Bukan hanya hiburan seru, sebenarnya One Piece Stampede juga punya pesan moral buat penontonnya lho. Saya menemukan tiga pesan moral One Piece Stampede, inilah mereka.
Cuma tentunya, hati-hati. Pesan moral One Piece Stampede di bawah ini mengandung spoiler untuk yang belum nonton.
Douglas Bullet sepenuh hati ingin menjadi kekuatan tunggal yang menaklukkan dunia. Bila ia menang di Stampede, ia sudah berencana mengincar Yonko segala.
Tapi seperti yang dikatakan Luffy, kamu tidak bisa hidup di lautan seorang diri. Sekuat-kuatnya seseorang, mereka tidak bisa berjuang seorang diri saja.
Kalau saja Bullet masih didukung oleh rekan, ia mungkin bisa menang di Stampede mengingat dirinya begitu kuat. Tapi ia hanya bertarung sendiri, dengan Buena Festa hanya jadi semacam penonton.
Monkey D. Luffy memperoleh Eternal Pose menuju Raftel di Stampede. Mengingat sifat Luffy, sudah tentu dia menghancurkannya.
Ingat, kalau saja Topi Jerami mau, Rayleigh bisa saja menjelaskan info soal One Piece dan Raftel sejak di Sabaody. Namun Luffy tidak menginginkannya.
Mungkin kamu merasa kalau keputusan Luffy itu bodoh. Namun bagi dia, yang terpenting bukan tujuannya, melainkan perjalanan dan petualangan untuk mencapai titik itu. Apapun tujuanmu, coba juga untuk menikmati petualanganmu seperti Luffy.
Awalnya, Usopp tampak mengucapkan kata-kata ini hanya sebagai alasan supaya dia tidak maju ke garis depan. Namun kata-kata ini mengena begitu diperlihatkan Usopp mempertaruhkan nyawa hanya demi menjadi support.
Buat yang memegang peran sniper di game multiplayer battle royale atau team battle, pesan moral One Piece Stampede ini perlu dipahami. Fokus utama sniper adalah support, jangan malah mencoba jadi sorotan utama.
Itulah tiga pesan moral One Piece Stampede yang saya tangkap. Gimana menurut kamu?