexander Volkanovski. Bukan aktor laga konvensional, melainkan petarung MMA kelas dunia.

Volkanovski dikenal sebagai salah satu featherweight terbaik dalam sejarah MMA modern. Gaya bertarungnya komplet: striking rapi, grappling solid, cardio luar biasa, dan fight IQ tinggi. Dengan latar belakang seperti ini, ia jelas punya modal fisik dan teknis yang jauh di atas rata-rata aktor action pada umumnya.

Karena itu, harapannya sederhana tapi penting: semoga Joe tidak diperlakukan sekadar sebagai “jobber". (Istilah dalam pro wrestling untuk karakter yang hanya muncul untuk kalah dan membuat lawannya terlihat lebih keren atau berbahaya).

Dengan petarung sekelas Volkanovski di balik karakter ini, akan sayang sekali jika Joe hanya jadi pengisi latar.

3. Cody Rhodes, pemeran Guile

Guile Street Fighter. (Dok. Paramount Pictures, Capcom/Street Fighter)

Cody Rhodes jelas dikenal luas sebagai pegulat profesional. Dan memang, pro wrestling lebih tepat disebut performance fisik ketimbang bela diri murni, dengan fokus pada storytelling, timing, dan kontrol tubuh, bukan kompetisi nyata.

Namun yang sering dilupakan, Cody punya fondasi atletik yang sangat legit jauh sebelum terjun ke dunia gulat hiburan.

Ia memiliki latar belakang gulat amatir yang solid sejak SMA, bahkan pernah menjuarai Georgia State Tournament di kelas 189 lb (sekitar 86 kg), sebuah pencapaian yang tidak main-main. Cody sempat mempertimbangkan untuk melanjutkan karier gulatnya ke level universitas bersama Penn State University, salah satu institusi kuat dalam dunia gulat amatir, sebelum akhirnya memilih jalur profesional.

Kombinasi ini membuat Cody menarik sebagai Guile di Street Fighter. Ia bukan hanya punya postur dan karisma militeristik Guile, tapi juga kontrol tubuh, kekuatan inti, dan disiplin fisik yang berasal dari gulat kompetitif.

4. Andrew Koji, pemeran Ryu

Ryu (Dok. Paramount Pictures, Capcom/Street Fighter)

Andrew Koji memang sempat menjauh dari dunia bela diri ketika mulai serius meniti karier sebagai aktor. Namun jika ditelusuri lebih jauh, latar belakang fisiknya justru menyimpan cerita yang cukup kuat.

Koji pernah mengungkap bahwa saat berusia sekitar 7–8 tahun, ia kerap mengalami perundungan. Untuk membantunya bertahan dan membela diri, ayahnya, yang memiliki latar belakang Kyokushinkai karate, mulai mengajarinya bela diri sejak dini.

Memasuki usia 20-an, Koji kembali memperdalam kemampuan bertarungnya. Ia mempelajari taekwondo, serta berlatih kung fu Shaolin di Shaolin Temple UK. Kombinasi pengalaman ini membentuk gaya bertarung yang seimbang antara kekuatan, kecepatan, dan kontrol tubuh.

Latar belakang inilah yang membuat aksi Koji di serial Warrior terasa begitu meyakinkan, gerakannya tajam, grounded, dan tidak terasa seperti sekadar koreografi kosong.

Dan tentu saja, semua ini membuat publik semakin penasaran: bagaimana Andrew Koji akan menerjemahkan fondasi bela dirinya ke dalam Ryu, petarung ikonis yang bukan hanya kuat secara fisik, tapi juga sarat disiplin, pencarian diri, dan filosofi bertarung.

5. Curtis "50 Cent" Jackson, pemeran Balrog

Balrog Street Fighter. (Dok. Paramount Pictures, Capcom/Street Fighter)

50 Cent memang tidak pernah meniti karier sebagai petinju profesional. Namun satu hal jelas: tinju adalah bagian nyata dari hidupnya sejak kecil.

Ia mulai berlatih tinju sejak usia 11 tahun, tumbuh di lingkungan keras yang menuntut ketangguhan fisik dan mental. Dalam salah satu refleksi masa mudanya, 50 Cent pernah mengatakan:

When I wasn’t killing time in school, I was sparring in the gym or selling crack on the strip.”

