Meski cerita Jujutsu Kaisen telah berakhir dengan akhir bahagia, banyak hal yang ternyata membuat pembaca merasa kecewa entah karena faktor teknik penceritaan atau soal perlakuan author ke karakter favoritnya.
Apa saja hal yang dianggap mengecewakan di akhir cerita Jujutsu Kaisen?
Seperti yang kita tahu, era penyihir jujutsu sudah berjalan sangat lama bahkan sejak era Heian.
Bahkan dikatakan era jujutsu di periode Heian jauh lebih sadis di mana pernah terjadi perang besar-besaran antara kubu penyihir dan Sukuna hingga membuat raja kutukan itu harus mengubah jiwanya menjadi 20 jari kutukan.
Ada pembaca yang berharap minimal kita akan dapat kilas balik era Heian. Mungkin untuk melihat kengerian Sukuna di era itu.
Sayangnya, kita tampaknya tak akan menikmati cerita Jujutsu Kaisen pada saat era Heian berlangsung.
Hanya ada sedikit momen yang memperlihatkan kehidupan era tersebut seperti pada flashback-nya Yorozu saat ia mati dibunuh Sukuna sebelum berinkarnasi saat Culling Game.
Salah satu alasan kenapa cerita Jujutsu Kaisen begitu populer adalah keberadaan sosok Gojo Satoru sebagai salah satu tokoh terkuatnya.
Bisa dibilang nilai plus bagi Gege Akutami adalah saat ia memperlakukan sosok super kuat sebagaimana mestinya dengan membuat kubu Kenjaku harus melakukan serangkaian rencana dan juga pengorbanan rekan-rekannya demi menyegel penyihir tersebut.
Hal ini sendiri sampai berimbas pada saat momen kematian Gojo, banyak fans yang sangat berduka sampai mengharapkan sosok itu kembali hidup.
Namun sayangnya, momen pemakaman Gojo yang harusnya bisa dipakai sebagai ajang penghormatan terakhir tampaknya malah tak dilaksanakan. Yang ada cuma sekelumit percakapan masa lalu Gojo dengan Yuji.
Selamatnya Megumi dalam akhir cerita Jujutsu Kaisen bisa dibilang mengurangi kesan epik pada kisahnya.
Bayangkan saja, Megumi sudah menghadapi banyak musibah sampai ke titik ia sudah tak kuat lagi menjalani hidup. Yuji bahkan juga sudah ikhlas jika seandainya kawan dekatnya itu memilih pergi untuk selamanya.
Namun entah sebab apa, Megumi mendadak berubah pikiran dengan memilih tetap hidup.
Padahal kematian Megumi akan membuat akhir cerita Jujutsu Kaisen jadi lebih berkesan di mana Yuji harus mengakhiri pertempuran panjang itu dengan membunuh temannya sendiri.
Bukan cuma ketiadaan adegan yang menyoroti era Heian, alasan kenapa Jujutsu Kaisen terasa kurang adalah banyak hal yang harusnya dijelaskan malah tak diungkap sampai akhir.
Salah satu contohnya adalah alasan pasti Kenjaku melahirkan Yuji jika pada akhirnya ia malah beraliansi dengan Sukuna.
Lalu, penanganan tubuh Tengen yang tampaknya justru ditunda sementara oleh Gakuganji yang lebih ingin para penyihir muda menikmati hidup mereka.
Nasib ketiga klan elit seperti Gojo, Kamo, dan Zenin juga masih digantung sampai sekarang.
Jadi bisa dikatakan, ceritanya terkesan jadi bolong karena banyak info penting yang justru tak pernah diberikan sampai akhir.
Seperti yang kita tahu, Yuji berhasil memakai Domain Expansion untuk pertama kalinya pada akhir duelnya dengan Sukuna.
Namun, yang kita lihat justru cuma sekedar dimensi buatan yang dibuat cuma untuk tempat berdialog dari hati ke hati. Ujung-ujungnya ya Sukuna tumbang bukan karena efek domain melainkan hantaman terakhir Black Flash.
Efek domainnya bahkan tak dijelaskan Yuji sendiri di akhir karena ia malah fokus ke misi hariannya.
Untuk penyajian penutupan kisah Yuji dan kawan-kawan, cerita bab ini sendiri terasa begitu mendadak.
Bayangkan saja, kita tak mendapat banyak momen-momen penting usai berakhirnya Culling Game dan kejatuhan Sukuna entah itu restorasi organisasi jujutsu atau reformasi ketiga klan elit.
Yang ada justru para kontributor dalam kejatuhan Sukuna seperti cuma dibiarkan hidup normal seperti Hakari dan Kirara yang kini terlihat kembali memakai seragam dan para siswa yang berkutat pada misi harian.
Yang terasa agak fatal sendiri adalah perubahan sifat Sukuna tepat pada bab akhir di mana ia seperti mulai terpengaruh dialog Yuji dan ingin mengubah jalan hidupnya jika ada kesempatan.
Usai berakhirnya Jujutsu Kaisen, kita tak diberitahu kelanjutan proyek judul tersebut entah itu dalam bentuk sekuel atau spin-off.
Yang ada kita cuma dapat pemberitahuan dari editor di panel terakhir untuk terus menanti karya-karya Gege di masa depan.
Padahal Jujutsu Kaisen sendiri punya banyak potensi dikembangkan seperti pada kisah Yuta di Jujutsu Kaisen 0.
Itulah daftar hal yang dirasa mengecewakan dari ending Jujutsu Kaisen.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku