Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
Loki (dok. Toei Animation/One Piece)
Loki (dok. Toei Animation/One Piece)

Intinya sih...

  • Rencana menguasai Elbaf tertunda 14 tahun karena kematian Harald, membuat Imu ingin mempercepat proses dengan menawari Loki langsung menjadi God's Knight.

  • Loki jadi God's Knight berarti kendali penuh akan jatuh ke tangan Imu secara instan, mempercepat rencana menguasai Elbaf.

  • Loki mungkin sudah dianggap tahu terlalu banyak dan cukup kuat, serta penolakannya memicu rencana cadangan Pemerintah Dunia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam sistem kekuasaan Imu, menjadi God’s Knight tidak bisa ditempuh secara instan. Biasanya ada jenjangnya: calon yang dianggap potensial akan menjadi Pedang Dewa terlebih dahulu, lalu setelah membuktikan kemampuan dan loyalitas, barulah mereka bisa naik pangkat menjadi kesatria.

Namun setelah kisah Harald diceritakan, satu pertanyaan besar langsung muncul di kalangan fans One Piece:

“Loki kok beda?”

Sebelum flashback Harald, di bab 1136, Loki langsung ditawari posisi God’s Knight oleh Gunko dan Shamrock, tanpa tahap Pedang Dewa sama sekali. Ketika ia menolak, mereka bahkan memaksa, sampai Loki dihajar habis-habisan.

Jadi, pertanyaannya adalah: kenapa Loki diperlakukan secara berbeda? Kenapa ia langsung ditarget jadi God’s Knight, bukan Pedang Dewa seperti yang lain?

Mari kita analisis kemungkinan-kemungkinannya.

1. Pertimbangkan bahwa rencana menguasai Elbaf sudah tertunda 14 tahun

Raja Harald Pedang Dewa. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Hararld dijanjikan: kalau dia jadi Kesatria Dewa maka Elbaf akan bisa diterima oleh Pemerintah Dunia.

Namun nyatanya begitu ia beneran jadi Kesatria Dewa, Imu mengendalikannya untuk menciptakan armada raksasa yang bertempur untuk melayani Pemerintah Dunia. Padahal Harald ingin membawa Elbaf ke perdamaian.

Rencana ini pada akhirnya gagal karena kematian Harald. Elbaf sendiri selama 14 tahun sempat tak punya raja karena Harald mati, Loki dianggap pembunuhnya, dan Hajrudin tidak diterima karena ibunya bukan kelahiran Elbaf.

Dengan situasi dunia memanas, Imu mungkin tidak ingin menunggu lebih lama untuk memiliki armada raksasa di bawahnya.

2. Loki jadi God's Knight berarti ia bisa langsung dikendalikan

Loki One Piece marah. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Dengan melewati tahap Pedang Dewa, tawaran agar Loki langsung menjadi God’s Knight punya implikasi besar: begitu ia menerima, kendali penuh atas dirinya akan jatuh ke tangan Imu secara instan.

Jika Loki dibawa ke Mary Geoise untuk menjalani kontrak, ia akan langsung:

  • kehilangan kehendak bebasnya,

  • menjadi wadah kekuatan Imu,

  • dan berubah menjadi “prajurit abadi” yang tunduk sepenuhnya ke Imu.

Ini jauh lebih menguntungkan bagi Imu dibanding memprosesnya dari posisi Pedang Dewa seperti prosedur. Loki memiliki kekuatan alami yang besar sebagai keturunan Ancient Giant, dan jika kemampuan itu dipadukan dengan regenerasi serta keabadian ala God’s Knight, ia akan menjadi senjata hidup yang sepenuhnya dimiliki Pemerintah Dunia.

Setelah dikendalikan, Loki bisa dipulangkan ke Elbaf bukan sebagai raja, tetapi sebagai boneka Imu. Dalam posisi itu, ia dapat:

  • menekan Elbaf agar tunduk,

  • memobilisasi para raksasa,

  • dan membangun armada tempur raksasa untuk Gorosei yang selama 14 tahun tertunda.

Singkatnya: melewati tahap Pedang Dewa membuat proses kontrol lebih cepat dan rencana menguasai Elbaf bisa dipercepat.

