Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
Shanks dan Figarland Shamrock. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)
Shanks dan Figarland Shamrock. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)

Intinya sih...

  • Shamrock terasa sebagai "Shanks tanpa luka" dengan kekuatan Cerberus, regenerasi nyaris tak terbatas, dan kemampuan bertarung luar biasa.

  • "Luka" Shanks menempanya menjadi petarung yang lebih lengkap dengan pengalaman bertarung yang beragam dan brutal.

  • Masalah terbesar God's Knight adalah regenerasi tanpa tekad bukan kekuatan sejati, sehingga Shanks memiliki potensi untuk menaklukkan Shamrock.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Karena peristiwa Insiden God Valley, nasib Shanks dan Shamrock, dua saudara kembar dari keluarga Figarland, berubah drastis.

Keduanya lahir dari rahim yang sama, namun tumbuh di dua dunia yang bertolak belakang: Shanks dibesarkan oleh Bajak Laut Roger, sementara Shamrock tumbuh di bawah bayang-bayang Figarland Garling dan Pemerintah Dunia.

Kini, puluhan tahun kemudian, Shanks menjadi Yonko penjaga keseimbangan dunia, sementara Shamrock justru menjelma menjadi komandan utama God's Knight, pasukan pribadi Imu yang mengancam Elbaf.

Perbedaan jalan hidup mereka terasa semakin tajam: yang satu menjunjung kebebasan, yang lain mengabdi pada tatanan yang menindas.

Dengan posisi mereka di dua sisi berlawanan dari konflik besar yang kian mendekat, banyak fans berspekulasi bahwa Shanks dan Shamrock akan dipertemukan di medan perang, bukan sebagai saudara, melainkan sebagai musuh yang ditakdirkan.

Tapi kalau itu terjadi… bisakah Shanks benar-benar mengalahkan Shamrock, saudara kembar yang memiliki darah dan potensi yang sama dengannya?

1. Shamrock terasa sebagai "Shanks tanpa luka"

Gunko dan Figarland Shamrock. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Sekilas, Figarland Shamrock benar-benar tampak seperti versi “sempurna” dari Shanks. Shanks yang tanpa luka, tanpa kehilangan, tanpa beban masa lalu.

Wajahnya bersih, tidak ada bekas cakaran dari Kurohige. Tangannya utuh, tidak pernah dimangsa Sea King. Dan aura tenangnya menyembunyikan fakta bahwa ia kini adalah komandan puncak God's Knight, pasukan yang bahkan para Gorosei hormati.

Lebih berbahaya lagi, pedangnya memiliki kekuatan Cerberus, makhluk berkepala tiga dari mitologi yang bisa bertarung secara independen dari kehendak tuannya. Dengan kombinasi teknik pedang dan makhluk “penjaga neraka” itu, Shamrock bisa menyerang dari dua arah sekaligus tanpa kehilangan fokus.

Selain itu, seperti para God's Knight lainnya, ia tampaknya memiliki kemampuan regenerasi nyaris tak terbatas. Dalam konteks pertarungan, hal ini berarti: bahkan jika Shanks mampu melukainya, luka itu akan pulih sebelum duel berakhir.

Banyak fans juga berspekulasi bahwa Shamrock mewarisi kecerdasan bertarung luar biasa, sama seperti kembarannya. Kalau Shanks mampu meniru teknik pedang Gol D. Roger hanya dengan mengamati, maka tidak mustahil Shamrock melakukan hal serupa di bawah bimbingan para kesatria surgawi.

Namun begitu, kesempurnaan belum tentu menjamin kemenangan. Karena justru di situlah perbedaannya dengan Shanks: Shamrock sempurna di tubuh, tapi belum tentu di jiwa.

2. Saya curiga justru "luka" Shanks menempanya menjadi petarung yang lebih lengkap

Shanks

Menariknya, yang membuat Shanks “kurang sempurna” dibanding Shamrock justru bisa jadi sumber kekuatannya.

