Review Jailangkung 3, Sajian Gabungan Horor & Kriminal
Pengaruh karya populer sang sutradara terasa di sini
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah sukses dengan Ivanna yang rilis pada Juli lalu, Kimo kembali dipercaya untuk mengerjakan sekuel ketiga dari Jailangkung. Film horor ini sendiri sudah tayang 22 September lalu.
Apakah film ini layak buat kalian tonton? Simak pembahasannya!
Baca Juga: Sinopsis Jailangkung: Sandekala, Liburan Berujung Petaka
1. Bercerita tentang misteri hilangnya anak di objek wisata
Berbeda dengan dua sekuel sebelumnya, Jailangkung: Sandekala mengambil cerita yang berbeda, di mana kisahnya berfokus pada tragedi yang dialami sebuah keluarga setelah salah satu anak mereka yang bernama Kinan menghilang di danau.
Pihak kepolisian pun sudah mengerahkan segala upaya untuk menemukan bocah tersebut. Akan tetapi, Kinan masih belum ditemukan.
Di sisi lain, Niki memulai pencariannya sendiri dengan dibantu Faisal. Teror dari sosok gaib pun dimulai ketika mereka menemukan sebuah boneka yang tergeletak di tempat menghilangnya Kinan.
2. Awalan yang begitu lambat, namun tegang di akhir
Salah satu keunggulan dari Kimo Stamboel adalah permainan tensi ketegangan dalam cerita.
Awalnya, jalan cerita akan berjalan cukup lambat di mana fokusnya akan menyoroti keluarga Adrian terlebih dahulu dengan segala problematikanya.
Kemudian masalah akan terus berkembang hingga melibat banyak pihak seperti kepolisian sampai warga setempat.
Nah, Kimo langsung menaikkan tensi ceritanya begitu mendekati akhir sehingga penonton yang awalnya mungkin ngantuk seketika merasakan ketegangan apalagi saat momen-momen para protagonis mengalami situasi kritis.
3. Properti film benar-benar menunjukkan nilai guna
Sama seperti Ivanna, film Jailangkung 3 juga berhasil memanfaatkan properti yang ada untuk menyelesaikan konflik berkat arahan sang sutradara.
Intinya, properti yang dipakai sang protagonis awalnya akan membuat kita berpikir kalau mengambil benda tersebut adalah kesalahan.
Dugaan itu awalnya benar karena memang para tokoh akan mengalami situasi sulit gara-gara benda tersebut.
Akan tetapi, pada akhirnya kita juga diberi kejutan di mana properti tersebut adalah kunci untuk menyelesaikan sebagian problem para tokohnya.
Itu baru satu benda. Ada lagi satu properti yang bahkan sudah muncul sejak awal namun berguna sebagai penutup konflik cerita antara protagonis dan antagonis.
4. Banyak kejutan di akhir cerita
Masih sehubungan dengan permainan tensi ketegangan, film ini juga menyimpan banyak kejutan di akhir.
Nah, semua kejutan itu tak serta merta langsung dimunculkan melainkan sudah diberitahu melalui banyak petunjuk yang tersebar mulai dari bentuk properti, cerita sorot balik dan perilaku setiap tokohnya.
Oleh karena itu, para penonton diharapkan terus menyimak karena akan ada beberapa detil yang tak boleh dilewatkan.
5. Kesimpulan
Secara garis besar, film Jailangkung 3 dikembangkan secara lambat namun berhasil memberi kejutan yang memuaskan di akhir cerita.
Sayangnya, banyak tema yang diangkat membuat pembagian fokus cerita menjadi kurang stabil. Oleh karena itu, penonton harus memperhatikan detail waktu yang terjadi antar satu momen dengan momen lainnya sehingga bisa memahami keseluruhan cerita yang ada.
Buat kamu yang suka karya-karya The Mo Brothers, film ini seolah menjadi callback bagi salah satu karya mereka di mana banyak setting dan eksekusi akhir konflik yang terasa familiar.
Jika kamu tertarik menonton, film ini sudah tersedia pada sejumlah bioskop Indonesia mulai 22 September 2022.
Itulah ulasan tentang film Jailangkung 3.
Bagaimana pendapat kalian? Jangan lupa tulis di kolom komentar!