3. Loki sendiri mungkin sudah dinilai tahu terlalu banyak plus cukup kuat

Loki One Piece

Loki dan Jarul adalah dua sosok yang selamat dari pembantaian di Kastel Aurust 14 tahun lalu, dan Loki dianggap sebagai pembunuh Harald.

Jika Loki memang yang membunuh ayahnya, raja raksasa yang bahkan mampu beradu kekuatan dengan Rocks D. Xebec, dan ia mendapat gambaran soal eksistensi Imu dan konspirasi God's Knight, maka dia sebenarnya bisa saja sudah dianggap cukup kuat, dan sudah tahu terlalu banyak.

Jadi ia secara teknis memang sudah layak dapat pertimbangan langsung dinaikkan ke God's Knight.

4. Perhatikan bahwa rencana God's Knight di Elbaf baru mulai setelah Loki menolak

Shamrock One Piece Volume 113

Ada detail penting yang sering luput diperhatikan: God’s Knight baru menjalankan operasi besar mereka di Elbaf setelah Loki menolak tawaran menjadi Kesatria Dewa.

Begitu Loki menolak, Shamrock dan Gunko langsung memanggil God’s Knight tambahan dan beralih ke rencana cadangan:

  • culik anak-anak raksasa,

  • bawa ke Mary Geoise,

  • lalu menggunakannya sebagai alat pemerasan untuk memaksa para raksasa tunduk dan menjadi pasukan perang Pemerintah Dunia.

Pergeseran strategi ini menunjukkan sesuatu yang sangat jelas: Rencana awal Pemerintah Dunia bukan menyerang Elbaf, melainkan mengendalikan Loki.

Bila Loki menerima tawaran menjadi God’s Knight:

  • Ia akan dibawa ke Mary Geoise,

  • dikontrak langsung oleh Imu,

  • kehilangan kehendak bebas,

  • dan dapat dikirim kembali ke Elbaf sebagai “raja boneka” yang memaksa bangsa raksasa tunduk.

Dengan kata lain, mengendalikan Loki adalah cara tercepat, termurah, dan paling efisien untuk menaklukkan Elbaf.

Namun ketika Loki menolak tawaran itu, seluruh rencana harus dirombak. Mereka kehilangan jalan pintas.

Hasilnya? Mereka terpaksa menjalankan operasi besar-besaran: menculik anak-anak, memaksa kehendak rakyat Elbaf, dan membawa konflik langsung ke negeri para raksasa, sebuah langkah putus asa yang memberi kesan bahwa rencana awal God's Knight gagal karena Loki.

5. Kesimpulan?

para God's Knights yang muncul di Elbaf (dok. Toei Animation/One Piece)

Jika kita rangkai semua poin di atas, ditambah keluhan Sommers tentang kegagalan Harald 14 tahun lalu, maka gambaran besarnya menjadi sangat jelas:

Loki ditawari langsung posisi God’s Knight karena ia dimaksudkan menjadi jalan pintas tercepat bagi Imu untuk menguasai Elbaf. Tanpa tahap Pedang Dewa, tanpa proses pengujian, langsung kontrak, langsung kendali penuh.

Logikanya sederhana:

  • rencana menjadikan Harald sebagai alat kendali Elbaf gagal,

  • rencana itu tertunda 14 tahun,

  • dunia saat ini mendidih, dan Pemerintah Dunia tidak bisa lagi menunggu lama.

Loki adalah kandidat ideal bukan hanya karena ia kuat, tetapi juga karena:

  1. Ia mungkin sudah tahu terlalu banyak, terutama tentang kejadian yang melibatkan kematian Harald.

  2. Ia terbukti mampu melawan figur selevel ayahnya, ia tidak perlu diuji lagi.

  3. Penolakan Loki langsung memicu rencana cadangan: penculikan anak-anak Elbaf oleh Shamrock dan Gunko.
    Ini menguatkan bahwa rencana awal memang mengandalkan Loki sebagai “pemicu kekuasaan” di Elbaf.

Semua ini mengarah pada satu kesimpulan besar:

Loki bukan ditawari kehormatan, ia ditarget karena ia adalah kunci tercepat untuk menaklukkan Elbaf.

Namun, seperti biasa dalam One Piece, interpretasi ini masih menunggu konfirmasi resmi. Oda sering menyiapkan twist yang membuat gambaran politik dunia menjadi lebih rumit daripada dugaan awal.

Menurutmu bagaimana?

Editorial Team