Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
Penampakan wujud monster Gorosei versi anime - One Piece
Penampakan wujud monster Gorosei versi anime (Dok. Toei/One Piece)

Intinya sih...

  • Mode monster Gorosei dalam anime dan manga One Piece dibandingkan

  • Perbedaan visual dan kesan horor antara versi manga dan anime untuk masing-masing karakter Gorosei

  • Pendapat penulis mengenai perbandingan wujud monster Gorosei versi anime dan manga

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

One Piece episode 1144 sempat ramai dibicarakan para penggemar karena episode tersebut merupakan saat di mana para Gorosei debut dengan wujud monster mereka masing-masing secara penuh setelah sempat menunjukkan secara siluet pada insiden terbunuhnya Cobra.

Bagaimana perbandingan wujud monster Gorosei versi anime dan manga? Ini pembahasannya!

1. Jaygarcia Saturn (Gyuki)

Saturn mode Gyuki (Dok. Toei & Shueisha/One Piece)

Untuk versi manga, kesan horor yang ditampilkan mode Gyuki milik Saturn memang patut diacungi jempol.

Dengan penggambaran bentuk asap dan api yang mengintimidasi dan juga sorot mata Saturn yang lebih dipertegas dari sebelumnya benar-benar membuat merinding setiap orang yang meihatnya.

Sedangkan dalam versi anime, perwarnaan ungu pada bagian kaki Saturn sendiri menambahkan kesan baru di mana ia bukan cuma menakutkan tapi juga benar-benar beracun layaknya seekor laba-laba karena Saturn memang diceritakan mampu mengeluarkan serangan beracun dari kakinya. Sayangnya, sorot matanya yang horor seperti versi manganya malah tak begitu terlihat karena arsiran bayangan gelapnya malah menutupi bagian mata Saturn.

2. Shepherd Ju Peter (Sandworm)

Shepherd mode Sandworm (Dok. Toei & Shueisha/One Piece)

Untuk versi manga, tampaknya tak banyak yang bisa diprotes dari penggambaran Oda soal wujud Sandworm milik Shepherd.

Meski tak memiliki banyak fitur menakutkan seperti yang dimiliki kebanyakan Gorosei lain, wujud Sandstorm ini bisa menonjolkan kesan menakutkannya terutama saat ia sedang menelan segala sesuatu. Perwarnaan hitam-putih versi manga ini juga tetap menonjolkan hawa menakutkan dari Gorosei satu ini.

Namun untuk versi anime, pewarnaan mode Sandstorm ini terkesan bisa membuat orang salah paham akan bentuk lain terutama saat Shepherd sedang menutup mulut. Warna merah di bagian kepala dan guratan huruf X ini seperti membuat kita ingat pada obyek lain yang memang tak ada hubungannya sama sekali dengan cerita.

Bisa dibilang, efek pareidolia dari versi anime mode Sandstorm milik Shepherd ini begitu kuat.

3. Ethanbaron V. Nusjuro (Bakotsu)

Nusjuro mode Bakotsu (Dok. Toei & Shueisha/One Piece)

Dalam versi manga, kita mungkin berekspetasi kalau wujud Bakotsu milik Nusjuro ini adalah yang paling minim perwarnaannya mengingat dia sendiri digambarkan dengan wujud kuda tengkorak.

Jadi jika seandainya Oda memang tak sengaja mewarnai wujud Bakotsu dan membiarkannya tetap berwarna seputih tulang-belulang, rasanya orang-orang tentu tak akan begitu keberatan jika memang versi berwarna dalam manganya bakal seperti itu.

Namun dalam versi anime, perwarnaan tampaknya masih tetap diperhatikan. Untuk bagian bulu surai dan sisa-sisa kulit yang menempel di tubuh Nusjuro mode Bakotsu, warna merah muda dan merah jadi pilihannya. Jadi setidaknya, wujud monster milik Gorosei pendekar pedang itu masih tetap terasa stand out.

4. Topman Warcury (Fengxi)

Warcury mode Fengxi (Dok. Toei & Shueisha/One Piece)

Hal yang paling tak terduga dari perbedaan versi manga dan anime untuk wujud Fengxi milik Topman ini adalah bagian taringnya.

Dalam versi manga, wujud monster babi ini diperlihatkan dengan garis hitam tebal dan detail shading yang tajam, menonjolkan nuansa horor dan kekacauan. Kesan seram dan brutalnya begitu terasa dari ekspresi mulut raksasanya yang menganga dengan gigi taring yang tajam.

Sedangkan dalam versi anime, ekspetasi penulis mengenai soal pewarnaan taring rupanya meleset. Bagian taring Topman sendiri masih diwarnai dengan bercak merah muda. Berbeda dengan versi manga yang tampaknya kita akan mengira kalau versi berwarnanya ya putih polos dengan bercak yang sengaja tak diwarnai.

5. Marcus Mars (Itsumade)

Morcus mode Itsumade (Dok. Toei & Shueisha/One Piece)

Dalam versi manga, mode Itsumade milik Marcus ini benar-benar terasa begitu ekstrim nuansa horornya dengna wujud yang terlihat lebih kurus dengan sayap yang lebar. Visual gelap yang ditonjolkan dengan gambaran asap dan guratan tinta yang terkesan kasar benar-benar menggambarkan interpretasi kengerian yokai versi klasik.

Namun untuk versi anime, kesan mengerikan nan klasik khas yokai ini begitu berkurang karena pewarnaannya yang terkesan lebih ramai. Jadi kesan yang muncul justru seperti megah dan mistis. Belum lagi bentuk paruh Marcus ini terkesan lebih lebar, berbeda dengan versi manga yang benar-benar kurus memanjang.

Buat para penonton, rasanya seperti lebih menyaksikan monster kaiju besar daripada sosok siluman yokai yang menakutkan.

Itulah pembahasan perbandingan versi manga dan anime dari penampakan wujud monster para Gorosei di One Piece.

Bagaimana pendapat kalian?

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku

Editorial Team