Dalam dunia jujutsu, seorang penyihir akan terus menghadapi masalah bahkan sampai akhir kehidupannya.
Salah satunya adalah jika ajal sudah menjelang, penyihir harus dihabisi dengan teknik atau senjata kutukan. Hal itu tak terlalu jadi masalah jika penyihir selalu mengambil misi karena jika berakhir gugur, setidaknya ia dihabisi oleh teknik musuhnya.
Namun jika penyihir itu mati tanpa dihabisi dengan teknik atau senjata kutukan, ia akan berubah menjadi arwah kutukan.
Skenario terburuk kematian seorang penyihir di mana ia menjadi kutukan ternyata dialami oleh Naoya.
Pada saat insiden di kediaman klan Zenin, Maki diketahui berhasil menghajar Naoya sampai babak belur. Akan tetapi, ia malah memilih pergi sehingga Naoya sempat lolos dari kematian.
Sayangnya, keberuntungan Naoya malah berakhir di situ. Ia kemudian dikejutkan oleh penampakan ibu Maki yang juga tengah sekarat sedang memegang pisau yang terhunus.
Karena Naoya sendiri sudah melemah, ia pun tak bisa mempertahankan diri dengan energi kutukan sehingga tusukan pisau dari ibu Maki berhasil mengakhiri riwayat pria tersebut.
Nah, karena ibu Maki tak menghabisi Naoya dengan teknik jujutsu, jiwa pria itu pun berubah menjadi kutukan dan mulai mengikuti Culling Game.
Kekuatan Naoya sebagai kutukan sendiri benar-benar merepotkan karena ia bisa memakai teknik kutukannya dengan skala yang jauh lebih masif dan bahkan bisa Domain Expansion.
Gara-gara itu, Maki dan Noritoshi dibuat terdesak meski sudah dibantu Daido dan Miyo.
Untungnya, Maki berhasil membalikkan situasi dan membunuh Naoya untuk kedua kalinya setelah membangkitkan potensinya menjadi setara dengan Toji.
Itulah penjelasan kenapa Naoya bisa berubah menjadi kutukan!
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku