3 Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Dunia Latar Pengepungan di Bukit Duri
- Latar waktunya 2027 bukan 2025
- Bukit Duri di sini bukan Bukit Duri nyata
- Horornya sekolah yang jadi latar utama
Film Pengepungan di Bukit Duri merupakan hasil produksi bersama antara studio Hollywood Amazon MGM Studios dan Come and See Pictures, yang akan tayang di jaringan bioskop Indonesia pada 17 April 2025.
Menariknya, film ini tidak berlatar di Jakarta masa kini. Dunia latar Pengepungan di Bukit Duri memiliki sejumlah keunikan yang patut kamu ketahui.
Berikut lima fakta menarik tentang dunia latar Pengepungan di Bukit Duri yang perlu kamu tahu!
1. Latar waktunya 2027 bukan 2025
Hal pertama yang perlu kamu tahu, Pengepungan di Bukit Duri sebenarnya berlatar di tahun 2027, bukan 2025.
Kalau melihat dari trailer, kondisi wilayah Jakarta yang akan disorot di film digambarkan kacau, kotor, dan bahkan kumuh.
Selain sekolah, set utama lain di Pengepungan di Bukit Duri memang menampilkan latar pecinan underground yang berantakan. Banyak sampah berserakan, coretan di berbagai tempat umum, hingga dunia luar yang lebih berantakan.
“Lebih rusuh, lebih banyak orang yang berani mengekspresikan diri tapi tidak dengan cara yang benar. Jadi banyak terjadi perusakan di mana-mana,” kata desainer produksi film Pengepungan di Bukit Duri Dennis Sutanto.
2. Bukit Duri di sini bukan Bukit Duri nyata
Ketika mendengar judul Pengepungan di Bukit Duri, mungkin yang langsung terlintas di pikiranmu adalah kelurahan Bukit Duri di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Namun, Joko Anwar sudah menegaskan bahwa Bukit Duri dalam film ini sepenuhnya fiktif!
Dalam konferensi pers pada Januari 2025, Joko Anwar menjelaskan bahwa Bukit Duri yang digambarkan di film ini adalah wilayah imajiner yang terletak di Jakarta Timur, bukan Jakarta Selatan.
3. Horornya sekolah yang jadi latar utama
Menurut Joko Anwar, sekolah yang menjadi latar utama dalam Pengepungan di Bukit Duri sebenarnya memiliki sejarah kelam. Dalam cerita, gedung sekolah tersebut dulunya adalah penjara yang kemudian direnovasi dan dialihfungsikan menjadi sekolah.
Sejarah unik itu membuat tim artistik mendesain dua kali: pertama sebagai bekas penjara, kedua sebagai sekolah.
Desainer produksi membangun sekitar 22 titik set sekolah mulai dari ruang kelas, ruang kepala sekeolah, lorong, hingga ruang security.
Set sekolah SMA Bukit Duri, yang menjadi salah satu latar di film Pengepungan di Bukit Duri, dibangun di atas bangunan bersejarah, Laswi Heritage di Bandung.
“Total hari set-nya sendiri sekitar 2 minggu lebih, dengan 60–70 set builder. Jadi masing-masing ruangan kami coba bangun ceritanya,” kata desainer produksi film Pengepungan di Bukit Duri Dennis Sutanto.
Nah itu tiga yang perlu kamu ketahui soal dunia latar Pengepungan di Bukit Duri. Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!
