Franky adalah anak Queen yang memiliki kemiripan dengan ayahnya
Mereka sama-sama cerdas secara teknologi, suka menari, dan menjadi cyborg
Baik Franky maupun Queen cerdas dalam hal teknologi, namun memiliki sisi eksentrik dan kebiasaan ngawur di luar urusan mekanik
Ini sudah terasa sejak Vivre Card Databook Queen menjelaskan timeline hidupnya, dan ternyata ada bagian yang terasa banget mengaitkan dia sebagai ayah Franky. Dan itu berarti Queen adalah sosok yang sudah kita dengar digambarkan sejak lama sebagai bajak laut yang meninggalkan putranya sendiri.
Lalu jawaban lucu Oda di volume 113 seperti menegaskan kalau ya, Franky anak Queen.
Uniknya... bukankah memang ada kemiripan antara mereka berdua? Mari kita bedah bersama!
Bahkan sebelum bertemu Luffy, Franky sudah menunjukkan kecerdasan luar biasa.
Dengan hanya bahan seadanya, ia mampu mengubah tubuhnya sendiri menjadi cyborg, sesuatu yang bahkan ilmuwan top sekalipun akan anggap mustahil tanpa peralatan canggih.
Setelah mempelajari cetak biru teknologi Vegapunk di Pulau Karakuri, kemampuan Franky berkembang pesat. Ia menciptakan Franky Shogun, robot raksasa yang tak hanya kuat, tapi juga efisien dan fleksibel di medan tempur.
Di sisi lain, Queen juga dikenal sebagai otak brilian, mungkin yang paling cerdas dari segi teknologi di Bajak Laut Beast (meski tingkahnya kadang memancing tawa).
Ia menciptakan virus mematikan seperti Ice Oni, memodifikasi tubuhnya menjadi cyborg raksasa dengan berbagai senjata tersembunyi, dan bahkan sukses meniru kekuatan anak-anak Vinsmoke Judge, mantan rekannya di organisasi ilmiah MADS.
Jadi meski jalan hidup mereka berbeda jauh Franky menjadi pahlawan, Queen menjadi ilmuwan gila, keduanya sama-sama jenius yang menolak batas tubuh manusia.
Satu kesamaan unik antara Franky dan Queen adalah… mereka sama-sama doyan joget.
Franky dikenal dengan tendensinya untuk menari tanpa alasan jelas. Masih ingat momen kocaknya di Enies Lobby, ketika Fukurou dari CP9 dengan canggung bernyanyi menjelaskan soal lima kunci, dan Franky di latar belakang langsung ikut joget seolah terseret suasana?
Ia benar-benar punya kebiasaan mengekspresikan diri dengan gerakan tubuh berlebihan setiap kali suasana mendukung… atau bahkan ketika tidak mendukung sama sekali.
Queen pun tak kalah. Meski bertubuh besar dan berat, ia secara mengejutkan lincah di panggung. Ia menari dengan penuh gaya, dari Queen Funk Dance di Tambang Penjara Udon, hingga party meriah di Onigashima yang jadi ajang unjuk gaya khasnya.
Di setiap kesempatan, Queen selalu menunjukkan bahwa dia bukan hanya ilmuwan dan petarung, tapi juga showman sejati.
Memang, secara moral Franky dan Queen berada di dua sisi yang berlawanan. Franky jelas tidak akan menghormati pria yang tega memperbudak dan bereksperimen pada orang lain seperti Queen.
Namun kebiasaan menari spontan mereka terasa seperti pantulan kecil dari hubungan ayah dan anak yang terpisah oleh nasib.
Queen adalah pemakan Ancient Zoan Brachiosaurus... yang juga telah memodifikasi dirinya menjadi cyborg.
Ancient Zoan saja sudah memberi peningkatan kekuatan dan ketangguhan fisik pada pemakannya dan dia cyborg pula. Fakta bahwa Sanji bisa mengalahkannya menegaskan betapa kuatnya Sanji setelah kekuatan Germanya bangkit.
Franky pun sudah jadi cyborg sejak ia menyusun dirinya kembali setelah kecelakaan fatal yang hampir membunuhnya, dalam upayanya yang gagal untuk menolong Tom.
Ayah dan anak ini mungkin sudah lama terpisah, tapi unik juga mereka pada akhirnya sama-sama cyborg.
Jadi sekarang sudah jelas, baik Queen maupun Franky sama-sama cerdas untuk urusan teknologi. Termasuk teknologi level tinggi seperti cyborg.
Namun ketika menyangkut hal di luar urusan mekanik… dua-duanya bisa benar-benar ngawur.
Franky, misalnya, punya kepribadian super eksentrik. Ia bangga disebut “cabul,” sering kali berpose aneh di momen serius, dan tak ragu membuka bajunya sambil berteriak “SUPER!!” bahkan di tengah pertempuran.
Tapi meski tindakannya konyol, kenakalannya tidak pernah jahat, justru menambah warna dan karisma pada sosoknya sebagai anggota kru Topi Jerami.
Queen di sisi lain adalah contoh ekstrem dari “jenius yang berbahaya.” Ia juga flamboyan, suka bergaya, bahkan berjoget di tengah perang, tapi kebodohannya sering kali menyakiti orang lain... dan bahkan menyabotase timnya sendiri.
Contohnya jelas ketika ia melepaskan virus Ice Oni, senjata mematikan yang tidak hanya menyerang musuh, tapi juga mengenai anak buahnya sendiri di Onigashima.
Setelah semua perbandingan ini, ada satu kesimpulan menarik yang bisa ditarik:
Queen terasa seperti bayangan gelap dari apa jadinya Franky jika ia mengambil jalan yang salah.
Keduanya memiliki banyak kesamaan yang tidak bisa diabaikan. Mereka sama-sama jenius teknologi, cyborg hasil karya sendiri, eksentrik, dan suka menari. Namun perbedaannya terletak pada hati dan arah hidup mereka.
Franky memang ceroboh, kadang konyol, bahkan suka bikin orang di sekitarnya geleng-geleng kepala. Namun di balik itu, ia punya empati dan kasih sayang yang besar. Ia rela mempertaruhkan dirinya demi teman-temannya, dan menempatkan nilai kemanusiaan di atas segalanya.
Queen, di sisi lain, adalah gambaran sebaliknya. Meski kadang konyol, Queen menikmati penderitaan orang lain, memperlakukan anak buahnya seperti kelinci percobaan, dan menggunakan kecerdasannya tanpa rem moral.
Karena itu, terasa begitu mengharukan kalau kita ingat bahwa Franky dibesarkan oleh Tom, sosok yang penuh prinsip dan kasih.
Didikan Tom, serta persahabatannya dengan Iceburg, membuat Franky tumbuh menjadi orang yang menggunakan jeniusnya untuk membangun, bukan menghancurkan. Dengan meninggalkan Franky, Queen justru memungkinkan putranya tumbuh lebih baik dari dirinya.
Kalau menurutmu gimana?
Apakah Franky dan Queen akan benar-benar dihadapkan Oda suatu hari nanti di cerita One Piece? Sampaikan di kolom komentar!