5 Fakta Bruce Lee My Hero Academia, Pengguna One For All Ketiga!

Bruce menjadi penerus ketiga dari rantai kekuatan One For All setelah Yoichi Shigaraki (pengguna pertama) dan Kudo (pengguna kedua). Ia menerima kekuatan itu untuk melanjutkan perjuangan melawan tirani All For One.

Sebagai pewaris generasi awal, Bruce berperan penting dalam memperkuat dan mengembangkan kemampuan One For All di masa ketika teknologi, strategi, dan sistem kepahlawanan belum terbentuk. Dunia saat itu masih dipenuhi kekacauan dan ketakutan, membuat setiap tindakan kecil untuk melawan kejahatan menjadi sangat berarti.

Meski tidak memiliki pengakuan atau gelar sebagai “pahlawan”, keberanian Bruce untuk menentang dominasi All For One menunjukkan bahwa One For All bukan sekadar kekuatan fisik, melainkan simbol harapan dan kebebasan bagi manusia yang tertindas.

Sebelum mewarisi One For All, Bruce sudah memiliki Quirk bawaan bernama Fa Jin, sebuah kemampuan untuk menyimpan energi kinetik dari gerak tubuhnya, lalu melepaskannya dalam bentuk ledakan tenaga yang sangat cepat dan kuat.

Dengan Quirk ini, setiap langkah, ayunan, atau gerakan kecil dapat berubah menjadi serangan mematikan bila waktunya tepat. Quirk ini memungkinkan Bruce meluncur, menghindar, dan menyerang dengan kecepatan luar biasa, menjadikannya salah satu pengguna One For All paling lincah di masanya.

Setelah kekuatan Fa Jin berpadu dengan One For All, efeknya meningkat berkali lipat dan menciptakan kombinasi sempurna antara daya dorong kinetik dan kekuatan otot super.

Bruce dikenal sebagai rekan seperjuangan Kudo, pengguna kedua One For All. Bersama-sama, mereka membantu menyelamatkan Yoichi Shigaraki dari penjara All For One, sebuah tindakan berani yang menandai lahirnya perlawanan pertama terhadap sang penguasa tiran.

Di masa itu, dunia berada di bawah bayang-bayang All For One yang mengendalikan segalanya dengan kekuatan mutlak. Namun Bruce dan Kudo memilih untuk menentang arus. Mereka bukan hanya berjuang dengan kekuatan fisik, tetapi juga dengan keyakinan bahwa manusia masih memiliki pilihan untuk berbuat benar.

Sebagai bagian dari generasi awal perlawanan, Bruce berjuang bersama Kudo dan kelompok kecil yang menentang kekuasaan All For One. Meskipun mereka tahu peluang kemenangan sangat kecil, keduanya terus berjuang mempertahankan harapan yang diwariskan Yoichi.

Dalam pertempuran besar melawan pasukan All For One, Kudo tewas lebih dulu, meninggalkan Bruce sebagai pewaris ketiga One For All. Bruce kemudian melanjutkan perjuangan itu hingga akhirnya gugur di medan perang, namun Ia memastikan kekuatan One For All tetap aman dan dapat diteruskan ke generasi berikutnya.

Fa Jin yang dimiliki Bruce adalah salah satu Quirk tertua yang diketahui dalam dunia My Hero Academia, sejajar dengan kekuatan legendaris seperti One For All dan All For One.

Kemampuan ini sudah ada sejak era awal munculnya Quirk di manusia, menjadikannya bagian dari generasi pertama kekuatan super yang membentuk sejarah dunia modern para pahlawan.

Menariknya, Fa Jin bukanlah Quirk destruktif seperti milik All For One, melainkan kekuatan yang menuntut disiplin, kontrol tubuh, dan strategi bertarung tingkat tinggi. Energi yang disimpan dari gerakan tubuh harus dilepaskan dengan presisi, membuat pengguna seperti Bruce dikenal bukan hanya kuat, tapi juga cerdas dalam pertempuran.

Itulah 5 Fakta Bruce Lee My Hero Academia, sang pengguna Quirk Fa Jin. Gimana menurut kamu?

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku

Tele: https://t.me/WargaDuniaku