Fakta bahwa Kurohige berhasil mencakar wajahnya, dan tangannya tak pernah tumbuh lagi setelah dimangsa Sea King, menegaskan satu hal penting:
Shanks bukan makhluk abadi. Ia bisa berdarah, ia bisa kehilangan, dan ia tahu rasa sakit.

Berbeda dengan Shamrock yang kemungkinan besar memiliki regenerasi abadi seperti para God's Knight, Shanks tampaknya tidak memiliki keistimewaan itu... atau mungkin pernah memilikinya tapi telah hilang.

Artinya, setiap luka yang ia terima benar-benar berarti. Ia harus bertarung dengan hati-hati, membaca pergerakan musuh, dan memastikan serangan baliknya sempurna, karena sekali lengah, nyawanya taruhannya. Apalagi ia bukan pemakan Buah Iblis, jadi ia tidak punya ketangguhan super seperti pemakan Zoan atau cara ajaib menghindari serangan musuh seperti pemakan Logia.

Dan justru dari sanalah Shanks ditempa menjadi petarung yang matang sepenuhnya. Ia belajar dari rasa sakit, bukan dari kekekalan.

Shamrock mungkin lahir di dunia yang melindunginya dari kehancuran, sementara Shanks tumbuh di dunia yang menantangnya untuk bertahan hidup.

Selain itu, pengalaman Shanks jauh lebih beragam dan brutal.

Shamrock mungkin menjalani misi rahasia untuk Pemerintah Dunia, memburu musuh-musuh Tenryuubito dari balik bayangan.

Tapi Shanks telah melewati dunia yang lebih liar:

— ada di Bajak Laut Roger dalam Pertempuran Edd War melawan Shiki,
— ikut rekan-rekannya di Bajak Laut Roger bentrok dengan Bajak Laut Shirohige,
— duel dengan Mihawk yang dianggap seimbang,
— bahkan menghadapi Kurohige, sosok yang melukainya.

Dan di atas semua itu, Shanks adalah satu dari sedikit orang yang Kaido hormati, sebuah pengakuan langka dari makhluk yang dikenal sebagai “Makhluk Terkuat di Dunia.”

Jadi, kalau Shamrock adalah “Shanks tanpa luka,” maka Shanks adalah Shamrock yang telah belajar dari setiap luka.

Dan di dunia One Piece, pengalaman dan penderitaan seringkali jauh lebih kuat daripada kesempurnaan.

3. Masalah terbesar God's Knight

Figarland Garling. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Kalau kita mundur ke 38 tahun lalu, kita akan menemukan pola menarik. Figarland Garling, ayah Shamrock, sudah menjabat sebagai pemimpin God’s Knight saat menghadapi Rocks D. Xebec di God Valley.

Saat melawan rakyat sipil tak bersenjata, Garling tampak seperti dewa pembantai. Namun begitu berhadapan dengan Rocks, sosok yang telah ditempa oleh lautan dan memiliki Haoshoku Haki tingkat tinggi, semua kemegahan itu runtuh.

Bahkan meski Garling dibantu oleh satu rekannya sesama God’s Knight (seorang wanita berambut hitam yang misterius) serta klan Davy yang telah “dibalik” menjadi iblis, mereka semua tumbang di tangan Rocks.

Dan ini memberi kita satu kesimpulan penting: regenerasi tanpa tekad bukan kekuatan sejati.

God’s Knight mungkin nyaris abadi, namun mereka masih bisa dilukai, dilumpuhkan, bahkan dipermalukan oleh tekad manusia yang lebih kuat. Xebec membuktikannya di masa lalu dan kini, Shanks berpotensi mengulang sejarah itu terhadap keturunan Garling sendiri.

Kenapa? Karena Shamrock, seperti ayahnya, mungkin menderita penyakit yang sama.

