Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kali ini duniaku.com berkesempatan untuk ngobrol santai dengan Acong, salah satu ilustrator Indonesia yang belum lama ini diajak berkolaborasi dengan Artur dari Library of Ohara, ahli teori One Piece yang terkenal dengan ketelitiannya.
Kok bisa ya? Yuk simak obrolannya dalam artikel berikut!
1. Bagaimana awalnya bisa suka dengan One Piece?
Bagi sebagian orang One Piece ini mungkin bukan sekadar hobi yang ditonton atau dibaca kala senggang. Di antara pecinta One Piece pasti tak sedikit yang menganggap One Piece sebagai bagian dari hidupnya.
Tiap orang tentu berbeda-beda alasan bisa menyukai One Piece. Ada yang suka karena pertemanannya, ada yang suka karena petualangannya, ada juga yang suka karena misterinya.
Nah, kalau Acong bagaimana awal mulanya bisa menyukai One Piece ya?
"Emm ... gimana ya ngomongnya? Ini hampir kayak lu suka sama cewek pada pandangan pertama, seeer, tiba-tiba demen aja gitu. Nah, gue juga sama. Dulu waktu pertama kali nonton itu waktu Zoro lawan si Mata Elang (Mihawk) dan langsung kesengsem sama Mata Elang gara-gara sorot matanya dan pedangnya badass gila menurut gue waktu itu." jelas Acong antusias.
Sebagai manga Shonen, One Piece memang memiliki berbagai keunggulan seperti dunianya, gaya gambarnya, konfliknya, karakternya dan juga ceritanya.
Salah satu bagian yang Acong sukai juga adalah pertarungannya yang begitu keren, apalagi ketika gear second milik Luffy pertama kali keluar. Acong menyebut dirinya jumpalitan saking girangnya.
"One piece itu luaaaaaas banget dunianya. Bahkan bisa dibilang setiap karakter punya ceritanya masing-masing. Kalaupun One Piece tamat kemungkinan bakal ada spin-off karakter A atau karakter B yang bisa kita nikmati nanti itu karena saking luasnya. Pokoknya komplit lah dalam satu paket One Piece!" lanjut Acong ketika diminta menjelaskan tentang apa yang paling disukai dari One Piece.
2. Sejak kapan mulai jadi ilustrator One Piece?
Di kalangan penggemar One Piece Indonesia Acong ini cukup terkenal sebagai ahlinya gambar yang mirip banget dengan Oda. Nah, awal mulanya jadi ilustrator ini bagaimana sih? Lalu, sejak kapan suka gambar One Piece seperti ini?
"Kalau bicara soal mulai ngegambar sebenernya dari kecil sih udah mulai gambar. Bahkan udah ada coretan bikin komik sendiri pas SD. Tapi kalau bicara soal ketertarikan gambar One Piece itu, mungkin setelah liat gambar Dragon Bang Re D. Cal yang sempet booming itu langsung mikir, kenapa dia bisa gue nggak? Nah, mulai dari situ tumbuh rasa ketertarikan nge-fanart One Piece."
Saat itu fanart yang pertama kali dibuat oleh Acong adalah gambar 3 komandan Whitebeard, yaitu Marco, Ace, dan Jozu. Setelah mendapatkan respons yang positif dari kalangan penggemar, Acong jadi makin semangat membuat fanart One Piece.
Bahkan, tak sedikit fanart Acong yang berbentuk komik gara-gara dukungan dari beberapa rekannya untuk mewujudkan teori-teori penggemar One Piece Indonesia dalam bentuk komik!
"Nah, awal mula bikin fanart story (komik) itu pas lagi hype Zoro ATS (After Time-Skip) gak pernah terluka. Dan bukan hanya itu, ada temen gue yang namanya Adhe nge-support penuh ambisi gue buat bikin fanart story. Awalnya cuma bikin empat fanart story yg tujuannya buat (maaf) ngledekin fans Zori, tapi keterusan. Jadi mau dibikin 15 fanart story saja tapi rasa ingin berhenti hilang gara-gara teori Calgara."
Teori Calgara yang dimaksud ini adalah teori di mana kondisi lautan One Piece jadi kacau balau setelah Whitebeard tumbang sehingga terjadi perebutan tahta dan setelah pembubaran Shichibukai.
Acong yang tertarik dengan teori itu menyampaikan kalau dia akhirnya membuat versi komiknya yang masih berlanjut sampai sekarang dengan target kira-kira 200 fanart!
3. Bagaimana awalnya diajak kerja sama dengan Artur dari Library of Ohara?
Siapa sangka, Acong belum lama ini diajak bekerja sama dalam fan comic Library of Ohara berjudul Return to the Reverie sebagai ilustrator untuk sampul bab keempat.
