
Solusi bagi
Boruto
untuk mengulur waktu sebenarnya adalah menyajikan deretan alur orisinal yang minimal bisa menghibur penonton sampai tiba saatnya untuk mengejar manga-nya.
Masalah anime
Boruto
selanjutnya adalah, alur anime orisinal ini sendiri banyak yang terasa kurang oke.
Alur-alur yang oke biasanya adalah yang mengadaptasi novel atau manga yang sempat digarap Kishimoto. Masalahnya, walaupun oke, ada beberapa alur adaptasi ini yang pada dasarnya ya
filler
. (Kisah Mirai Sarutobi, Hari Orang Tua dan Anak).
Sementara itu, untuk yang benar-benar orisinal, biasanya ada masalah seperti,
-Ceritanya terasa terlalu remeh karena konfliknya cuma begitu. (Masalah Jugo dan Segel Kutukan di Unggas).
-Musuh-musuhnya disajikan kurang mengancam dan tidak berkesan. (Alur Tamasya Kirigakure, alur Geng Byakuya, alur Misi Genin)
-Termasuk alur panjang tapi kerasa
filler
. (Alur Chocho).
Kadang, studio anime mencoba mengulang cerita lama
Naruto
, seperti di alur Misi Genin. Di alur ini, Tim 7 pada intinya harus melawan dua
missing nin
untuk urusan akta jembatan. Saat ditayangkan, alur ini mengingatkan pada kisah Zabuza dulu.
Tapi musuh utama alur itu disajikan begitu remeh dan tidak seberkesan Zabuza.
Pada akhirnya, alur orisinal yang bisa menampilkan musuh mengancam beneran hanya Sumire dan Nue di awal, Kakashi dan para guru di ujian kelulusan Akademi, serta alur Iwagakure di mana geng Ku beneran terasa sebagai ancaman serius.
Masalah alur Iwagakure hanya plot yang itu sempat muter-muter panjang sebelum sampai ke bagian bagusnya.