TUTUP

Alasan Kenapa Momen Karakter Mati di Anime Boruto Itu Kurang Nendang

Beberapa cenderung mudah "dilupakan" kematiannya

Namanya anime pertarungan, tentu saja ada konflik yang membuat karakter-karakter mati di serial Boruto.

Tapi tidak semua kematian itu berkesan dan berpengaruh, baik untuk perkembangan cerita, karakternya, atau penontonnya.

Apa alasan yang membuat kematian karakter terutama di anime Boruto kurang terasa?

1. Karakter filler atau anime orisinal yang kurang pendalaman sehingga tak semua penonton memberikan simpatinya

crunchyroll.com/Boruto Naruto Next Generations

Anime Boruto itu punya pendetailan orisinal yang sedikit berbeda dengan versi manganya, termasuk banyak karakter baru.

Meskipun ini karakter resmi orisinal anime, tapi sebagian orang merasa kalau karakter itu filler, terutama pendalaman karakter yang kurang, contohnya Urashiki.

Efeknya ketika karakter tersebut dibuat mati maka penonton pun merasa "biasa saja" dengan kematian karakternya.

2. Karakter penting yang mati di alur yang rasanya seperti filler

Onoki di Boruto. (Dok. Pierrot/Boruto Naruto Next Generations)

Lalu bagaimana jika karakter yang mati itu sudah punya pendalaman karakter dan karakter penting?

Seperti kasus Onoki, dia adalah karakter dari serial Naruto yang lanjut ke Boruto, memang dia sudah sangat tua.

Momen kematiannya di alur cerita pengejaran Mitsuki yang bagi sebagian orang alurnya terasa seperti filler.

Bahkan ketika Onoki mati di sini, para penggemar sempat bertanya-tanya apakah dia mati secara resmi atau tidak? Jawabannya resmi karena semua episode di anime Boruto itu resmi, meski sebagian rasanya seperti filler.

Baca Juga: Tak Diduga, Karakter Orisinal Anime Boruto ini Dibuat Mati

3. Kematian cepat yang membuat penonton juga cepat lupa, sekalipun karakternya signifikan

Studio Pierrot/Boruto

Kematian Ao adalah salah satu contoh di poin ini, di mana Ao sebenarnya cukup signifikan sebagai karakter.

Setidaknya di anime dia diberikan sedikit pendalaman karakter serta kisah di balik selamatnya setelah Perang Dunia Ninja Keempat.

Tapi setelah itu apa? Dia mati relatif cepat dibunuh oleh Kashin Koji, setelah itu fokus penonton lebih ke arah Kawaki, bukan Ao, jadi mudah terlupakan.

4. Kematian karakter diniatkan untuk menjadi pemicu perkembangan karakter lain, tapi kok kurang terasa

Studio Pierrot/Boruto

Ketika Jiraiya mati, momen itu menjadi motivasi Naruto untuk mendapatkan kekuatan baru (Senjutsu) dan memperkuat alasannya untuk menghancurkan Akatsuki.

Ketika Itachi mati, Sasuke jadi punya alasan dan motivasi untuk menjadi lebih kuat dengan Eternal Mangekyou Sharingan dan membalaskan dendam kakaknya. Kedua contoh kematian di atas menjadi motivasi untuk karakter lainnya.

Sementara itu kematian karakter di Boruto, terutama animenya itu terasa kurang signifikan dan tidak memberikan motivasi atau perkembangan apapun ke karakter lainnya.

Contoh kematian Kagura, memang membuat Boruto marah dan kemungkinan mempengaruhi Karma miliknya, tapi tidak terasa perkembangan yang signifikan (atau mungkin belum).

5. Kematian karakter yang paling terasa berdampak di Boruto baru Kurama saja

Studio Pierrot/Boruto

Kematian Kurama adalah contoh kematian yang berdampak bagi karakter, bagi cerita, dan bagi penontonnya, bukan seperti kematian di seri Boruto lainnya yang terasa "lewat" saja.

Ketika Kurama mati, di situ karakter Naruto kehilangan kekuatan besarnya sehingga mempengaruhi pertahanan Konoha melawan Kara. Otomatis mempengaruhi cerita dan karakter lain seperti Boruto dan Kawaki harus berkembang lebih kuat untuk menutupi kekurangan ini.

Dampak ke penontonnya pun juga terasa karena Kurama adalah karakter yang sudah mendapatkan pendalaman. Selain itu kematiannya tidak cepat, dibuat berkala dengan momen menyentuh, tak seperti beberapa karakter mati lainnya di Boruto.

Nah kalau menurutmu, apakah karakter mati di Boruto itu momennya kurang nendang atau justru sudah cukup oke?

Baca Juga: Mitsuki Menanyakan Apakah Sarada Menyukai Boruto di Bab 69