Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
Shanks Gaban dan Harald. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)
Shanks Gaban dan Harald. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Intinya sih...

  • Ini pertama kalinya kita melihat Shanks bertarung sebelum ia kehilangan lengan

  • Memberi makna ekstra pada ucapan Dracule Mihawk di bab 96

  • Pengorbanan Shanks menolong Luffy pun jadi semakin terasa mengharukan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di One Piece 1169, Raja Harald telah sepenuhnya dikuasai Imu. Level kendali Imu terhadap Harald beda dibanding Rocks. Sudah terikat Perjanjian Laut Dalam, Harald terasa masih jadi dirinya tapi sepenuhnya jadi jahat, membantai para prajurit kerajaan Elbaph.

Lalu datang Scopper Gaban dan Shanks. Yang menarik Shanks menebas Harald dengan tebasan dua tangan!

Apa yang menarik dari momen kecil ini?

Mari kita bahas!

1. Ini pertama kalinya kita melihat Shanks bertarung sebelum ia kehilangan lengan

Shanks Gaban dan Harald. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Bab 1169 ini kejadian 14 tahun lalu, momen dimana Shanks datang ke Elbaph untuk memberi peringatan ke Raja Harald tapi dia terlambat, karena Harald sudah terlebih dahulu menerima Perjanjian Laut Dalam. Imu jadi bisa mengendalikannya dari manapun di dunia.

Lucunya? Kita memang sudah melihat Shanks semasa dia masih jadi apprentice bocah di Bajak Laut Roger, juga masa-masa 12 tahun lalu ketika dia ketemu Luffy di Foosha. Tapi versi Shanks dengan dua tangan ini tak diperlihatkan bertarung!

Bahkan di bab 1 pun yang banyak beraksi malah Lucky Roux dan Benn Beckman.

Karena itu, bab 1169 menjadi momen yang sangat langka: pertama kalinya kita melihat Shanks benar-benar mengayunkan pedangnya dengan dua tangan, sebelum tragedi di Foosha mengubah gaya bertarungnya selamanya.

Ini bukan sekadar detail visual. Ini adalah cuplikan singkat dari “Shanks versi penuh”

2. Memberi makna ekstra pada ucapan Dracule Mihawk di bab 96

Mihawk (dok. Toei Animation/One Piece)

Dalam debat panjang antara fans Mihawk dan Shanks, satu kalimat Mihawk di bab 96 hampir selalu jadi amunisi utama: “Aku tidak mau melawanmu yang hanya punya satu tangan.”

Selama ini, ucapan itu sering ditafsirkan secara sederhana: Mihawk tidak tertarik melawan Shanks yang satu tangannya telah lama dimangsa monster laut. Tapi setelah melihat bab 1169, kalimat itu terasa punya lapisan makna tambahan.

Memang benar, beberapa teknik pedang level tertinggi Roger, yang jadi inspirasi Shanks, bisa digunakan dengan satu tangan. Contoh paling jelas adalah Divine Departure, jurus Roger yang juga bisa digunakan Shanks.

Namun jika kita menengok lebih jauh, khususnya ke pertarungan Roger dan Garp melawan Rocks di bab 1165, ada detail menarik:

Roger tidak selalu bertarung satu tangan. Dalam beberapa tekniknya, termasuk jurus pamungkas Hi no Kagutsuchi no Eisu, Roger terlihat menggenggam pedangnya dengan dua tangan. Dan jurus inilah yang mampu menembus pertahanan Haoshoku Haki Rocks yang telah diubah menjadi iblis oleh Imu.

Dari sini muncul indikasi penting: Shanks masih sangat kuat, dia mungkin masih bisa menggunakan teknik-teknik warisan Roger, tapi ada kemungkinan bahwa beberapa tebasan terkuatnya dulu memang dirancang untuk genggaman dua tangan.... dan kini ia tak lagi bisa menggunakannya dengan sempurna.

Artinya, kehilangan satu lengan mungkin tidak membuat Shanks “lemah”… tetapi membuatnya tidak lagi bertarung dalam kondisi paling optimal menurut standar lamanya.

Dengan sudut pandang ini, ucapan Mihawk di bab 96 tidak lagi terdengar sekadar ejekan atau kode etik duel. Itu terdengar seperti pengakuan jujur: Mihawk ingin melawan Shanks yang benar-benar bisa mengerahkan maksimal jurus-jurusnya.

Dan itu membuat momen kecil Shanks menebas dengan dua tangan di One Piece terasa jauh lebih penting meski hanya sekilas.

3. Pengorbanan Shanks menolong Luffy pun jadi semakin terasa mengharukan

Luffy dan Shanks (dok. Toei Animation/One Piece)

Menariknya, di bab 1169 ini tidak ada dialog khusus yang menyoroti cara Shanks bertarung. Tapi justru dari satu panel sunyi itu, kita mendapat petunjuk besar:
jurus-jurus Shanks tampaknya memang lebih optimal ketika digunakan dengan dua tangan.

Dan di titik ini, pengorbanan Shanks di Desa Foosha jadi terasa jauh lebih berat.

Ia rela kehilangan satu tangan demi menolong Luffy, meski itu berarti: kehilangan gaya bertarung lamanya, harus mengadaptasi seluruh teknik pedangnya, dan menerima nerf permanen pada potensi maksimalnya.

Shanks tidak pernah menyesali itu. Tapi sebagai pembaca, kita sekarang tahu: harga yang ia bayar jauh lebih besar dari yang kita kira selama ini.

Namun… ada lapisan lain yang membuat momen ini makin menarik.

Di bab 1152, terlihat jelas bahwa Shanks masih memiliki tato Perjanjian Laut Dangkal di lengannya saat ia mandi di rumah Scopper Gaban di Elbaph. Lalu di bab 1169, Shanks sendiri mengakui bahwa ia tidak bisa melawan Imu jika berada dalam jangkauan kekuatan monster itu.

Dan fakta pentingnya: Tangan Shanks yang dimangsa monster laut di Foosha adalah tangan yang memiliki tato Perjanjian Laut Dangkal.

Ini memunculkan pertanyaan besar:

Apakah pengorbanan Shanks bukan hanya demi Luffy, tapi juga cara ekstrem untuk memutus ikatan dengan Imu? Atau justru perjanjiannya masih mengikat, meski simbol fisiknya telah hilang?

Jika benar Shanks sengaja “mengorbankan” tangan itu untuk melepaskan diri sepenuhnya, maka tindakan di Foosha bukan sekadar heroik. itu adalah langkah strategis paling nekat dalam hidupnya.

Menurutmu gimana? Apakah Shanks sudah benar-benar bebas… atau justru masih terikat Imu meski tatonya sendiri sudah dimangsa Lord of the Coast?

Sampaikan komentarmu di grup Warga Duniaku!

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku

Tele: https://t.me/WargaDuniaku

Editorial Team