Jika dia selama puluhan tahun terlalu bergantung pada kemampuan regeneratif dan kekuatan “pemberian langit,” maka ia akan kehilangan naluri bertahan hidup yang hanya dimiliki oleh manusia sejati, naluri yang ditempa oleh penderitaan dan lautan keras di bawah.

Sementara itu, Shanks justru menajamkan Haoshoku Haki-nya sampai pada titik ekstrim, tebasannya yang diperkuat Haoshoku Haki cukup kuat untuk membuat Eustass Kid dan Killer tumbang dengan satu serangan.

Jika Shanks benar-benar berhadapan dengan Shamrock, itu bukan sekadar duel antara dua pedang, melainkan pertarungan antara kekuatan yang diwariskan dan kekuatan yang ditempa.

Dan sejarah God Valley sudah menunjukkan siapa yang biasanya menang dalam pertarungan seperti itu.

4. Yang sedih adalah ada kemungkinan Shanks bisa kalah oleh simpati

Shanks menyatakan ia ingin mengeklaim One Piece (dok. Toei Animation/One Piece)

Dengan Haoshoku Haki-nya yang gila dan pengalaman tempur yang ditempa dengan menjadi Bajak Laut Roger sejak kecil, Shanks terasa bisa menang dari God's Knight sekalipun.

Tapi saya curiga malah akan ada skenario tragis.

Shanks bisa kejam jika ada orang cari masalah dengan orang yang dia lindungi. Tanyakan saja Eustass Kid, yang dia tumbangkan, lalu kapalnya dia biarkan dihancurkan oleh Dorry dan Brogy setelah ia melihat serangan Railgun pria itu akan menghancurkan armadanya.

Tapi apakah ia bisa tetap kejam kepada saudara kembarnya sendiri?

Jika ada momen dia ragu, saya curiga Shamrock bisa menyerang dengan taktik pengecut.

Dan ini bukan tidak mungkin. Di Elbaf, Gunko memutuskan menyandera putra Scopper Gaban supaya dia bisa mendaratkan "serangan gratisan" ke mantan anggota kuat Bajak Laut Roger itu. Shamrock bisa jadi akan melakukan hal yang sama jika dia didesak Shanks.

5. Kesimpulan

Shanks (dok. Toei Animation/One Piece)

Dengan Haoshoku Haki-nya yang luar biasa serta pengalaman panjang di lautan, Shanks seharusnya punya semua modal untuk mengejutkan dan bahkan menaklukkan Shamrock, sosok yang di atas kertas tampak “lebih sempurna” darinya.

Shamrock mungkin memiliki regenerasi dan kekuatan dari pelatihan God’s Knight. Tapi sejarah sudah menunjukkan: ketika manusia dengan tekad sejati melawan makhluk yang hanya mengandalkan kekekalan, tekadlah yang menang. Garling sudah jadi korban 38 tahun lalu saat ia tumbang di tangan Rocks D. Xebec, pria yang berjuang bukan karena titah, tapi karena kehendak.

Namun di situlah perbedaannya. Xebec bisa menghajar Garling tanpa ragu. Shanks tidak.

Pertanyaannya bukan lagi “siapa yang lebih kuat,” melainkan “apakah Shanks bisa menebas saudaranya sendiri sampai akhir?”

Jika di titik krusial Shanks ragu, jika hatinya menahan pedang sejenak karena ia melihat bayangan masa kecilnya di mata Shamrock, itu bisa menjadi celah fatal. Dan jika Shamrock, seperti kebanyakan God’s Knight, memilih menodai duel dengan taktik kotor… maka tragedi bisa terulang.

Bisa jadi Shanks, sang bajak laut paling mulia, kalah bukan karena lemah, tapi karena terlalu manusiawi.

Tentu, semua ini masih sebatas teori saya.

Kalau menurutmu gimana?

Akankah Shanks benar-benar mampu menaklukkan Shamrock… atau justru hatinya sendiri yang akan menghancurkannya?

Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!

Editorial Team