Modal untuk film superhero biasanya berada di kisaran ratusan juta Dolar. Kita misalkan, Ant-Man and the Wasp, film yang sebenarnya skala ceritanya kecil. Nilai modalnya? 162 juta Dolar.
Lalu ada The Dark Knight, film di mana penjahat dan jagoannya sama-sama tidak punya kekuatan super. Modalnya? 180 juta Dolar.
Modal Joker berada di kisaran 50 hingga 70 juta Dolar, lebih rendah dari rata-rata film superhero biasanya. Tidak punya budget besar, film Joker memang tak bisa menghasilkan banyak adegan aksi, ledakan heboh, atau efek kekuatan super.
Tapi apakah hal ini menghalangi kesuksesan Joker? Tidak. Filmnya masih sukses.
Saya rasa, ada beberapa hero yang film layar lebarnya tidak perlu dana besar. Misalnya Green Arrow, John Constantine (selama Constantine fokus di dunia, bukan menjelajah neraka), Luke Cage, Daredevil, dan lain-lain.
Asal pendekatannya tepat, hero-hero ini bisa mendulang untung juga dengan dana minimalis. Yang jadi masalah? Ada tendensi studio Hollywood menghendaki semua film superhero itu epik.
Suicide Squad bisa disajikan sebagai film aksi perang sederhana dengan efek minim. Tapi skuad ini justru dihadapkan pada musuh Enchantress di film pertamanya. Padahal Enchantress biasanya urusan Justice League atau Justice League Dark!
Saya harap Joker memberi bukti kalau film dengan skala kecil pun bisa mendulang uang jika dikerjakan dengan benar. Hero dan villain yang tidak perlu cerita bombastis ya sajikan saja apa adanya seperti petualangan normal mereka di komik.