Ace dan Blackbeard bertarung di Pulau Banaro. (dok. Toei Animation/One Piece)
Pertarungan di Pulau Banaro kini terasa jauh lebih bermakna setelah kilas balik God Valley.
Itu bukan sekadar duel antar bajak laut, tapi pertarungan antara dua darah warisan besar, dua simbol kehendak yang berseberangan: seorang anak Gol D. Roger melawan anak Rocks D. Xebec (atau Davy D. Xebec).
Roger dan Rocks dulu adalah rival sejati di puncak dunia, dua sosok yang sama-sama menantang takdir dan menolak tunduk pada “dunia."
Namun sayangnya, kematian Ace memastikan rivalitas itu tak pernah benar-benar terulang.
Benturan epik antara api dan kegelapan yang semestinya menjadi kelanjutan kisah Roger dan Rocks berakhir terlalu cepat. Bayangkan jika Ace selamat, mungkin ia akan berkembang hingga bisa menandingi Teach dalam segala hal: kekuatan, tekad, dan warisan. Rivalitas mereka akan lebih membara dari Roger dan Rocks (karena Kurohige lebih kejam dari ayahnya).
Pertarungan mereka pun bisa jadi lebih besar dari ayah-ayah mereka dulu, pertarungan antara dua penerus Will of D. yang berbeda arah.
Sekarang, rivalitas yang seharusnya diwarisi Ace justru beralih pada Shanks. Shanks-lah yang mewarisi teknik pedang Roger, dilukai wajahnya oleh Teach, dan kini tampak sangat mewaspadai ancaman Teach.
Nah itu lima alasan musnahnya keluarga Gol D. di One Piece sangat disayangkan. Melihat Insiden God Valley dan menyadari bahwa Ace tidak akan menyerang Imu bersama Luffy dan Teach terasa bikin sedih. Walaupun nanti posisi Ace digantikan Sabo atau Shanks pun rasanya tidak akan sama, karena mereka bukan benar-benar pemilik Will of D.
Kalau menurutmu gimana?
Sampaikan di kolom komentar!