Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
Level Deku di akhir My Hero Academia
Deku (dok. Bones/ My Hero Academia)

Intinya sih...

  • Pada Final War Arc, Deku menguasai One For All sepenuhnya, membuka enam quirk tambahan, dan diakui sebagai pewaris terkuat OFA.

  • Demi mengalahkan AFO dan Shigaraki, Deku mengorbankan quirk-nya dan kembali menjadi quirkless, meski tetap berpotensi bertarung dengan bantuan teknologi.

  • Dengan armor mekanik canggih, Deku kembali aktif sebagai pro hero dan menempati peringkat ke-4, menegaskan bahwa pengorbanannya tidak sia-sia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Izuku Midoriya alias Deku telah menginspirasi para penggemar My Hero Academia lewat kisah perjuangannya. Lahir sebagai quirkless, hidupnya berubah setelah All Might terkesan akan keberanian Deku dan memilihnya sebagai pewaris quirk One For All.

Mewarisi salah satu quirk terkuat tak serta-merta membuat Deku menjadi overpower secara instan. Butuh bertahun-tahun sebelum akhirnya ia mampu beradaptasi, lalu tampil sebagai kunci kemenangan atas All For One dan Tomura Shigaraki.

Kekalahan dua antagonis utama cerita membuat para penggemar mempertanyakan level Deku di akhir My Hero Academia. Penasaran bagaimana ceritanya? Simak pembahasannya, yuk!

1. Deku melampaui All Might selama final war

Deku (dok. Bones/ My Hero Academia)

Akhirnya, Deku mencapai puncak kekuatannya pada Final War Arc. Penguasaannya terhadap quirk One For All sudah sempurna. Kemampuan analisisnya pun sangat membantu sehingga memungkinkannya untuk beradaptasi dalam pertarungan mematikan tersebut.

Jangan lupa, Deku berhasil membuka akses terhadap enam quirk milik pewaris One For All pendahulunya. Ada Gearshift milik Kudo, Fa Jin milik Bruce, Danger Sense milik Hikage Shinomori, Blackwhip milik Daigoro Banjo, Smokescreen milik En Tayutai, serta Float milik Nana Shimura.

Musuh Deku yang berbahaya, yakni All For One, mengakui kekuatan sejatinya. Begitu pula dengan para pengguna One For All terdahulu yang berinteraksi dengannya di dunia vestige.

Para pendahulu OFA menghormati kecakapan Deku dalam menguasai quirk tersebut. Mereka juga terkesan akan pertumbuhan luar biasanya sebagai pewaris terakhir. Dikatakan bahwa laju pertumbuhan Deku belum pernah dicapai oleh siapa pun. Pada tahap ini, Deku benar-benar melampaui All Might di masa jayanya.

2. Level Deku merosot setelah kehilangan quirk One For All

Bara api terakhir OFA (dok. Bones/ My Hero Academia)

Shigaraki dan mentornya, AFO, bukanlah musuh yang bisa dianggap remeh. Terbukti, setelah tubuh fisiknya dikalahkan oleh Katsuki Bakugo, AFO masih menolak kekalahannya dan mencoba mengambil alih tubuh Shigaraki.

Demi mengakhiri teror kedua villain untuk selamanya, Deku tak punya opsi lain selain mengorbankan quirk One For All yang selama ini telah menjadi saksi perjuangannya. Upaya putus asa itu membuatnya kembali menjadi seorang quirkless seperti semula.

Artinya, level Deku pada akhir seri benar-benar jauh di bawah versi dirinya ketika final war berlangsung. Tubuhnya menjadi lebih rentan, tapi tak berarti bahwa dia layak disepelekan.

Kita dapat berkaca pada All Might yang ikut bertarung melawan AFO. Sang Simbol Perdamaian sudah kehilangan quirk,tapi ia masih menyulitkan musuh bebuyutannya berkat dukungan dari armor khususnya. Jadi, hal serupa bisa terjadi pula kepada Deku.

3. Pada akhir, Deku kembali menjadi pro hero

Deku (dok. Bones/ My Hero Academia)

Episode-episode terakhir My Hero Academia menampilkan hal-hal yang ingin penggemar ketahui dari para karakter. Bagian epilog tersebut berlatar 8 tahun setelah perang klimaks terjadi hingga Deku dan teman-teman Kelas A telah lulus dari UA High.

Seperti diketahui, “bara api” One For All dalam diri Deku telah hilang sepenuhnya. Tanpa quirk, sulit baginya untuk aktif di lapangan sebagai pahlawan. Alhasil, ia mengabdikan diri sebagai guru di UA High.

Sampai waktunya tiba, Deku menerima kejutan besar berupa armor mirip milik All Might saat bertarung melawan AFO. Teknologi yang didanai oleh semua teman sekelasnya tersebut menyimpan seluruh data pertarungan Deku melawan AFO.

Sekali lagi, Deku berkesempatan mewujudkan mimpi menjadi pahlawan dengan armor mekanik yang pada dasarnya memungkinkan Deku untuk menggunakan kekuatan faktor quirk One For All yang hilang. Apalagi, ia masih punya pengalaman serta insting bertarung tajam.

Selanjutnya, terungkap bahwa Deku akan menjadi pro hero dan menempati posisi ke-4. Sayangnya, tak dijelaskan apakah peringkat tersebut diperoleh berkat kekuatan atau popularitasnya. Hal yang pasti, jasa dan pengorbanan Deku selama perang terakhir selalu dikenang oleh semua orang.

Dengan begitu, level Deku di akhir My Hero Academia mencapai puncak dan melampaui All Might di masa prima, khususnya selama final war. Setelah kehilangan quirk, level Deku jelas menurun. Namun, pada akhir seri ia menjadi pro hero no. 4 berkat dukungan armor mekanik.

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku

Tele: https://t.me/WargaDuniaku

FAQ seputar level Deku di akhir My Hero Academia

Seberapa kuat Deku di akhir cerita?

Deku berada di puncak kekuatan manusia super dalam dunia MHA, bahkan melampaui All Might. Ia menjadi faktor penentu dalam konflik final melawan All For One/Shigaraki.

Quirk apa yang dikuasai Deku?

One For All penuh, lalu didukung dengan quirk milik para pengguna OFA sebelumnya, yaitu Blackwhip, Danger Sense, Float, Smokescreen, Fa Jin, dan Gear Shift.

Bagaimana levelnya di epilog?

Deku kehilangan quirk setelah final war. Dia tetap menjadi hero berkat bantuan armor, tapi kekuatannya tetap tak sebanding seperti sebelumnya.

Editorial Team