Seperti yang kita tahu, Nanami Kento terkenal akan teknik kutukannya yang bernama Ratio. Julukan Penyihir 7:3 yang didapatnya sendiri juga diketahui berasal dari skill-nya tersebut.
Apa saja fakta menarik teknik kutukan Ratio milik Nanami? Berikut pembahasannya!
Teknik Ratio sendiri merupakan jenis teknik bawaan yang tak terikat dengan tiga klan elit penyihir.
Dengan kata lain, teknik Ratio sendiri memang diketahui hanya dimiliki Nanami seorang. Tak ada yang tahu, bagaimana cara pria tersebut membangkitkan kekuatannya atau darimana ia mempelajari kemampuan tersebut.
Yang diketahui, Nanami hanya mengasah kemampuannya tersebut selama ia belajar di sekolah jujutsu cabang Tokyo.
Mesk terkesan ofensif, aslinya prinsip teknik Ratio sendiri tak menyerang secara langsung. Ia lebih fokus menciptakan titik lemah yang membuat musuh kalah secara instan jika sampai kena.
Dengan mengaktifkan tekniknya tersebut, Nanami bisa menentukan titik lemah berdasarkan ratio 7:3 pada panjang bagian tubuh targetnya, entah itu kepala, lengan, atau kaki.
Setelah titik poin tersebut tercipta, Nanami baru bisa melancarkan serangan kritikal ke korbannya.
Selain bisa diaplikasikan ke berbagai bagian tubuh korbannya, teknik Ratio juga bisa digunakan pada berbagai jenis target.
Hanya dengan teknik tersebut, Nanami bisa membabat habis semua musuh entah itu manusia, kutukan atau makhluk mutasi seperti para korban teknik Idle Transfiguration buatan Mahito.
Ia juga bisa menghancurkan obyek berukuran besar dengan prinsip yang sama seperti saat Nanami meruntuhkan dinding untuk mengurung Mahito.
Biasanya, orang awam berpikir kalau tekniknya Nanami berlaku hanya dengan serangan tebasan.
Namun dalam musim kedua animenya, terungkap kalau teknik Ratio tak hanya terpaku pada tebasan saja. Hal itu terlihat pada saat melawan Haruta, Nanami diperlihatkan memakai teknik tersebut saat melancarkan pukulan ke wajah pemuda tersebut.
Alasan kenapa Nanami lebih fokus pada serangan senjata tajam sendiri kerena metode itu jauh lebih efisien dalam pertarungan.
Seperti yang kita tahu, Nanami bertarung dengan energi kutukan yang dibatasi selama jam kerja. Berkat Binding Vow, ia baru bisa melepaskan kapasitas sesungguhnya kekuatan tersebut jika memasuki jam lembur.
Nah, saat masuk jam lembur, kekuatan Nanami akan naik lebih tinggi lagi sehingga ia bisa memakai teknik Ratio dalam skala yang lebih besar.
Salah satu teknik Ratio yang baru bisa dipakai Nanami saat mode lembur adalah jurus Collapse yang ia gunakan untuk mengubur Mahito dengan reruntuhan.
Karena prinsip kerja tekniknya tersebut, Nanami sendiri sampai dipanggil sebagai penyihir 7:3.
Uniknya, julukan tersebut memang seolah ditakdirkan untuk Nanami mengingat nama marga dan tanggal lahir pria tersebut memang mengandung unsur angka 7 dan 3.
Julukan itu sendiri disematkan oleh Mahito setelah pertarungan pertama mereka berakhir.
Karena prinsip kerjanya, teknik Ratio punya kelemahan pada sosok tertentu.
Yup, orang tersebut adalah Mahito. Karena bisa memanipulasi bentuk jiwanya dengan Idle Transfiguration, kutukan spesial tersebut bisa mengubah-ubah wujud fisiknya sehingga teknik Ratio kesulitan menentukan titik lemah untuk diserang Nanami.
Makanya, Nanami saja kesulitan melawannya. Ia baru bisa menghadapi Mahito setelah dibantu Yuji.
Itulah pembahasan teknik Ratio milik Nanami.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku