7 Fakta Nanami Kento Jujutsu Kaisen, Penyihir Rasio 7:3
Dari semua mentor Yuji, dialah yang paling dewasa
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nanami Kento merupakan salah satu penyihir jujutsu yang pernah menjadi salah satu mentor Itadori Yuji.
Tampilannya yang keran dan sifatnya yang sangat dewasa membuat mantan karyawan satu ini sangat disukai para penggemarnya.
Apa saja fakta menarik dari guru kedua Yuji satu ini? Berikut pembahasannya!
Baca Juga: 8 Fakta Yuji Itadori, Wadah Raja Kutukan dari Jujutsu Kaisen
1. Identik dengan angka tujuh dan tiga
Ada keunikan tersendiri di balik nama Nanami Kento.
Jika diperhatikan nama Nanami berasal dari dua kata yaitu nana yang berarti tujuh dan mi yang berarti tiga.
Kedua angka tersebut seolah menempel pada identitas Nanami Kento. Salah satunya ada pada gaya belahan rambutnya juga menggunakan 7:3. Ia juga diketahui lahir pada tanggal 3 Juli yang lagi-lagi berhubungan dengan dua angka tersebut.
Teknik kutukannya yang mematikan juga menggunakan basis perbandingan angka tersebut dalam menciptakan titik fatal pada musuh.
2. Dulunya bekerja sebagai karyawan swasta
Sejak masih muda, Kento sendiri memang sudah terlibat dengan dunia jujutsu. Namun pasca insiden dengan Suguru Geto, penyihir 7:3 itu memutuskan untuk berhenti sebagai penyihir tak lama setelah lulus.
Alasannya sendiri karena ia tak tahan lagi dengan banyaknya nyawa yang menghilang selama peperangan dengan para arwah kutukan. Sejak saat itulah, Kento pun bekerja sebagai karyawan swasta.
Sayangnya, perusahaan tempatnya bekerja rupanya hanya berorientasi pada keuntungan semata. Oleh karena itu, Kento yang terlanjur muak dengan budaya kerja tersebut memilih keluar dan kembali ke dunia jujutsu.
3. Menjadi mentor kedua Itadori Yuji
Sekembalinya ke dunia jujutsu, Kento pun mendapat pekerjaan pertamanya yang berbeda dari biasanya: menjadi mentor Itadori Yuji.
Hal itu dikarenakan Gojo Satoru sedang mengurus sesuatu sehingga tak bisa melanjutkan pengajarannya lagi. Di sinilah Kento resmi menjadi pengajar wadah Sukuna tersebut.
Jika Gojo Satoru mengajarkan pengetahuan dan teknik dasar jujutsu, Kento lebih berfokus dalam mengajarkan kejamnya dunia jujutsu melalui pertarungan langsung dengan roh kutukan.
4. Teknik kutukannya merupakan salah satu yang paling mematikan di dunia jujutsu
Selain kemampuan dasar jujutsu-nya yang hebat, teknik kutukan milik Kento juga merupakan salah satu yang mematikan.
Tekniknya, Ratio memungkinkan Kento menciptakan titik lemah pada objek apapun yang diincarnya. Hampir tidak ada batasan teknik ini entah itu pada makhluk hidup, roh kutukan atau benda mati.
Siapapun yang terkena jurus ini bisa dipastikan akan mati atau minimal terluka parah oleh serangan Kento.
Sayangnya, teknik Ratio memiliki kelemahan terhadap makhluk yang bisa memanipulasi bentuk tubuhnya seperti Mahito. Hal itu dikarenakan letak titik lemah yang diciptakan teknik Kento akan menghilang jika terjadi perubahan bentuk tubuh targetnya.
5. Pemegang rekor Black Flash sebelum kedatangan Itadori Yuji
Dalam dunia jujutsu, teknik Black Flash merupakan salah satu jurus yang paling susah dikuasai para penyihir meskipun bisa dipelajari siapapun terlepas dari garis keturunannya.
Meskipun beberapa ada yang bisa menggunakannya, namun belum ada satupun yang bisa mengeluarkan Black Flash sampai beberapa kali. Mengeluarkan dua kali dalam satu pertarungan saja sudah menjadi prestasi tersendiri.
Kento sendiri tercatat pernah mengeluarkan Black Flash sebanyak empat kali sepanjang sejarah pertarungannya. Ia sendiri mengakui bahwa itu cuma sekedar keberuntungannya.
Sekarang, rekornya pun tersalip oleh Itadori Yuji yang berhasil mengeluarkan juris itu sebanyak sembilan kali.
6. Sumpah pengikatnya menggunakan model jam kerja lembur dan pengungkapan teknik kutukan
Sebagai penyihir jujutsu, Nanami Kento diketahui telah menerapkan dua macam sumpah pengikat pada dirinya.
Salah satunya adalah sumpah pengikat jam lembur. Segel tersebut akan membuat kekuatan Kento dibatasi selama jam kerja sekolah Jujutsu hingga ke angka 80-90 persen dari kekuatan aslinya. Batasan tersebut baru akan terlepas jika jam sudah melewati waktu kerja.
Selain itu, Kento juga menerapkan sumpah pengikat yang mengharuskan ia menjelaskan cara kerja tekniknya pada musuh. Dengan demikian, keefektifan jurusnya semakin meningkat meski kekuatan masih terbatasi jam kerja sekolah jujutsu.
7. Tewas di tangan Mahito
Insiden Shibuya bisa dibilang merupakan momen banyaknya para penyihir yang berguguran. Salah satu di antaranya adalah Kento sendiri.
Pada saat itu, ia berhadapan langsung melawan Jogo. Sayangnya, makhluk berkepala gunung berapi tersebut mampu mengalahkannya dengan mudah. Bahkan Jogo sempat membakar Kento sampai hangus hingga menyisakan setengah tubuhnya saja.
Di saat-saat terakhirnya, Kento pun sempat membantai para kutukan yang mendekat dan membayangkan dirinya menikmati masa pensiun di Malaysia sambil membaca buku favoritnya.
Nyawanya pun berakhir dengan tragis di tangan Mahito tepat di depan mata Yuji.
Itulah fakta-fakta menarik Nanami Kento, mantan karyawan kantoran yang bekerja sebagai penyihir jujutsu.
Bagaimana pendapat kalian? Jangan lupa tulis di kolom komentar, yah!
Pertama diterbitkan 22 Maret 2022, diterbitkan kembali 2 September 2024.
Baca Juga: 7 Fakta Mahito Jujutsu Kaisen, Kutukan yang Paling Menjengkelkan