Koby (dok. Toei Animation/One Piece)
Dan akhirnya… bagaimana dengan Koby?
Sejak awal, Koby adalah cerminan idealisme murni di dunia yang korup. Ia bukan prajurit yang lahir dari sistem, melainkan seseorang yang memilih menjadi Marinir
karena ingin melindungi orang-orang lemah dari kejahatan di lautan.
Visinya tentang Angkatan Laut seharusnya akan adil, manusiawi, dan tidak tunduk pada tirani. Karena itulah nilai yang sudah kokoh sejak pertama kali ia muncul, ketika ia masih lemah.
Dalam konteks “Final Saga,” Koby adalah representasi generasi baru: harapan yang tumbuh dari reruntuhan sistem lama.
Bayangkan sebuah dunia di mana Luffy akhirnya menjadi Raja Bajak Laut, dan Koby berdiri di sisi seberangnya sebagai Fleet Admiral yang menegakkan keadilan sejati.
Keduanya bukan musuh, tapi simbol keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab. Dua mimpi besar yang akhirnya sama-sama tercapai, dari arah yang berbeda.
Namun, seperti dalam kisah Naruto, proses menuju puncak tak terjadi seketika. Koby masih muda, dan dunia setelah kejatuhan Tenryuubito akan butuh figur transisi, seorang senior yang membawa kestabilan di masa awal perubahan.
Jika di Naruto ada Kakashi, mungkin di One Piece juga Fleet Admiralnya akan sosok senior seperti Fujitora dulu. Setelah waktu berjalan, dan ketika Koby sudah lebih matang, ia akan menjadi Fleet Admiral yang berikutnya.
Nah itu analisis soal siapa tokoh One Piece yang berpotensi jadi Fleet Admiral setelah ending.
Kalau kamu sukanya siapa?
Sampaikan di kolom komentar!