"Kok bisa? Iya ya, kok bisa ya? Hahaha ... mungkin berawal dari Murders yang mempertemukan saya dengan Arthur. Jujur sempet kaget dan senang sih bisa ikut project dia. Walaupun cuma menggambar Cover Request, tapi saya sangat senang." jelas Acong saat ditanya bagaimana bisa menggambar sampul untuk cerita Artur.
Ilustrasi yang disajikan Acong dalam sampul cerita Return to the Reverie ini menggambarkan Roger, Rogue dan Ace dalam sebuah ruangan seakan mereka adalah keluarga utuh yang bahagia.
Acong juga mengaku bingung mau senang atau sedih lantaran ada yang mengeluhkan gambar Acong terlalu mirip dengan Oda dan kenapa Acong malah menggambar orang mati (Roger, Rogue, dan Ace).
Memang benar, kalau diperhatikan gambar-gambar Acong ini mirip sekali dengan gaya gambar Oda. Waktu ditanya kiat-kiatnya bagaimana, jawabannya sederhana.
"Ya karena latihan, mungkin cuma itu. Hahahaha."
Lucunya saking miripnya gambar Acong dengan Oda, tak jarang teman-teman penggemar One Piece menyebut Acong dengan julukan "God" seperti julukan Usopp atau ada juga yang memanggilnya sebagai gurunya Oda.
Padahal jelas-jelas, Acong yang membuat fanart dari gambar-gambar Oda dan bukan sebaliknya. Hal ini membuat Acong kadang kesal sendiri dengan tingkah rekan-rekannya tersebut.
Oh iya siapa tahu ada yang belum sadar, Acong juga menyebutkan kalau kaos yang dikenakan Roger di gambar tersebut memiliki tulisan yang bisa dibaca "Pacul" lho!
Baca Juga: [One Piece] Ini 5 Kekuatan Scratchmen Apoo yang Sudah Diketahui!
4. Bagaimana pendapatnya terhadap perkembangan fandom One Piece di Indonesia?
Nah, sekarang coba kita belok sedikit ke sisi fandom. Sebagai salah satu penggemar One Piece, Acong tentu aktif di berbagai grup One Piece Indonesia kan?
Kira-kira bagaimana pendapat Acong terhadap perkembangan fandom One Piece di Indonesia ini?
"Gimana ya ngomongnya. Sekarang sudah mulai langka para tukang bikin teori, gak seperti dulu, ada Rokushiki, Tonyohoho, tapi syukur Calgara dan Lempok kadang masih aktif menulis. Bang Miminwara juga tapi entah sih, kadang cuma say hello langsung kabur."
Dengan kata lain, Acong berharap ke depannya tetap banyak penulis teori dari kalangan fandom Indonesia dan jangan sampai berkurang lagi.
5. Harapan untuk manga One Piece sendiri?
Sekarang kalau untuk One Piece sendiri, Acong tentu punya keinginan tertentu kan? Kira-kira apa harapan khusus untuk One Piece ke depannya?
"BANYAK! Semoga jangan terlalu fokus ke SHP (Straw Hat Pirates) saja. Kasihan lihat Supernova yang seharusnya jadi rival mereka malah cuma buat nge-push pamor SHP supaya nanjak. Oh iya dan yg paling penting, semoga Oda gak selembut marshmellow yang takut ngebunuh karakter di present time manganya. Will of P. semoga ga ada."
Jadi kurang lebih, Acong ingin anggota Supernova lainnya lebih dapat sorotan ya?
Oh iya, omong-omong Will of P. ini adalah sebutan fandom untuk karakter-karakter yang tadinya dikira terbunuh tapi ternyata diungkap kemudian bahwa mereka masih hidup.
Kebetulan, karakter yang mendapat nasib begini sebagian namanya diawali dengan huruf P (Pell, Pagaya, dan Pound) sehingga fandom menyebut mereka sebagai penyandang Will of P. (plesetan untuk Will of D).
Lalu sebagai penutup, apakah ada pesan untuk pembaca duniaku.com?
"Pesannya bagi kalian yang suka nge-fanart, buatlah (perasaan) iri kalian waktu melihat fanart orang lain menjadi penyemangat kalian untuk nge-fanart, contohnya saya. Hehehe. Mungkin cuma itu aja, terima kasih ya."
Nah, bagi kalian yang siapa tahu ingin berguru dengan "God" Acong ini bisa coba datangi akun instagramnya di @mas_ricky_acong_subroto atau di akun Twitter miliknya dengan nama @RickyAcongS.
Atau sekadar ingin lihat-lihat gambar-gambarnya yang disebut mirip gambar Oda juga boleh. Terima kasih sudah menyimak obrolan santai dengan Acong ini dan jangan lupa tinggalkan kesanmu di kolom komentar ya!
Baca Juga: Ngobrol Santai Bareng Penerjemah Indonesia untuk Library of Ohara!