Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
Jabaloma dan Usami membicarakan soal kutukan adik Dabla - Jujutsu Kaisen Modulo
Jabaloma dan Usami membicarakan soal kutukan adik Dabla (Dok. Shueisha/Jujutsu Kaisen Modulo)

Intinya sih...

  • Usami dan Mino membicarakan pemanfaatan energi kutukan sebagai sumber daya, namun khawatir akan meningkatkan perburuan terhadap orang Jepang.

  • Maru dan Tsurugi tersengat ubur-ubur saat mencari bahan baku takoyaki, akibatnya wajah mereka sampai bengkak-bengkak.

  • Jabaloma dan Usami membicarakan masalah kutukan kematian yang menimpa adik Dabla, serta solusi dengan Black Rope dari suku Miguel.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sesuai rencana sebelumnya, pesta takoyaki untuk pertukaran budaya Simurian dan Jepang akhirnya jadi diadakan. Nah, di sini terungkap beberapa permasalahan seperti kondisi adik Dabla yang ternyata terbelenggu oleh kepala suku Deskunte dan kenyataan mengerikan yang dilihat salah satu anggota suku Rumel.

Bagaimana situasinya di Jujutsu Kaisen bab 11? Berikut pembahasannya!

1. Usami dan Mino membicarakan soal perkembangan pemanfaatan energi kutukan

Usami meminta Mino merahasiakan informasi teknologi Simurian (Dok. Shueisha/Jujutsu Kaisen Modulo)

Usami dan Mino akhirnya membicarakan soal tujuan utama Jepang, pemanfaatan energi kutukan sebagai sumber daya.

Seperti yang kita tahu, energi kutukan hanya bisa diterapkan pada teknik kutukan saja. Energi satu ini sendiri diketahui belum bisa dipakai untuk keperluan lain seperti bahan bakar alternatif atau sumber tenaga barang elektronik. Penelitian yang sudah dijalankan bahkan belum bisa menghasilkan efisiensi konversi energi kutukan yang memuaskan.

Namun setelah tahu bahwa bahan bakar pesawat luar angkasa suku Rumel berasal dari energi kutukan, Usami merasa Jepang sebentar lagi akan mendapat hadiah jackpot. Sayangnya, mereka juga khawatir hal itu akan meningkatkan perburuan terhadap orang Jepang yang memang terkenal bisa menghasilkan energi kutukan seperti ras Simurian.

Oleh karena itu, Usami memutuskan untuk merahasiakan hal itu sampai mereka berhasil menjalin hubungan yang lebih erat dengan suku Rumel. Mino sendiri sempat menyarankan kalau mereka bisa mengadakan pernikahan politik antar ras jika mau.

2. Maru dan Tsurugi yang harus tersengat ubur-ubur saat pergi menangkap gurita

Wajah Maru dan Tsurugi bengkak akibat sengatan ubur-ubur (Dok. Shueisha/Jujutsu Kaisen Modulo)

Sesuai kesepakatan kemarin, akhirnya tema untuk pertukaran budaya Simurian dan Jepang adalah pesta takoyaki.

Tsurugi dan lainnya sendiri harus menemukan bahan baku terbaik untuk takoyaki. Pilihan pun jatuh pada hewan wanchadako, gurita mutan yang berevolusi sehingga kakinya menjadi tinggal satu. Hewan ini diklaim sangat enak karena kelezatan yang awalnya terpencar ke delapan kaki ini terfokus pada satu kaki saja.

Namun masalahnya, habitat hewan tersebut tergolong berbahaya, yaitu di gua laut yang dikelilingi gerombolan ubur-ubur. Namun karena ingin membuat Yuka kaget dengan oleh-olehnya, Tsurugi dan Maru memutuskan untuk tetap terjun tanpa perlengkapan keamanan yang memadai.

Alhasil keduanya sendiri berakhir tersengat ubur-ubur sehingga wajah mereka sampai bengkak-bengkak.

3. Jabaloma dan Usami membicarakan masalah kutukan kematian yang menimpa adik Dabla

Jabaloma dan Usami membicarakan soal kutukan adik Dabla (Dok. Shueisha/Jujutsu Kaisen Modulo)

Singkat cerita, pesta takoyaki sendiri berlangsung lancar. Semua orang Simurian tanpa menyukai hidangan yang disajikan pemerintah Jepang.

Nah, pada momen itu, Jabalama, Dabla, Usami dan Mino membicarakan masalah yang menimpa adik perempuan Dabla.

Pada bab sebelumnya, kita tahu adik Dabla disandera sehingga petarung tangguh itu cuma bisa menurut. Rupanya, alaasan Dabla tak bisa memberontak sama sekali karena saudarinya itu terkena kutukan kematian yang akan aktif pada dua kondisi, jika pemimpin Deskunte mati atau Dabla mencoba memberontak.

Jabaloma sendiri bahkan sampai menanyakan masalah itu ke Usami. Untungnya, pria itu sendiri menjawab bahwa mereka punya solusinya, yaitu Black Rope yang memang terkenal sebagai produk unggulan klan asal Miguel berasal.

Usami sendiri merasa ini adalah kesempatan bagus untuk membuat suku Rumel berhutang budi pada mereka.

4. Dabla terindikasi mulai tertarik pada perempuan manusia

Usami melihat reaksi Dabla saat berhadapan dengan perempuan manusia (Dok. Shuesiha/Jujutsu Kaisen Modulo)

Setelah pembicaraan selesai, Dabla sempat pamit untuk pergi sebentar.

Ia sendiri tiba-tiba berpapasan dengan Kyoko Tomoe, guru nutrisi SMA Jujutsu. Mereka sendiri sempat berpapasan cukup lama sampai Kyoko mundur karena malu.

Secara mengejutkan, Dabla juga tiba-tiba seperti oleng. Padahal seperti yang kita tahu, pria satu ini terkenal cukup teguh akan pendiriannya.

Usami yang melihat hal itu bahkan sampai bilang wacana pernikahan manusia dan Simurian tampaknya tak mustahil untuk dilaksanakan.

5. Boro melihat orang Jepang membunuh Kalyan

Boro meneteskan air mata dari mata ketiga (Dok. Shueisha/Jujutsu Kaisen Modulo)

Pada bab sebelumnya, kita melihat dua orang suku Rumel yang pro-invasi. Nah, nama mereka akhirnya diungkap pada bab terbarunya. Yang tua adalah Boro, sedangkan yang muda adalah Osuki.

Osuki sendiri diketahui tak datang ke acara pertukaran budaya karena ia memang masih memegang teguh idealoginya tersebut dan memilih bersantai sendiri di ruangannya. Namun semua berubah ketika ia mendengar Boro tiba-tiba mengalami kondisi buruk.

Begitu sampai, Osuki mendapati kalau Boro meneteskan air mata dari mata ketiganya. Nah, di sinilah pria tua itu mengungkapkan kebenaran yang baru saja ia lihat dari mata istimewanya.

Yah, ia mengatakan orang-orang Jepang akan membunuh hewan Kalyan yang selama ini dipuja suku Rumel.

Itulah pembahasan tentang pesta pertukaran budaya Simurian dan Jepang di Jujutsu Kaisen Modulo bab 11.

Bagaimana pendapat kalian?

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku

Tele: https://t.me/WargaDuniaku

Editorial Team