Tangguh namun sering berhasib sial. Setiap malam harus terjaga karena cap di dadanya pasti akan mengundang para iblis dan roh jahat. Bahkan karena insiden yang menumbalkan hampir seluruh rekannya, mentalnya pun harus runtuh hingga ia kehilangan kewarasannya. Itulah nasib yang harus di alami Casca, heroine utama dari manga Berserk.
Ingin tahu fakta apa saja yang menarik dari Casca? Simak pembahasannya!
Sama seperti kebanyakan karakter Berserk yang latar belakangnya memang rata-rata gelap, Casca juga memiliki masa lalu yang kelam. Sebagai anak bungsu, dia sengaja dikirim keluarganya ke kastil untuk bekerja sebagai pembantu. Sialnya, rupanya itu adalah jebakan dari bangsawan agar bisa memperkosanya.
Untungnya, Griffith tiba tepat waktu dan berhasil menyelamatkannya. Dia membiarkan Casca untuk mengeksekusi sendiri pemerkosanya dan menenangkan gadis tersebut yang sempat merasa bersalah. Berkat hal itu, Casca pun memutuskan untuk bergabung dengan kelompok Griffith agar bisa bertahan hidup.
Beberapa tahun kemudian, karir Casca selaku prajutit kelompok Elang melesat jauh. Dia sudah beberapa kali terlibat dalam peperangan seperti perang Seratus Tahun dan Doldrey. Puncaknya, pada saat terlibat pertempuran di Doldrey, pasukan yang dipimpin Casca berhasil mengalahkan Adon Coborlwitz dan menguasai benteng di daerah tersebut saat ia menjabat sebagai komandan unit garis depan.
Selain unit garis depan, Casca juga sempat menjadi pimpinan utama kelompok Elang pasca absennya Griffith setelah dipenjara karena tuduhan telah menodai Putri Charlotte. Sayangnya, nasib kelompok tersebut malah berakhir naas saat ritual Gerhana dimulai.
Insiden ritual Gerhana memang layak menjadi momen terburuk bagi siapapun yang pernah mengalaminya. Tidak hanya melihat rekan-rekannya menjadi santapan para Apostle, Casca juga harus menjadi korban pelecehan oleh Femto sehingga janin yang dikandungnya menjadi Demon Child.
Casca pun harus kehilangan kewarasannya akibat trauma yang ia derita selama ritual tersebut. Pasca keluar dari ritual Gerhana, ia mulai berperilaku seperti orang gila dan kehilangan kemampuan berpikir dan juga berbicara.
Uniknya, dia masih bisa berteman akrab dengan orang lain seperti Schierke dan Farnase. Guts justru lebih dibenci karena perlakuannya cukup kasar selama mengembara.
Dalam pembahasan fakta tentang Guts, kita sudah mengetahui bahwa dia sempat phobia disentuh orang lain. Akibat trauma yang dialami semasa kecil, Guts selalu menjaga jarak dengan siapapun. Namun, hal itu tak berlaku pada Casca. Dia adalah satu-satunya rekan Guts yang bisa menyentuhnya secara normal.
Ironisnya situasi pasca insiden Gerhana justru berbalik, Casca yang saat itu mentalnya tertekan lebih suka menjauhi Guts yang ingin melindunginya dari ancaman Apostle. Gadis tersebut justru lebih mudah akrab dengan orang baru seperti Luca, Farnase dan Schierke.
Sebelum insiden Gerhana terjadi, sebenarnya Guts dan Casca sempat terlibat aktifitas asmara hingga membuahkan kehamilan yang pada saat itu tidak mereka ketahui. Sialnya, Femto sempat menodai Casca hingga janin yang dikandungnya menjadi jahat.
Janin itu sendiri lahir secara prematur dan menghilang ke alam astral. Meskipun jahat, dia masih melindungi Casca secara naluriah dari gangguan para Apostle. Puncaknya, janin tersebut kemudian bergabung dengan Egg of Perfect World dan membentuk tubuh fisik untuk Femto.
Pasca invasi pasukan Kushan di wilayah keluarga Farnase, kelompok Guts bertujuan mencapai kampung halaman Puck, Elfheim untuk mencari cara demi memulihkan kewarasan Casca. Harapan itu terwujud saat Danan mengungkapkan bahwa ada suatu cara yang disebut terapi mimpi, di mana Schierke dan Farnase harus memasuki mimpi Casca.
Setelah usaha itu berjalan sukses, mental Casca berhasil kembali pulih dan bahkan dia bisa bertarung seperti dulu. Sayangnya, traumanya saat momen Gerhana kembali kambuh saat bertemu kembali dengan Guts.
Itulah 6 fakta menarik tentang Casca dari Berserk. Jika kalian ada tambahan, utarakan saja di kolom komentar, yah!