Pernyataan itu menggambarkan kerasnya lingkungan yang membentuk dirinya, dan secara tidak langsung, membentuk mentalitas petarung jalanan yang sangat relevan dengan karakter Balrog.

Inilah yang membuat casting 50 Cent sebagai Balrog di Street Fighter terasa menarik. Bukan hanya karena secara visual ia sudah ditata mendekati versi game-nya, tapi juga karena latar belakang hidupnya memberi kredibilitas untuk memerankan petinju yang brutal, agresif, dan tidak bermain bersih.

Jika diarahkan dengan tepat, 50 Cent berpotensi menghadirkan Balrog yang terasa kasar, intimidatif, dan “berat” secara fisik, bukan sekadar petinju besar, tapi sosok yang benar-benar terasa berbahaya di atas ring maupun di luar ring.

6. Hirooki Goto, pemeran Honda

E. Honda Street Fighter. (Dok. Paramount Pictures, Capcom/Street Fighter)

Selain latar belakang pro wrestling seperti Cody Rhodes, Hirooki Goto juga memiliki fondasi bela diri yang lebih kompetitif dan legit sejak masa kuliah.

Saat menempuh pendidikan di Kokushikan University, Goto benar-benar terlibat dalam freestyle wrestling dan Greco-Roman wrestling, dua gaya gulat yang menekankan kekuatan inti, keseimbangan tubuh, kontrol jarak dekat, dan daya tahan fisik.

Fondasi inilah yang kemudian membentuk aura Goto sebagai salah satu sosok paling tangguh di New Japan Pro-Wrestling. Meski kini dikenal sebagai pro wrestler, gerakannya tetap terasa “berat”, grounded, dan penuh tekanan, ciri khas pegulat dengan latar kompetitif sungguhan.

7. Rayna Vallandingham, pemeran Juli

Juli Street Fighter. (Dok. Paramount Pictures, Capcom/Street Fighter)

Ada alasan kuat mengapa penampilan Rayna Vallandingham sebelumnya sebagai Zara di Cobra Kai terasa begitu otentik. Jawabannya sederhana: Rayna bukan belajar bela diri untuk peran, bela diri adalah hidupnya sejak kecil.

Ia mulai berlatih taekwondo sejak usia 2 tahun, meraih sabuk hitam di umur 6 tahun, dan pada usia 8 tahun sudah menjadi juara dunia di American Taekwondo Association (ATA) World Championship yang digelar di Little Rock, Arkansas.

Dan itu baru awalnya.

Rayna telah mengoleksi 13 gelar juara ATA, mencakup combat tradisional maupun penggunaan senjata, sebuah pencapaian yang bahkan di kalangan atlet bela diri profesional pun tergolong luar biasa.

Dengan latar belakang seperti ini, casting Rayna sebagai Juli di Street Fighter terasa sangat masuk akal. Tanpa berlebihan, Rayna Vallandingham adalah tipe aktris yang benar-benar terasa “terlahir untuk bela diri”

Zangief Street Fighter. (Dok. Paramount Pictures, Capcom/Street Fighter)

Nah, itulah deretan aktor Street Fighter yang setelah ditelusuri memang memiliki latar belakang bela diri atau fondasi fisik yang kuat.

Di luar nama-nama tersebut, masih ada beberapa sosok lain yang mungkin tidak tercatat memiliki pendidikan bela diri formal, namun tetap datang dari dunia performance fisik berat atau pembangunan tubuh ekstrem.

Contohnya Roman Reigns sebagai Akuma, yang memiliki latar college football sebelum menjadi pro wrestler, serta Olivier Richters sebagai Zangief, seorang bodybuilder dengan postur raksasa.

Dengan kombinasi bela diri nyata, atletik kompetitif, dan fisik ekstrem seperti ini, wajar jika ekspektasi fans cukup tinggi: adegan pertarungan Street Fighter 2026 seharusnya terasa berbobot, keras, dan berbeda antar karakter, bukan sekadar koreografi seragam yang ditempelkan ke semua tokoh.

Sekarang tinggal satu pertanyaan besar: apakah filmnya benar-benar akan memanfaatkan semua potensi fisik ini dengan maksimal?

Menurutmu gimana?

Sampaikan pendapatmu di grup Warga Duniaku!

Editorial Team