TUTUP

Review Film: Inang, Horor dengan Sentuhan Kritik Sosial

Kengerian sisi gelap masyarakat begitu ditonjolkan

GENRE: Horror

ACTORS: Naysila Mirdad, Dimas Anggara, Lydia Kandou

DIRECTOR: Fajar Nugros

RELEASE DATE: 13 Oktober 2022

RATING: 4/5

Setelah tayang perdana pada Festival Film Fantasi Internasional Bucheon pada 7 Juli 2022, akhirnya film Inang yang disutradarai Fajar Nugros rilis di seluruh bioskop tanah air mulai Kamis (13/10/2022 ).

Penasaran? Simak review film Inang di bawah ini!

Baca Juga: 12 Adegan Menarik dari Trailer Film Inang! Horor!

1. Mengangkat isu ritual Rabu Wekasan

Patung bayi yang dibakar ( Dok. IDN Pictures / Inang )

Seperti yang kita tahu, ritual Rabu Wekasan sering menjadi bahan obrolan di berbagai media sosial terutama yang mengangkat tema horor. Hal itu dikarenakan upacara tersebut disinyalir meminta korban tumbal ibu dan bayinya yang baru lahir.

Hal inilah yang akan diangkat dalam film horor ini, di mana tokoh Wulan yang telah berbadan dua akibat perbuatannya dengan sang kekasih.

Bingung karena pria tersebut tak mau bertanggung jawab, Wulan pun memutuskan untuk ikut grup Facebook yang akan mendukung para ibu hamil yang tak mampu. Melalui grup tersebut, ia dipertemukan dengan keluarga Santoso yang kelak akan menjadi orang tua asuh bagi bayi Wulan nantinya.

Awalnya, Wulan begitu diperlakukan dengan baik dan dipenuhi segala kebutuhannya oleh pasutri tersebut. Namun, ia mulai merasa aneh terhadap keluarga tersebut setelah mendapat sejumlah hal ganjil yang terdapat di keluarga Santoso.

2. Alih-alih dunia gaib, filmnya justru mengangkat "sisi gelap" masyarakat

Beberapa orang mengeluarkan busa dari mulut ( Dok. IDN Pictures / Inang )

Bisa dibilang film Inang berani mendobrak pakem film horor yang selama ini kita tahu.

Memang sih ada sejumlah penampakan horor yang tersaji di beberapa adegan sepanjang filmnya. Akan tetapi, ada hal yang menurut penulis "jauh lebih horor" ketimbang kemunculan sosok-sosok gaib tersebut.

Yup, itu adalah kondisi masyarakat tempat Wulan tinggal.

Di tempat Wulan ngekos, kita bisa menjumpai sejumlah problematika yang sering terjadi dalam masyarakat, seperti drama kurir dengan pelanggan, omelan debt collector, dan yang paling parah ya pergaulan bebas yang diumbar.

Hal-hal tersebut justru lebih terasa kelam mengingat situasi semacam itu sering dijumpai dalam keseharian kita.

3. Stereotipe "kebodohan tokoh film horor" nyaris tak ada di film ini

Seorang lelaki mendorong kursi rode dengan kencang ( Dok. IDN Pictures / Inang )

Biasanya film horor selalu menggunakan kekuatan kecerobohan para tokoh sebagai bumbu keseruan ceritanya. Akan tetapi hal itu berbeda pada film satu ini.

Film Inang patut mendapat apresiasi lebih untuk penulisan skrip ceritanya di mana tak ada satu tokohpun yang diperlihatkan melakukan tindakan bodoh atau kecerobohan yang berdampak pada kesialan yang dialami.

Setiap tokoh diperlihatkan selalu membuat pilihan yang logis ketika menghadapi situasi tertentu.

Salah satu contohnya adalah di adegan trailer di mana Bergas yang dengan cepat mengambil keputusan membawa Wulan kabur dengan mendorong kursi roda karena kondisi Wulan memang tak memungkinkan untuk berlari.

Memang sih terkadang beberapa keputusan yang diambil berujung kegagalan. Namun semua itu masih masuk logika cerita dan tak terkesan dipaksakan.

Baca Juga: 6 Kesalahan yang Dilakukan Para Tokoh di Jailangkung 3

4. Building plot cerita yang mantap

Wulan, ibu hamil yang menjadi incaran keluarga Santoso ( Dok. IDN Pictures / Inang )

Untuk masalah penceritaan, Fajar Nugros sebagai sutradara dan Deo Mahameru selaku penulis berhasil meramu cerita horor Rabu Wekasan menjadi kisah yang menarik.

Pemaparan mulai dari problem sang tokoh utama sampai klimaks di mana semua misteri terungkap tersaji dengan rapi dan mengalir secara alami.

Tidak hanya sang tokoh utama, sejumlah tokoh lain juga mendapat sorotan yang setara dan masih nyambung dengan sang tokoh utama.

Dari situlah, kita bisa memahami hubungan antar karakter yang membangun cerita Inang yang sesungguhnya.

Poin inilah yang patut menjadi perhatian karena memang pada dasarnya karakter yang menggerakkan alur cerita, bukan bergerak berdasarkan pakem cerita yang sudah ada.

5. Kesimpulan

Wulan menjalani ritual ( Dok. IDN Pictures / Inang )

Alih-alih menonjolkan penampakan hantu-hantu seperti film horor pada umumnya, Inang justru menekankan betapa seramnya manusia jika menyangkut soal keyakinan dan hawa nafsu.

Konsep isu ritual Rabu Wekasan dan sisi gelap masyarakat yang didukung penceritaan yang apik dan penokohan yang menarik membuat film Inang sangat layak untuk kamu tonton.

Itulah ulasan tentang film Inang, sebuah kritik sosial dalam kisah perjuangan ibu meloloskan diri dari ritual sesat.

Bagaimana pendapat kalian? Jangan lupa tulis di kolom komentar!

Diterbitkan pertama 14 Oktober 2022, diterbitkan kembali 29 September 2024.

Baca Juga: 11 Pemain Film Inang, Naysilla Mirdad Perankan Film Horor Perdananya!