Ibu dari Shanks dan Shamrock (Source: onepiece.fandom.com)
Selama puluhan tahun hidup di bawah doktrin Tenryuubito, pandangan Shamrock terhadap dunia (dan terhadap Shanks) tampak telah membatu. Ucapannya di bab 1138, yang menyebut Shanks “saudara kembar yang memilih kekotoran dunia bawah,” menegaskan bahwa ia kini benar-benar memandang dunia dengan lensa kelas yang sama dinginnya seperti sang ayah, Figarland Garling.
Dan dia bukan lagi anak muda yang mudah berubah. Di usia hampir empat puluh, prinsip yang terbentuk bukan sekadar keyakinan, melainkan identitas. Mungkin, bagi Shamrock, menolak jalan Tenryuubito berarti menolak dirinya sendiri.
Namun ada satu hal yang tak bisa dihapus sepenuhnya: ia bukan murni darah Figarland.
Separuh dirinya berasal dari ibunya, wanita yang dikenal bijak dan berani, wanita yang rela memaksa tubuhnya yang sudah terluka parah untuk bergerak demi menyelamatkan kedua anaknya.
Artinya, di dalam hati Shamrock yang kini terbungkus baja ideologi, masih ada sisa kecil dari kasih dan keberanian ibunya, terpendam jauh di dalam, menunggu sesuatu (atau seseorang) untuk membangunkannya.
Jika Shamrock masih bisa “diselamatkan,” maka yang dibutuhkan bukan kata-kata lembut, melainkan momen keras. Mungkin sebuah duel, di mana pedang Shanks menebas bukan untuk membunuh, tapi untuk membuka mata. Mungkin juga, ketika Shamrock akhirnya melihat dengan mata kepala sendiri, bahwa sang saudara yang ia anggap “kotor” justru memiliki kemurnian yang ia cari sepanjang hidupnya.
Ironisnya, Shanks (pria yang kehilangan satu tangan demi menyelamatkan bocah dari East Blue) telah menunjukkan bentuk kemanusiaan yang sejati, sesuatu yang Shamrock sendiri mungkin tidak akan lakukan jika berada di posisi yang sama. Dan mungkin… itulah perbedaan yang akan mengguncang hatinya.
Tenryuubito sendiri bisa kok beralih hatinya. Contohnya sudah ada: Donquixote Mjosgard. Seorang Tenryuubito murni yang tetap bisa berubah karena terinspirasi oleh Ratu Otohime.
Jika Mjosgard saja bisa tersentuh, bagaimana dengan Shamrock, yang masih membawa darah wanita penuh kasih di dalam dirinya?
Tentu, belum ada jaminan. Jika fondasi moralnya sudah benar-benar terkunci, kisah ini bisa berakhir tragis, dengan dua saudara kembar yang dipisahkan oleh ideologi dan dipertemukan kembali oleh pedang.
Bagaimana menurutmu?
Masih bisakah Shamrock menjadi baik… ataukah ia sudah terlalu jauh dari cahaya?
Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!